√ Kisah Bahasa Inggris Wacana Nabi Muhammad Saw Artinya

Cerita Bahasa Inggris Tentang Nabi Muhammad SAW & Artinya – Hai sahabat – sobat, sebentar lagi kita akan menemui bulan yang suci, adalah bulan bulan puasa. Kali ini, kita akan memberikan kalian cerita perihal seorang laki – laki yang sangat kita cintai, yang menjinjing kita semua umat muslim dari kegelapan menuju cahaya, yakni Nabi Muhammad SAW. Berikut yaitu kisah tentang salah satu sifat teladan Nabi Muhammad SAW dalam Bahasa Inggris.

When the name of Muhammad is mentioned, it is reflected in the memories of the entire Ummah of such an extraordinary figure, living simply, saying gentle and other commendable qualities. Mohammed’s figure not only inspires Muslims but also all humanity in this world. Prophet Muhammad SAW has laid the foundations of the value of humanity, equality and love beyond anyone in his day and what he campaigned 1400 years ago can only be understood by humans in terbaru times.

One of the prominent features of the Prophet is that he always puts the interests of the ummah above personal interests and so many stories tells about it, one of them as narrated by the following Muslim Bukhari:

From Jabir ra. said: “At the time of the war of the Khandak as we dug the trench, we encountered a very hard land which we could not dig. Then the Companions came to the Prophet Muhammad SAW and said: “There is a very hard ground and can not be made a ditch”.

He said: “I will dig it up”. Then he got up and tied stone in his stomach; because it was already three days he did not eat any food at all. The Prophet SAW took the hoe and swung it then crushed the hard ground so that it was like dust dissipated.

Then I said: “O Messenger of God, let me go home”. When arriving home I said to my wife: “I saw the Prophet SAW. very hungry and seemingly unbearable. Do you have food? “My wife replied:” There is a bit of wheat and a goat “. So I slaughtered the goat and the grain was crushed, then I put the meat on the pot, then I came to the Prophet SAW. While the wheat dough that I cooked in the pot was almost ripe, then I said: “O Messenger of Allah, I have little food, then please you come home with a person or two only”.

  √ Pembahasan Adverb Of Degree, Manner, Frequency

He asked: “How much food is that?” I said what it was. Then he said: “Quite a lot, all right. And say unto thy wife, thou shalt not lift the pots and the bread from the stove so that I may come.” He said to the Companions: “O my friends, come with me”. So the Companions of Muhajirin and Ansar came to the house. When I entered the house, I said to my wife: “Woe you, because the Prophet SAW come together with the friends of Muhajirin and Ansar “.

My wife asked me: “Has he asked you about the food we prepared?” I replied: “Yes”. He said to the Companions: “Come in and do not throng”. Then he cut the bread and took the meat and he closed it again and let the pot remain boiled, then he presented it to the Companions. Then he came back and always cut and served it so that they were full and still left in the pot, and then he said to my wife: “Eat ye and share it because the people are now hungry”.

There are 3 important lessons we can take from the story above:

  • First, in the daily life, the Prophet SAW was a simple figure, from how to he dressed up to how he had meal. The Prophet SAW was not infrequently hungry within 3 days because his focus was not on food and luxury but to a great vision of his that is to save all humanity on earth and became a mercy for all nature.
  • Second, the Prophet SAW always assumed responsibility in all things. He gladly did something that was heavy for others. In this case, we learn about his leadership that being a leader is not ruling and subordinating, but serving and inspiring.
  • Third, from the story above, the Prophet SAW taught people about togetherness and sharing. This, then, became a strong foundation for all muslims in the world which is later known as Ukhwah Islamiah.


style=”display:inline-block;width:336px;height:280px”
data-ad-client=”ca-pub-9290406911233137″
data-ad-slot=”2698768695″>

Artinya:

Ketika nama Muhammad disebutkan, tercermin dalam kenangan seluruh umat dari sosok yang luar biasa, hidup sederhana, perkataan yang lembut dan sifat yang terpuji yang lain. Nabi Muhammad SAW tidak cuma mengilhami umat Islam tapi juga seluruh umat insan di dunia ini. Nabi Muhammad SAW telah meletakkan fondasi nilai kemanusiaan, kesetaraan dan cinta di luar siapa saja di zamannya dan dalam 1400 tahun yang lalu hanya mampu diketahui oleh manusia di zaman modern.

