Laporan Elektro Dasar 2 – Penguat Osilator Ic 555 Timer

PENGUAT OSILATOR (IC 555 TIMER)
A.      Tujuan
Untuk mendemonstrasikan IC 555 timer selaku osilator dan bagaimana perkiraan frekuensi keluarannya.
B.       Dasar Teori
Osilator ialah sebuah rangkaian yang menghasilkan keluaran yang amplitudonya berganti-ubah secara periodik dengan waktu. Osilator merupakan perabotan elektronik yang menciptakan keluaran berupa arahan tegangan. Bentuk aba-aba tegangan kepada waktu ada beragam, adalah bentuk sinusoidal, persegi, segitiga, gigi gergaji, atau denyut. Osilator berlawanan dengan penguat, oleh sebab penguat memerlukan kode masukan untuk menciptakan kode keluaran. Pada osilator tak ada arahan masukan, cuma ada kode keluaran saja, yang frekuensi dan amplitudonya mampu dikendalikan.
Osilator digunakan secara luas selaku sumber arahan untuk menguji suatu rangkaian elektronika. Osilator seperti ini disebut pembangkit aba-aba, atau pembangkit fungsi jika kode keluarannya mampu memiliki aneka macam bentuk.
 

Gbr. Osilator

 

 
Osilator juga digunakan pada pemancar radio dan televise, dan juga dalam komunikasi radio, gelombang mikro, maupun optic untuk menghasilkan gelombang elektromagnetik yang mampu ditumpangi aneka macam gosip.
Pesawat peserta radio dan televisi juga memakai osilator untuk mengolah instruksi yang tiba.
Osilator juga dipakai untuk mendeteksi dan menentukan jarak dengan gelombang mikro (radar) ataupun gelombang ultrasonic (sonar).
Selain itu, hampir semua alat digital seperti jam tangan, digital kalkulator, komputer, alat-alat pembantu komputer, dan sebagainya memakai osilator.
            Pada dasarnya, ada tiga macam osilator, yaitu osilator RC, osilator LC, dan osilator relaksasi.
1.        Osilator RC
1)        Osilator Jembatan RC
2)        Osilator Jembatan Wien
3)        Osilator T-Kembar
2.         Osilator LC
(sutrisno. 1987: 153-159)
Multiplexing dan Oscillator
Rangkaian multiplexing dan oscilator ini berisikan Komponen IC 40106 dan IC 40528 dimana rangkaian IC 40106 merupakan penguat osilator yang menghidupkan frekuensi 1,5 KHz sampai dengan 2,5 KHz selain itu juga terdapat rangkaian input audio yang berfungsi untuk memberikan inputan sinyal selaku pembanding dari sinyal RF yang diterima oleh antenna (Kristiyana. 2005: 194)
Dari blok diagram pada Gambar 12, tata cara flanger berisikan 4 bab utama yaitu untai penunda (delay line), osilator terkendali tegangan (voltage controlled oscillator/VCO), osilator frekuensi rendah (low frequency oscillator/ LFO), dan pencampur (mixer).
Gambar 12. Blok Diagram Efek Flanger
Untai penunda akan digunakan untuk menunda aba-aba masukan untai flanger. Osilator terkendali tegangan memiliki kegunaan untuk menetapkan waktu tundaan pada untai penunda. Osilator frekuensi rendah digunakan selaku pengubah waktu tundaan yang ditetapkan oleh osilator terkendali tegangan. Sementara pencampur dipakai untuk mencampurkan dua arahan, adalah kode yang telah ditunda dengan instruksi masukan asli (Budhianto, dkk. 2013: 27).

Oscillation Operation