Menurut isinya, syair dibedakan menjadi enam jenis selaku berikut.
- Syair panji
Syair panji umumnya mengisahkan sebagian dongeng panji sehingga plot atau jalan ceritanya lebih teratur. Sebagian besar syair panji menyebut empat kerajaan besar di Jawa yakni Jenggala, Daha, Singasari, dan Gegelang.
Contoh: Syair Ken Tambuhan, Syair Undakan Agung Udaya, Syair Wayang Kinudang, dan Syair Panji Semirang.
- Syair romantis
Syair romantis umumnya berisi gubahan dongeng imajinasi yang terdapat pada bentuk hikayat. Jalan kisah syair romantis sulit dibarengi alasannya untuk memburu tercapainya keindahan suara, penyairnya sudah mengganti jalan kisah sesuka hati.
Contoh: Syair Bidasari, Syair Yatim Nestapa, Syair Puteri Hijau, dan Syair Raja Mambang Jauhari.
- Syair kiasan
Syair kiasan mengisahkan percintaan ikan, burung, atau bunga, namun mengandung kiasan atau sindiran tertentu.
Contoh: Syair Ikan Terubuk, Syair Burung Pungguk, Syair Bunga, dan Syair Nuri Mimpi Bersuntingkan Bunga Cempaka.
- Syair sejarah
Syair sejarah menceritakan pertempuran. Syair sejarah juga mengisahkan raja-raja yang memerintah atau residen Belanda.
Contoh: Syair Perang Mengkasar, Syair Raja Siak, Syair Perang Johor, dan Syair Perang di Banjarmasin.
- Syair saduran
Syair saduran umumnya mengisahkan gubahan cerita jawa atau wayang. Syair saduran juga menceritakan kebijakan kaum perempuan.
Contoh: Syair Damar Wulan, Syair Bayan Budiman, Syair Puteri Handelan, Syair Sultan Yahya, dan Syair Tajul Muluk.
- Syair keagamaan
Syair keagamaan yakni syair yang menceritakan aneka macam aspek kehidupan beragama, baik di dunia maupun kegunaannya di akhirat.
Contoh: Syair Kiamat, Syair Neraka, Syair Azab dalam Neraka, Syair Patut Delapan, Syair Ma’rifat Allah, dan Syair Perahu.