Analisis Potensi Bencana Alam

Untuk membuat pemetaan potensi petaka digunakan analisis seperti berikut:

  • Analisis bahaya gempa, misalnya sejarah kejadian gempa, zonasi patahan, struktur geologi, jenis batuan, dan geomorfologi wilayah.
  • Analisis bahaya banjir, misalnya peta beresiko banjir, jumlah rata-rata curah hujan, sejarah kejadian banjir, luasan wilayah yang terkena efek, jumlah curah hujan, jenis batuan, jenis tanah, morfologi, kemiringan lereng, dan densitas sungai dalam suatu DAS.
  • Parameter ancaman longsor, contohnya sejarah peristiwa longsor, jenis batuan, kemiringan lereng, morfologi, jenis tanah, dan curah hujan.
  • Parameter kerentanan, misalnya jumlah penduduk, kepadatan permukiman, jumlah KK miskin, jumlah kalangan rentan, jumlah rumah di tempat riskan tragedi, jumlah KK di daerah beresiko bencana, jauh dekatnya permukiman dari wilayah riskan, jumlah penduduk tidak mampu baca tulis, penggunaan lahan di daerah rawan, dan tingkat mata pencaharian.
  • Parameter kapasitas, contohnya jumlah tenaga kesehatan, jumlah fasilitas kesehatan, jumlah penduduk yang sekolah, desa yang mempunyai kebijakan PB, desa yang pernah menerima training PB, eksistensi organisasi PB di masyarakat, dan keberadaan alat perayaan dini.
  Berbeda dengan inti luar, inti dalam bumi berbentuk padat meskipun suhunya lebih panas daripada inti luar