√ Tahap-Tahap Sosialisasi Dan Misalnya

Tahap-Tahap Sosialisasi dan Contohnya – Sosialisai ialah sebuah prosesi penyebaran kepada sebuah paham, berita, idelogi dan lain sebagainya dari sebuah sumber yang berupa subjek dengan target ialah objek dalam bentuk warga penduduk secara luas. Para hebat sosiologi menyatakan bahwa sosialisasi yakni suatu konsep tentang peranan (role theory) yang di dalamnya terdapat pengajaran perihal peranan yang sebaiknya harus dimainkan oleh tiap individu penduduk .

Berikut ini merupakan pembagian terstruktur mengenai perihal cara-cara sosialisasi beserta pola-misalnya!

A. Tahap Sosialisasi Beserta Contohnya

George Herbet Mead menyatakan bahwa sosialisasi menurut prosedur yang akan dilalui seorang individu, sanggup diklasifikasikan menjadi lima tahapan, diantaranya adalah tahapan antisipasi (preparatory Stage), Tahap Meniru (Play Stage), Tahap Siap Beritindak (Game Stage), dan Tahap Penerimaan Norma Kolektif (Generakized Stage / Generalized Other). Berikut penjelasannya!

1. Tahapan Persiapan (Preparatory Stage)

Tahapan jenis ini pernah dilalui oleh setiap warga masyarakat semenjak dilahirkan. Ketika seorang bayi gres saja dilahirkan, maka dia akan melaksanakan persiapan kepada dirinya dalam rangka mengenal dunia sosial yang hendak ia jalani. Ketika beliau beranjak sampaumur, beliau akan memulai suatu acara yang condong menjiplak orang-orang disekelilingnya walaupun tidak secara menyeluruh.

Contoh :

Seorang anak menyebutkan kata “puyang” yang beliau maksudkan yaitu kata “pulang.” Kata-kata tersebut dia tiru dari orang terdekatnya yaitu orang tuanya serta keluarganya lainnya. Anak tersebut belum sepenuhnya mengetahui makna kata yang dia ucapkan serta pelafalan yang kurang begiru terperinci, namun lambat laun dia akan memahami sesuatu yang dia tirukan tersebut dan bisa melafalkannya dengan benar.


style=”display:inline-block;width:336px;height:280px”
data-ad-client=”ca-pub-9290406911233137″
data-ad-slot=”2698768695″>

  Tipe Dan Definisi Sosialisasi

2. Tahap Persiapan (Play Stage)

Tahapan ini diindikasikan dengan makin utuhnya seorang anak dalam menirukan peranan orang lain disekelilingnya. Pada tahapan ini seorang anak tersebut mulai menyadari ihwal identitas dirinya serta latar belakang keluarganya. Ia akan mulai memahami wacana segala acara kedua orang tuanya serta segala sesuatu yang orang tuanya inginkan kepada dirinya. Dalam pemahaman lain bahwa kemampuan untuk memposisikan dirinya di tengah-tengah penduduk juga mulai terbagun pada tahapan ini. Lambat laun kesadaran akan dunia sosial serta bermasyarakat akan mulai terbangun dan dia secara tidak langsung akan berguru bagaimana cara bersosialisasi dengan benar dengan warga penduduk di sekitarnya.

Contoh :

Seorang anak yang beranjak cukup umur dengan keluarga yang beranggotakan ayah, ibu, serta kakak-kakanya. Secara tidak eksklusif dia mengamati bagaimana huruf dari kedua orang tuanya serta abang-kakanya. Ia juga mulai menyadari siapa dirinya dan apa yang dia harapkan. Dalamwaktu yang bersamaan, dia juga mengerti bahwa ia berada di tengah-tengah lingkungan masyarakat yang mengharuskannya untuk mencar ilmu bersosialisasi di lingkungan masyarakat di mana dia tinggal.

3. Tahapan Bertindak (Game Stage)

Pada tahap ini peniruan yang selama ini dikerjakan oleh seorang anak yang tumbuh cukup umur telah mulai berubah dengan peranan secara langsung yang diperankan oleh dirinya sendiri secara sadar. Dalam waktu yang bersama-sama kelihaiannya dalam menirukan serta menempatkan dirinya pada posisi orang lain juga makin meningkat. Hal tersebut memungkinkan dirinya untuk sanggup bersosialisasi dengan baik dalam lingkungan masyarakatnya.

Contoh :

Seorang anak yang dalam kondisi ini akan mulai sadar akan pentingnya membela sebuah keluarga yang dimilikinya. Selain itu ia juga akan mulai melaksanakan program bersama sahabat-teman sebaya nya.

  Pengertian Gerhana Bulan

4. Tahapan Penerimaan Norma Kolektif (Generalized Stage / Generalized Other)

Pada Tahapan ini seorang individu yang masih beranjak cukup umur tadi telah menjadi menjadi seseorang yang sungguh-sungguh sampaumur. Dalam aktivitasnya sehari-hari dia telah bisa menyesuaikan diri serta menempatkan dirinya di tengah masyarakat dengan baik. Ia mulai bisa bertoleransi dengan penduduk secara luas serta menyadari pentingnya setiap norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam waktu yang serentak beliau telah mampu untuk saling bekerja sama dengan sahabat-teman sebaya, keluarga besar, maupun warga masyarakat di sekitarnya.

Contoh :

Seorang perjaka yang telah melewati abad-kurun remajanya, ia mulai mengetahui akan pentingnya melakukan pekerjaan sama dengan orang lain baik dengan sahabat-temannya maupun dengan warga penduduk disekitarnya secara luas. Ia menempatkan dirinya di tengah-tengah masyarakat dengan sangat baik dengan mengikuti segala aktivitas yang ada di penduduk mirip keja bakti, ronda bergilir, pengajian, dan lain sebagainya.

Sumber :

https://id.m.wikipedia.org/wiki/sosialisasi


Sumber https://www.kakakpintar.id