Sketsa Rangkaian Pengatur Kecepatan Motor Dc

 Rangkaian pengatur kecepatan motor DC di atas adalah merupakan rangkaian pengatur kecepat Skema Rangkaian Pengatur Kecepatan Motor DC
Rangkaian pengatur kecepatan motor DC di atas adalah merupakan rangkaian pengatur kecepatan motor dengan memanfaatkan pergantian frekuensi selaku penentu kecepatan. Kecepatan rendah akan diperoleh apabila pulsa memiliki nilai frekuensi yang rendah pula, sedangkan kecepatan tinggi juga akan diperoleh apabila pulsa yang dihasilkan berfrekuensi tinggi. Sebagaai pembangkit pulsa dipakai rangkaian astable multivibrator IC 555 yang cukup sederhana dan mudah dibuat. Untuk pola rangkaian di atas, motor dc yang dikendalikan ialah motor dc 9 volt. Anda mampu memakai motor dc dengan catu tegangan yang berbeda dengan menyesuaikan tegangan supply untuk motor dc tersebut. Sedangkan untuk tegangan supply rangkaian tetap anda gunakan 9 volt.

Intinya prinsip kerja rangkaian pengatur kecepatan motor dc di atas adalah pengaturan frekuensi pulsa sebagai kontrol. Berikut evaluasi saya ihwal rangkaian di atas :

  1. Motor yang digunakan ialah khusus untuk motor dc
  2. Motor dc yang dipakai terserah anda asalkan arus maksimum yang hendak diterima oleh SCR sesuai dengan batas maksimumnya dan tegangan supply untuk motor juga disesuaikan dengan tegangan catu motor.
  3. Sebagai pembangkit pulsa menerapkan fungsi astable multivibrator dari IC 555.
  4. Frekuensi yang dihasilkan tergantung dari nilai R1, R2, C1 dan potensiometer. Semakin besar nilai dari keempat komponen tersebut maka frekuensi yang dihasilkan akan makin kecil dan begitu pula sebaliknya. Untuk perhitungan frekuensinya anda mampu melihat postingan aku wacana rangkaian astable multivibrator di blog ini. Atau anda mampu memakai rangkaian frekuensi meter.
  5. Sebagai driver motor dc digunakan satu buah silicon controlled rectifier (SCR) agar keluaran IC 555 tidak terbebani oleh besarnya arus yang mau melalui motor.
  6. Anda mampu juga mengganti SCR dengan unsur switching yang lain seperti transistor asalkan dispasi daya maksimum transistor diubahsuaikan.
  7. Dengan nilai masing-masing unsur yang tertera pada rangkaian pengendali kecepatan motor dc diatas maka frekuensi yang dihasilkan berkisar antara puluhan hertz sampai dengan puluhan Kilo Hertz. Jika kecepatannya belum sesuai dengan kebutuhan atau harapan anda, maka anda tinggal mengubah nilai dari keempat bagian penentu frekuensi dari rangkaian ini.
Sebenarnya anda mampu saja menggunakan prinsip pergantian amplitudo tegangan selaku penentu kecepatan motor. Karena dengan menghemat catu tegangan terhadap motor maka kecepatan motor akan berkurang dan begitu juda sebaliknya. Hanya yang perlu dikenang bahwa dengan mengurangi catu tegangan motor maka kekuatan putaran motor juga akan kian lemah. Sehingga bisa-bisa motor dc anda tidak akan bisa berputar pada ketika dikopel dengan beban peralatan mekanik.

  Skema Rangkaian Sensor Air

Dan juga anda mampu menertibkan kecepatan motor dengan mempergunakan peralatan mekanik dengan menerapkan fungsi roda gear lingkaran besar dan bulat kecil. Prinsip ini mampu anda temui pada sepeda sport, dimana pada sepeda jenis ini terdapat beberapa roda gear sebagai pilihan penentu berat ringannya mengayuh sepeda. Semakin ringan beban kita mengayuh maka artinya kecepatan sepeda akan kian lambat dan kecepatan kita mengayuh makin cepat dan begitu pula sebaliknya. Artinya dengan pengaturan hubungan antara dua buah roda gear berdiamter berlawanan akan mampu menghasilkan kecepatan yang berlawanan pula.