Pengertian Termometer Galileo Dan Termometer Inframerah, Penggunaanya Serta Sistem Kalibrasi

Pengertian Termometer Galileo dan Termometer Inframerah, Penggunaanya serta Metode Kalibrasi – Termometer ialah alat yang dipakai untuk mengukur suhu. Termometer memiliki beberapa macam yakni termometer Galileo dah termometer Inframerah. Dalam pembahasan kali ini akan mengupas tuntas dua termometer tersebut, adapun penjelasannya ialah selaku berikut.

1. Termometer Galileo
Termometer Galileo adalah termometer yang dibuat dari air raksa yang ditempatkan pada suatu tabung beling. Tanda yang dikalibrasi pada tabung menciptakan temperatur dapat dibaca sesuai dengan panjang air raksa di dalam gelas, bervariasi sesuai dengan suhu. Untuk meningkatkan kecermatan, biasannya ada bohlam air raksa pada ujung termometer yang berisi sebagian air raksa, pemuaian dan penyempitan volume air raksa kemudian dilanjutkan ke bagian tabung yang lebih sempit. Ruangan di antara air raksa dapat diisi atau dibiarkan kosong. Adapun gambar Termometer Galileo ditunjukkan pada gambar 1.
Pengertian Termometer Galileo dan Termometer Inframerah Pengertian Termometer Galileo dan Termometer Inframerah, Penggunaanya serta Metode Kalibrasi
Gambar 1. Termometer Galileo
Sebagai pengganti air raksa, beberapa termometer keluarga mengandung alcohol dengan komplemen pewarna merah. Termometer ini lebih kondusif dan gampang untuk dibaca.
Jenis khusus termometer air raksa disebut termometer maksimum, melakukan pekerjaan dengan adanya katup pada leher tabung dekat bohlam. Saat suhu naik, air raksa didorong ke atas melalui katup oleh gaya pemuaian. Saat suhu turun air raksa tertahan pada katup dan tidak dapat kembali ke bohlam menciptakan air raksa tetap di dalam tabung. Pembaca kemudian dapat membaca temperatur maksimum selama waktu yang telah ditentukan. Untuk mengembalikan fungsinnya, termometer harus diayunkan dengan keras. Termometer ini seperti desain termometer medis.
Air raksa akan membeku pada suhu -38.83ºC (-37.89ºF) dan cuma dapat digunakan pada suhu di atasnya. Air raksa, tidak mirip air, tidak mengembang saat membeku sehingga tidak memecahkan tabung beling, menjadikannya sukar diamati ketika membeku. Jika termometer mengandung nitrogen, gas mungkin mengalir turun ke dalam kolom dan terjebak di sana ketika temperatur naik. Jika ini terjadi termometer tidak dapat dipakai sampai kembali ke keadaan awal. Untuk menghindarinnya, termometer air raksa sebaiknya dimasukkan ke dalam kawasan yang hangat ketika temperatur di bawah -37ºC (-34,6ºF). Pada area dimana suhu maksimum tidak diperlukan naik di atas -38,83ºC (-37,89ºF) termometer yang memakai campuran air raksa dan thallium mungkin mampu dipakai. Termometer ini mempunyai titik beku of -61,1ºC (-78ºF).
Termometer air raksa umumnya menggunakan skala suhu Celcius dan Fahrenhait. Anders Celsius merumuskan skala suhu Celsius dan Fahrenhair. Anders Celsius merumuskan skala Celsius, yang dipaparkan pada publikasinnya “the origin of the Celsius temperature scale” pada 1742.
Celcius memakai dua titik penting pada skalanya, suhu dikala es mencair dan suhu penguapan air. Ini bukanlah inspirasi gres, semenjak dahulu Isaac Newton melakukan pekerjaan dengan sesuatu yang seperti. Pengukuran suhu Celcius menggunakan suhu pencairan dan bukan suhu pembekuan. Eksperimen untuk mendapat kalibrasi yang lebih baik pada termometer Celcius dilaksanakan selama 2 minggu sesudah itu. Dengan melaksanakan eksperimen yang serupa berulang-ulang, dia mendapatkan es mencair pada tanda kalibrasi yang sama pada termometer. Dia memperoleh titik yang serupa pada kalibrasi pada uap air yang mendidih (ketika percobaan dilakukan dengan ketelitian tinggi, variasi terlihat, dengan variasi tekanan atmosfer). Saat ia mengeluarkan termometer dari uap air, ketinggian air raksa turun perlahan. Ini bekerjasama dengan kecepatan pendinginan  (dan pemuaian beling tabung).
Tekanan udara mensugesti titik didih air. Celcius mengklaim bahwa ketinggian air raksa saat penguapan air seimbang dengan ketinggian barometer.
Saat celcius menetapkan untuk memakai skala temperaturnya sendiri, dia memilih titik didih pada 0ºC (212ºF) dan titik beku pada 100ºC (32ºF). Satu tahun kemudian, Frenchman Jean Pierre Cristin merekomendasikan versi kebalikan skala celcius dengan titik beku pada 0ºC  (32ºF) dan titik didih pada 100ºC (212ºF). Dia menamakannya Centrigade.