Salah satu ciri mencolokdari Nabi SAW yakni bahwa beliau senantiasa mengutamakan kepentingan umat di atas kepentingan eksklusif dan terlalu banyak kisah wacana hal tersebut, salah satunya menyerupai yang diriwayatkan oleh Bukhari Muslim berikut ini:

Dari Jabir ra. menyampaikan: “Pada dikala perang Khandak saat kita menggali parit, kita menemui tanah yang sungguh keras yang tidak mampu kita gali.” Kemudian para teman mengunjungi Nabi Muhammad SAW dan berkata: “Ada tanah yang sungguh keras dan tidak sanggup dijadikan parit”.

Beliau berkata: “Saya akan menggalinya”. Lalu Beliau berdiri dan mengikat watu di perutnya; sebab sudah tiga hari Beliau sama sekali tidak makan makanan. Nabi SAW mengambil cangkulnya dan mengayunkannya lalu meremukkan tanah yang keras sehingga rasanya menyerupai debu yang beterbangan.

Lalu aku berkata: “Wahai Rasulullah, izinkan saya pulang ke tempat tinggal”. Saat sampai di rumah, aku berkata kepada istri saya: “Saya melihat Nabi SAW sangat lapar dan nampaknya tak tertahankan.” Apakah kau memiliki kuliner? “Istri aku menjawab:” Ada sedikit gandum dan seeekor kambing”. Jadi saya menyembelih kambing itu dan merusak gandumnya, kemudian aku memasukkan daging ke dalam panci, kemudian saya mengunjungi Nabi SAW. Sementara campuran gandum yang aku mengolah makanan di pot hampir matang, aku berkata: “Wahai Rasulullah, aku punya sedikit kuliner, maka tolong Anda kerumah hanya dengan satu atau dua orang saja”.

Beliau bertanya: “Berapa banyak masakan itu?” Saya menyampaikan apa adanya. Kemudian ia berkata: “Cukup banyak, setuju, katakan kepada istrimu, jangan mengangkat panci dan roti dari kompor biar aku mampu tiba.” Beliau berkata terhadap para Sahabat: “Wahai para sahabatku, ikutlah denganku.” Makara Sahabat Muhajirin dan Ansar datang ke rumah. Ketika aku memasuki rumah, aku berkata terhadap istri saya: “Celakalah kamu, karena Nabi SAW tiba dengan para Sahabat Muhajirin dan Ansar “.

Istri saya mengajukan pertanyaan terhadap saya: “Sudahkah Beliau mengajukan pertanyaan wacana kuliner yang kita siapkan?” Saya menjawab: “Ya”. Beliau bersabda terhadap para Sahabat: “Masuklah dan jangan berduyun-duyun”. Kemudian Beliau memangkas roti dan mengambil dagingnya dan Beliau menutupnya kembali dan membiarkan belanga itu tetap direbus, lalu Beliau menyajikannya terhadap para Sahabat. Kemudian Beliau kembali dan selalu memangkas dan menyajikannya sehingga mereka kenyang dan masih ada sisa di belanga, lalu Beliau berkata terhadap istri saya: “Makanlah dan bagikanlah karena orang-orang sedang ditimpa kelaparan”.

Ada 3 pelajaran penting yang mampu kita ambil dari cerita di atas:

  • Pertama, dalam kehidupan sehari-hari, Nabi SAW adalah sosok sederhana, dari bagaimana Beliau berpakaian hingga dengan makan. Nabi SAW tidak jarang lapar dalam rentang waktu 3 hari alasannya fokusnya bukan pada masakan dan kemewahan namun untuk tujuan besarnya adalah menyelamatkan seluruh umat insan di bumi dan menjadi rahmat bagi seluruh alam.
  • Kedua, Nabi SAW senantiasa bertanggung jawab dalam segala hal. Dia dengan senang hati melaksanakan sesuatu yang berat bagi orang lain. Dalam hal ini, kita berguru tentang kepemimpinan Beliau adalah pemimpin bukan berarti hanya memerintah, tetapi melayani dan memberi wangsit.
  • Ketiga, dari kisah di atas, Nabi SAW mengajarkan tentang kebersamaan dan membuatkan. Ini, kemudian, menjadi fondasi yang berpengaruh bagi seluruh muslim di dunia yang kemudian dikenal dengan Ukhwah Islamiah.

 

Demikianlah cerita Bahasa Inggris wacana Nabi Muhammad SAW. Semoga mampu berfaedah bagi sahabat – teman semua dan biar kita mampu meneladani perilaku Rasulullah. Aamiin.

 

Baca Juga:

 

Contoh Cerita Bahasa Inggris Tentang Keluarga

Soal Reading Comprehension Untuk Sekolah Menengah Pertama Kelas 3

Soal Reading Comprehension Untuk SMP Kelas 1


Sumber https://www.kakakpintar.id