√ Metode Susila Makan Minum Dalam Islam

Tata Cara & Adab Makan Minum dalam Islam – Adab adalah sistem atau perilaku dalam hal melakukan suatu amalan atau tindakan. Adab juga memiliki arti kehalusan atau kecerdikan pekerti yang diwujudkan dalam kesopanan. Adab meliputi segala bentuk amalan tindakan keseharian seseorang, termasuk juga dalam hal makan dan minum. Makan dan minum pasti memakai budbahasa yag harusnya dipenuhi. Sebagai seorang muslim, kita wajib mencontoh Rasulullah Muhammad SAW dalam hal apapun, termasuk dalam hal makan dan minum.

a. Adab dan Tata Cara Makan dan Minum Rasulullah Muhammad SAW

Sebagai uswatun hasanag, tentu Rasulullah Muhammad SAW telah mencontohkan banyak hal untuk kita, tergolong dalam hal makan dan minum. Tata cara sebelum makan dan minum yang dilakuakan oleh Nabi Muhammad SAW yaitu :

1. Mencuci kedua tangan sampai bersih

2. Berkumur atau mencuci mulut sebelum makan

3. Membaca basmallah dan doa sebelum mengawali makan, sebagaimana yang sudah ditugaskan oleh rasul Muhammad SAW dari hadist yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dari Aisyah ra. Berikut :

“Apabila salah seorang di antara kalian makan, hendaklah menyebut asma Allah ta’ala. Dan jika lupa menyebut asma Allah ta’ala pada mulanya, hendaklah beliau mengucapkan bismillahi awwalahu wa akhirahu”. (HR. Abu Dawud).

4. Melafalkan doa yang biasa dibaca sebelum makan ataupun minum yaitu :

“Ya Allah, jadikanlah rezeki yang telah Engkau limpahkan kepada rezeki yang berkah, serta jauhkanlah kami dari siksa api neraka.”

b. Adab Ketika Makan dan Minum

Diantara budpekerti ataupun perilaku makan minum yakni :

1. Makan dan minum dalam keadaan duduk.

2. Pada dikala sedang makan hendaklah tidak sambil berbicara.

  Pengertian Proyeksi Peta Dan Macam Macamnya

3. Makanlah dengan memakai ajudan.

4. Makan dengan hening, tidak buru-buru / terburu-buru, dan tidak acak-acakan.

5. Tidak makan sambil berjalan.

6. Tidak makan terlampau banyak, sebagaimana sabda nabi Muhammad SAW berikut yang artinya:

”Tidaklah anak cucu Adam mengisi wadah yang lebih buruk dari perutnya. Sebenarnya beberapa suap saja telah cukup untuk menegakkan tulang rusuknya. Kalau dia mesti mengisinya, maka sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga lagi untuk bernafas”. (HR. Turmudzi, Ibnu Majah, dan Muslim).


style=”display:inline-block;width:336px;height:280px”
data-ad-client=”ca-pub-9290406911233137″
data-ad-slot=”2698768695″>

7. Ketika sedang makan dan minum hendaknya tak sembari membahas hal yang buruk / kotor.

8. Mengambil masakan atau sajian yang erat dan tidak meraih masakan di kawasan yang jauh, sebagai menunjukan qanaah

9. Jika sedang bertamu dan disuguhkan makan, hendaknya tak mengambil kuliner lagi (tambah) kecuali kalau dipersilahkan oleh tuan rumah atau telah diizinkan sesudah minta izin.

10. Mengambil masakan hendaknya dimulai dari pinggir dan tak ahsan kalau mengambilnya dari tengah.

11. Jika ada kuliner yang tak diminati, tak boleh mencela kuliner tersebut dan disunnahkan untuk memuji masakan tersebut.

c. Adab Setelah Makan dan Minum

Setelah final makan atau minum juga masih terdapat akhlak-akhlak yang perlu diperhatikan misalnya :

1. Jika makan dan minum telah usai, maka hendanya membaca doa selaku berikut :

“Segala puji bagi Allah yang telah memberi makan dan sudah menjadikan kami selaku orang Muslim.”

2. Membersihkan tangan dengan mencucinya sebagaimana sabda nabi Muhammad SAW:

”Barangsiapa tertidur sedang di kedua tangannya terdapat bekas gajih, lalu saat berdiri pagi ia menderita suatu penyakit, maka hendaklah dia tidak mencela melainkan dirinya sendiri”. (Riwayatkan Nasa’i dari Aisyah ra).

  Pengertian Masswasting

3. Membersihkan perlengkapan makan yang telah digunakan.

Demikian beberapa adat yang perlu diperhatikan dalam makan dan minum. Semoga kita tergolong ke dalam kalangan muslim yang selalu memperhatikan etika dalam hal apapun tak terkecuali makan dan minum.

Sumber :


Sumber https://www.kakakpintar.id