Pada gambar diatas terdapat dua keadaan penerapan sensor cahaya yakni lampu menyala pada ketika terperinci dan lampu menyala saat gelap. Hal yang harus dipahami dari rangkaian diatas yakni bagaimana kita memposisikan besarnya arus yang hendak diterima oleh basis transistor dengan mempergunakan VR (variable resistor) selaku penentu.
Analisa Rangkaian :
Pada dasarnya rangkaian I diatas dirancang bagaimana biar dengan adanya kenaikan resistansi pada LDR akan mampu menyaklarkan atau mengaktifkan beban yang dibutuhkan. Karena karakteristik dari LDR yaitu naiknya tingkat kegelapan keadaan cahaya akan mengoptimalkan nilai tahanan dari LDR tersebut dan semakin terang atau semakin besar intensitas cahaya akan menurunkan nilai resistansinya. Makara sesuai sifat LDR tadi maka kita buat LDR tersebut bekerjasama seri dengan tahanan lainnya guna terjadi pembagian tegangan antara keduanya. Kemudian posisikan besarnya tegangan pada salah satu diantara keduanya untuk dijadikan selaku pemicu pada basis transistor. Dengan naiknya tegangan pada LDR pada saat keadaan makin gelap (sesuai aturan pembagi tegangan) maka artinya tegangan pada LDR ini mampu kita jadikan selaku supply tegangan bagi rangkaian pensaklaran dalam hal ini adalah transistor untuk mengaktifkan rangkaian.
Bagaiman cara menimbulkan tegangan pada LDR sebagai supply maka kita cukup menghubungkannya secara paralalel dengan basis transistor ( boleh ditambah dengan R basis terlebih dahulu seperti rangkaian diatas untuk membatasi arus yang terlalu besar pada dikala memutar VR1). Agar keadaan sensor mampu dikontrol pada kondisi kritis maka kita gunakan potensio VR1 selaku pengatur besarnya pembagian tegangan. Aturlah VR1 pada posisi dimana basis transistor hanya kekurangan sedikit tegangan dari LDR untuk bisa aktif. Makara dikala kondisi berganti sedkit gelap maka supply tegangan untuk basis emitor yang kurang sedikit eksklusif terpenuhi sehingga transistor akan aktif dan lampu akan menyala. Untuk evaluasi rangkaian II saya rasa anda telah mampu menyelesaikannya sendiri.