Kelebihan yang dimiliki oleh data-data digital ketimbang sinyal analog yakni adanya sifat kepastian data atau nalar. Data digital cuma dibedakan menjadi dua macam yakni logika tinggi “1” dan akal rendah “0”. Logika 1 mewakili tegangan 5 volt dan logika rendah mewakili tegangan 0 volt. Contoh kelebihan sinyal digital dibanding sinyal analog yakni pada akseptor televisi atau radio digital. Dengan menerapkan system digital sinyal yang dipancarkan oleh stasiun televisi atau radio akan berupa data-data 1 dan 0, dengan begitu pada dikala proses transmisi atau pengiriman data sinyal yang berubah atau rusak akhir gangguan transmisi nyaris tidak akan mengganti nalar dari sinyal tersebut. Tetapi jikalau sinyal yang dipancarkan yaitu sinyal asli yang berupa sinyal analog maka jikalau terjadi kerusakan sedikit saja akhir gangguan transmisi maka sinyal yang akan diterima yaitu sinyal yang sudah rusak tersbut.
Pada rangkaian DAC diatas memakai dua buah IC Op-Amp LM741 yang sering digunakan selaku amplifier. IC1 berfungsi sebagai penghasil sinyal analog yang terbalik dan IC2 berfungsi membalikkan kembali sinyal dari IC1. Rangkaian dasar dari DAC yaitu rangkaian penguat biasa, cuma saja digunakan variasi dari beberapa resistor guna mendapatkan sinyal penguatan yang teratur. Aturan yang harus dipahami dari rangkaian DAC ini yakni nilai dari resistor-resistor pada bagian input op-amp. Nilai untuk resistor pada bit tinggi (R4) harus 2x dari resistor penguat (R5), lalu untuk bit berikutnya harus 2x dari nilai resistor pada bit yang lebih tinggi. Kaprikornus jika rangkaian DAC menggunakan 4 bit maka pada bit satuan (bit paling rendah) nilainya harus 8x dari bit ke-4. Dari gambar diatas bit satuan diwakili oleh resistor 80 Kohm.
Contoh Kondisi :
- 0001 (1) = SW1 ditutup dan saklar lain dibuka, tegangan output yang dihasilkan yaitu (5K/80K) x 9 volt = 0,5625 volt
- 0010 (2) = SW2 ditutup dan saklar lain dibuka, tegangan outputnya adalah (5K/40K) x 9 volt = 1,125 volt
- 0011 (3) = SW1 dan SW2 ditutup dan saklar lain dibuka, tegangan outputnya ialah (5K/Rparalel 80K dan 40K) x 9 volt = (5K/26,667K) X 9 volt = 1,6875 volt
- 1000 (8) = SW4 ditutup dan saklar lain dibuka, tegangan outputnya adalah (5K/10K) x 9 volt = 4.5 volt.
Dari perhitungan diatas mampu disimpulkan bahawa dengan tegangan output berbanding lurus dengan kondisi masukan, misal untuk 1 desimal ialah 0.5625 volt maka, decimal 2 = 2 x 0.5625 = 1.125 volt, decimal 3 = 3 x 0.5625 = 1.6875 volt dan begitu seterusnya. Kondisi ini dikarenakan adanya hubungan parallel antara resistor-resistor input.