Ciri khas yang terlihat pada bioteknologi konvensional, yakni adanya penggunaan makhluk hidup secara langsung dan belum ada penggunaan enzim. Bioteknologi konvensional adalah bioteknologi yang memanfaatkan mikroorganisme tanpa mengganti genetiknya, gampang dilaksanakan, dan tidak membutuhkan biaya yang tinggi.
Contoh bioteknologi konvensional yakni selaku berikut.
- Yoghurt dibentuk lewat proses pasteurisasi dan fermentasi. Mikroorganisme yang berperan dalam pengerjaan yoghurt, yaitu Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus.
- Keju dibuat dengan basil asam laktat, yakni Lactobacillus casei dan Streptococcus lactis.
- Mentega dibuat dengan bakteri Streptococcus cremoris dan Lactobacillus bulgaricus.
- Kecap dibuat lewat proses fermentasi menggunakan jamur Aspergillus wentii atau Aspergillus sojae.
- Tempe dibuat melalui proses fermentasi kedelai menggunakan jamur Rhizopus oligosporus, Rhizopus stolonifer, Rhizopus arrhizus, dan Rhizopus oryzae.
- Tapai dibentuk lewat fermentasi ketela pohon memakai ragi. Ragi yang dimaksud ialah khamir (Saccharomyces cerevisiae).
- Nata de coco dibuat dengan materi baku air kelapa yang difermentasi dengan bakteri Acetobacter xylinum.