Pada karenanya, Celsius merekomendasikan metode kalibrasi termometer selaku berikut :
1.    Tempatkan silinder termometer pada air murni meleleh dan tandai titik ketika cairan di dalam termometer sudah stabil. Ini adalah titik beku air.
2.    Dengan cara yang sama tandai titik dimana cairan telah stabil ketika termometer diposisikan di dalam uap air mendidih.
3.    Bagilah panjang diantara kedua titik dengan 100 bagian kecil yang serupa.
Titik-titik tersebut ditambahkan pada kalibrasi rata-rata, tetapi keduannya sangat bergantung pada tekanan udara. Saat ini, tiga titik air dipakai sebagai pengganti (titik ketiga terjadi pada 273,16 kelvin (K) (0,0 ºC).
Semua perpindahan panas berhenti pada 0 K, namun suhu ini masih mustahil dicari Karena secara fisik masih tidak mungkin menghentikan partikel.
Saat ini termometer air raksa masih banyak digunakan dalam bidan meteorology, namun penggunaan pada bidang-bidang lain kian menyusut karena air raksa secara permanen sangat beracun pada yang ringkih dan beberapa negara maju sudah mengutuk penggunaanya untuk tujuan medis. Beberapa perusahaan menggunakan adonan gallium, indium, dan tin (galinstan) selaku pengganti air raksa.
2. Termometer Inframerah
Termometer inframerah memperlihatkan kemampuan untuk mendeteksi temperatur secara optic selama obyek diamati radiasi energi sinar inframerah diukur dan dihidangkan sebagai suhu. Mereka menunjukkan tata cara pengukuran suhu yang cepat dan akurat dengan obyek dari kejauhan dan tanpa disentuh-suasana ideal sebuah obyek bergerak cepat, jauh letaknya, sungguh panas, berada di lingkungan yang berbahaya, dan atau adanya kebutuhan menghindari kontaminasi obyek (mirip masakan/alat medis/obat-obatan/produk atau tes, dll). Produk pengukur suhu inframerah tersedia di pasaran, dari yang fleksibel sampai fungsi-fungsi khusus/termometer persyaratan sampai sistem pembaca yang lebih kompleks dan kamera pencitraan panas. Ini ialah citra/gambar dari termometer inframerah khusus industry yang digunakan memonitor suhu material cair untuk tujuan quality control pada proses manufaktur.
Termometer inframerah mengukur suhu memakai radiasi kotak hitam (biasannya infra merah) yang dipancarkan objek. Kadang-kadang disebut thermometer laser jikalau menggunakan laser untuk membantu pekerjaan pengukuran, atau thermometer tanpa sentuhan untuk menggambarakan kemampuan alat mengukur suhu dari jarak jauh. Dengan mengetahi jumlah energi infra merah yang dipancarkan oleh objek dan emisinya, temperatur objek dapat dibedakan.
Desain utama berisikan lensa pemfokus energi infra merah pada detector, yang mengganti energi menjadi sinyal elektrik yang mampu ditunjukkan dalam unit temperatur setelah diubahsuaikan dengan variasi temperatur lingkingan. Konfigurasi kemudahan pengukur suhu ini melakukan pekerjaan dari jarak jauh tanpa menyentuh objek. DEngan demikian thermometer infra merah berguna mengukur suhu pada keadaan dikala termokopel atau sensor tipe yang lain tidak dapat dipakai atau tidak menciptakan suhu yang akurat untuk beberapa keperluan.
Penggunaan Termometer Inframerah
Beberapa keadaan biasa yakni obyek yang hendak diukur dalam keadaan bergerak: obyek dikelilingi medan electromagnet, seperti pada pemanasan induksi, obyek berada pada hampa udara atau atmosfir buatan atau pada aplikasi dimana diharapkan tanggapanyang cepat. Termometer inframerah dapat digunakan untuk beberapa fungsi observasi temperatur. Misalnya :
  Pemahaman Termometer Raksa Dan Alkohol, Laba Dan Kerugiannya Serta Perbedaannya
1.    Mendeteksi awan untuk metode operasi teleskop jarak jauh.
2.    Memeriksa peralatan mekanika atau kotak sekering listrik atau akses hostpot.
3.    Memeriksa suhu pemanas atau panggangan, untuk tujuan control dan kalibrasi.
4.    Mendeteksi titik api atau menunjukkan diagnosis pasa produksi papan rangkaian listrik.
5.    Memeriksa titik api bagi pemadam kebakaran.
6.    Mendeteksi suhu tubuh mkhluk hidup, seperti insan,hewan, dan lain-lain.
7.    Memonitor proses pendinginan atau pemanasan material, untuk observasi dan pengembangan atau quality control pada manuufaktur.

Ada beberapa macam alat pengukur temperatur inframerah yang tersedia ketika ini, termasuk rancangan konfigurasi untuk penggunaan fleksibel dan portable, selain desain-rancangan khusus untuk fungsi tertentu pada posisi tetap dalam jangka waktu yang lama.
Sumber : R.A. Hetti. 2009. Termometer dan Kegunaannya. Bandung : Penerbit PT. Puri Pustaka.