Pengertian Sungai dan Kualifikasinya (Pembahasan Lengkap)

Pengertian Sungai dan Kualifikasinya (Pembahasan Lengkap) – Air merupakan salah satu sumber kehidupan yang ada di tampang bumi ini. Salah satu unsur yang sungguh penting bagi kehidupan manusia dan bahkan separuh badan manusia pun kandungannya berupa air.

Dari klarifikasi diatas, pasti kita tahu bahwa air sangat penting bagi kelangsungan hidup insan maupun makhluk hidup yang lain. Namun ternyata air juga mampu membawa bencana mirip banjir, tanah longsor, tsunami dll. Banjir terjadi salah satunya yaitu karena pembuangan sampah sembarangan disungai. Maka untuk mempertahankan lingkungan agar terhindar dari tragedi banjir, hendaklah kita tidak mencampakkan sampah di sungai.

Pengertian Sungai dan Kualifikasinya (Pembahasan Lengkap)

Berbicara tentang sungai, tahukah kalian apa itu sungai? Apa saja pembagian terstruktur mengenai dari sungai dan macam-macamnya? Dalam pembahasan kali ini mari kita diskusikan sungai.

Pengertian Sungai

Sungai adalah bagian permukaan bumi yang letaknya lebih rendah dari tanah disekitarnya dan menjadi kawasan mengalirnya air tawar menuju ke laut, danau, rawa atau ke sungai lainnya. Secara lazim setiap aliran sungai dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian hulu, bab tengah dan hilir.

Klasifikasi sungai

Berikut adalah macam-macam jenis sungai.

  Manfaat peta di bidang hidrologi

Berdasarkan sumber airnya

Sungai dibedakan menjadi 3 macam yakni: sungai hujan, sungai gletser dan sungai gabungan.

  • Sungai hujan, ialah sungai yang airnya berasal dari air hujan.
  • Gletser, yaitu sungai yang airnya berasal dari pencairan es.
  • Sungai gabungan, yakni sungai yang airnya berasal dari pencairan es (gletser), dari hujan, dan dari sumber mata air.

Berdasarkan debit airnya (volume airnya)

Sungai dibedakan menjadi 4 macam yakni sungai permanen, sungai periodik, sungai epsodik, dan sungai ephemeral.

  • Permanen, adalah sungai yang debit airnya sepanjang tahun relatif tetap.
  • Periodik, ialah sungai yang pada waktu animo hujan airnya banyak, sedangkan pada musim kemarau airnya sedikit.
  • Episodik, ialah sungai yang pada trend kemarau airnya kering dan pada musim hujan airnya banyak.
  • Ephemeral, yaitu sungai yang ada airnya hanya pada dikala trend hujan.

Berdasarkan asal kejadiannya (genetikanya)

Sungai dibedakan menjadi 5 jenis ialah sungai konsekuen, sungai subsekuen, sungai obsekuen, sungai resekuen, dan sungai insekuen.

  • Konsekuen, adalah sungai yang airnya mengalir mengikuti aeah lereng permulaan.
  • Subsekuen, atau strike valley yakni sungai yang anutan airnya mengikuti strike batuan.
  • Obsekuen, ialah sungai yang pedoman airnya bertentangan arah dengan sungai konsekuen.
  • Resekuen, yakni sungai yang airnya mengalir mengikuti arah kemiringan lapisan batuan dan bermuara disungai subsekuen.
  • Insekuen, adalah sungai yang mengalir tanpa dikelola oleh litologi maupun struktur geologi.

Berdasarkan struktur geologinya

Sungai dibedakan menjadi 2 adalah sungai sungai anteseden dan sungai supeposed.

  • Anteseden, yakni sungai yang tetap mempertahankan arah ajaran airnya meskipun ada srtuktur geologi (batuan) yang melintang.
  • Superposed, yaitu sungai yang melintang, struktur dan prosesnya dibimbing oleh lapisan batuan yang menutupinya.

Berdasarkan contoh alirannya

Sungai dibedakan menjadi 6 macam, yakni radial, dendritik, trellis, rektanguler, dan anular.

  • Radial atau menjari, jenis ini dibedakan menjadi dua ialah:

    1. Sentrifugal, yakni acuan aliran yang menyebar meninggalkan pusatnya.
    2. Sentripetal, ialah pola pedoman yang mengumpul menuju ke sentra.

  • Dendritik, yakni contoh pedoman yang ridak teratur.
  • Trellis, adalahpola pedoman yang menyirip mirip daun.
  • Rektangular, yaitu acuan ajaran yang membentuk sudut siku-siku atau nyaris siku-siku 90º sungainya membentuk sudut lancip.
  • Anular, adalah contoh pemikiran sungai yang membentuk lingkaran.

Meander

Meander merupakan sungai yang berkelok-kelok yang terbentuk alasannya adanya pengendapan. Proses berkelok-keloknya sungai dimulai dari sungai bagian hulu. Pada bab hulu, volume air kecil dan tenaga yang terbentuk juga kecil. Akibatnya sungai mulai menghindari penghalang dan mencari rute yang paling gampang dilewati.

Sementara pada bab hulu belum terjadi pengendapan. Pada bab tengah yang daerahnya muali datar pedoman air mulai lambat dan membentuk meander. Proses meander terjadi pada tepi sungai, baik bab maupun tepi luar. Dibagian sungai yang alirannya cepat akan terjadi pengikisan sedangkan bab tepi sungai yang lambat alirannya akan terjadi pengendapan.

Apabila hal itu berlangsung secara terus menerus akan membentuk meander. Meander umumnya terbentuk pada sungai bagian hilir, dimana abrasi dan pengendapan terjadi secara berturut-turut. Proses pengendapan yang terjadi secara terus menerus akan mengakibatkan kelokan sungai terpotong dan terpisah dari fatwa sungai, sehingga terbentuk oxbow lake.

Pengertian Sungai Dan Kualifikasinya Lengkap

Delta

Pada saat pemikiran air mendekati muara, mirip danau atau maritim maka kecepatan alirannya menjadi pelan. Akibatnya terjadi pengendapan sedimen oleh air sungai. Pasir akan diendapkan sedangkan tanah liat dan lumpur akan tetap tetap terangkut oleh air. Setelah sekian usang, akan terbentuk lapisan-lapisan sedimen. Akhirnya lapisan-lapisan sedimen membentuk dataran yang luas pada bab sungai yang mendekati muaranya dan membentuk delta. Contoh bentang alam ini ialah delta sungai Musi, Kapuas, dam Kali Brantas.

Demikianlah pembahasan kita mengenai Pengertian Sungai dan Kualifikasinya (Pembahasan Lengkap), supaya mampu menambah pengetahuan kita akan sungai dan kualifikasinya dan supaya berguna. Terimakasih.

Sumber: Aspirasi Geografi Sekolah Menengan Atas semester 2

Baca juga: