“Anak tukang cukur itu mau menikah. Nasibnya baik. Dia menerima jodoh seorang pegawai negeri. Siapa mengira, anak si tukang cukur, mampu mendapat jodoh seorang pegawai kantoran.”
Sudut pandang yang dipakai pengarang dalam kutipan tersebut yakni …
orang ketiga; pencerita
Pengarang menempatkan dirinya sebagai seseorang yang menceritakan orang lain dan menyebutnya ia.