Lapisan-Lapisan Penyusun Bumi

Bumi tersusun atas lapisan-lapisan, setiap lapisan mempunyai ciri yang berlawanan dengan lapisan yang lain. Sebagai contoh lapisan yang paling luar terdiri atas unsur-unsur silisium (Si) dan aluminium (Al), kemudian pada lapisan yang paling luar selanjutnya terdiri atas silisium (Si) dan Magnesium (Mg). Semakin ke dalam lagi dijumpai lapisan yang banyak mengandung unsur persenyawaan logam sulfida, sedangkan pada lapisan paling dalam atau inti bumi mengandung besi (Fe) dan Nikel (Ni). Ketebalan masing-masing lapisan mampu dikenali dengan perambatan gelombang gempa, karena gelombang gempa dibiaskan oleh lapisan-lapisan tadi sesuai dengan kecepatan gelombang pada lapisan tersebut. Ketebalan masing-masing lapisan tidak merata. Berikut ini lapisan-lapisan yang merupakan penyusun bumi:
a. Litosfer
berasal dari kata lithos memiliki arti batu dan sfhere/sphaira berarti bulatan atau lapisan. Dengan demikian Litosfer mampu diartikan lapisan batuan pembentuk kulit bumi. Litosfer memiliki ketebalan kira-kira 1.200 km dan berat jenisnya rata-rata 2,8 gr/cm³. Litosfer atau kulit bumi terdiri atas dua lapisan berikut:

  1. Lapisan sial, yakni lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam silisium dan aluminium, senyawanya dalam bentuk SiO₂ dan Al₂O₃. Pada lapisan ini terdapat batuan sedimen, granit, andesit. Jenis-jenis batuan metamorf dan batuan lain yang terdapat di daratan. Lapisan ini sering juga disebut kerak bumi yang bersifat padat dan kaku dengan ketebalan kira-kira 35 km, yang dibagi menjadi dua bagian, sebagai berikut: a. Kerak benua merupakan lapisan padat yang terdiri atas batuan beku dan granit pada belahan atasnya dan batuan beku basal pada pecahan bawahnya. Kerak ini menempati sebagian benua. b. Kerak samudra merupakan lapisan padat yang terdiri atas endapan laut pada penggalan atas, sedangkan di kepingan bawahnya berupa batuan-batuan vulkanik dan yang paling bawah tersusun dari batuan beku gabro dan peridotik. Kerak ini menempati sebagian samudra.
  2. Lapisan sima, yakni lapisan kulit bumi yang disusun oleh logam silisium dan magnesium dalam bentuk senyawa SiO₂ dan MgO. Lapisan sima mempunyai ketebalan rata-rata 65 km.
b. Astenosfer
Yaitu lapisan yang terdapat di atas lapisan nife setebal kira-kira 1700 km. Berat jenisnya rata-rata 5 gr/cm². Pada lapisan ini merupakan bahan cair dan pijar.
c. Barisfer
Yaitu lapisan inti bumi yang merupakan materi padat tersusun dari lapisan nife (nikel dan ferum). Jari-jarinya kurang lebih 3.470 km dan batas luarnya kurang lebih 2.900 km di bawah permukaan air bumi. Lapisan ini dapat pula dibedakan menjadi dua belahan, yaitu inti luar dan inti dalam.
  1. Inti luar (Outer Core) ialah inti bumi yang ada di potongan luar. Tebal lapisan ini sekitar 2.200 km. Tersusun atas materi besi dan nikel yang bersifat cair, kental dan panas berpijar bersuhu sekitar 3.900°C.
  2. Inti dalam (Inner Core) yaitu inti bumi yang ada di lapisan dalam dengan ketebalan sekitar 2.500 km. Tersusun atas materi besi dan nikel pada suhu yang sangat tinggi yakni sekitar 4.800°C, akan tetapi tetap dalam keadaan padat dengan densitas sekitar 10 gram/cm³. Hal itu disebabkan adanya tekanan yang sungguh tinggi dari serpihan-potongan bumi yang lain.
  Peristiwa Post Vulkanisme (Pasca Vulkanisme)