Jenis-Jenis Pahat dan Kegunaannya

Berikut ini dijelaskan jenis, bentuk dan cara penggunaan dari masing-masing jenis pahat, antara lain sebagai berikut:

  • 1. Pahat Penguku
Pahat penguku dalam 1 set pahat ukir berjumlah 20 bilah. Ukuran lebar pahat dimulai dari paling kecil 1,5 mm hingga dengan 40 mm. Panjang pahat 220 – 250 mm, tebal kurang lebih 1,5 mm.
Fungsi pahat penguku dipakai untuk menciptakan goresan bentuk lengkung, melingkar, membuat bentuk cembung, cekung, ikal dan pecahan/cawenan.
  • 2. Pahat Penyilat
Pahat penyilat dalam satu set pahat ukir berjumlah 10 buah. Ukuran lebar dimulai dari paling kecil 1 mm sampai dengan 40 mm panjang 220 – 250 mm, tebal kurang lebih 1,5 mm.
Fungsi pahat penyilat untuk membuat pahatan/goresan bentuk garis lurus dan bentuk cembung lurus dan cekung/dasaran/lemahan.
  • 3. Pahat Pengot
Pahat pengot dalam 1 set pahat ukir berjumlah 1 – 3 bilah. Bentuk mata pahat miring menyudut, ukuran yang biasa digunakan antara 4 mm hingga dengan 10 mm, panjang 220 – 250 mm, tebal kurang lebih 1,5 mm.
Fungsi pahat pengot dipakai untuk membersihkan sudut/sela-sela dasaran ukiran yang merepotkan dijangkau dengan pahat perata/penyilat.
  • 4. Pahat Kol
Pahat kol dalam 1 set pahat sebanyak 5 – 10 bilah. Ukurannya dimulai dari paling kecil 5 mm hingga dengan 45 mm, panjang 220 – 250 mm, tebal kurang lebih 0,75 mm.
Fungsi pahat kol untuk membuat pahatan/gesekan bentuk cekung yang dalam mirip alur lengkung, juga biasa untuk membuat hiasan texture untuk karya sebi. Pahat ini juga dipakai untuk melaksanakan bagian-bab cekung yang tidak mampu dikerjakan dengan pahat penguku.
  • 5. Pahat Coret
Pahat coret dalam 1 set pahat ukir berjumlah 1 – 3 bilah. Ukuran lebar dimulai dari yang paling kecil 3 mm sampai dengan 1,5 cm.
Fungsi pahat coret untuk membuat pahatan/goresan isian/dekorasi daun atau bunga, dan tekstur untuk karya seni.