Penemuan Pembangkit Listrik Statis – Pembangkit Listrik ditemukan oleh seseorang yang bernama Gureicke, kemudian bagaimana Guirecke menemukannya, mari kita simak ceritanya sebagai berikut ..
Setelah percobaan Gilberth dan Charleton, listrik mulai menarik perhatian banyak orang. Soalnya, pesona itu bukan alami. Ia gres muncul sehabis digosok. Karena itu ia sudah mengakibatkan beberapa pertanyaan baru.
Apa yang terjadi, kalau elektrik digosok lebih lebih keras? Apakah listriknya akan menjadi lebih kuat? Pertanyaan ini timbul dari Otto van Gureicke, orang Jerman. Ia ingin mendapatkan jawabannya. Maka beliau pun mengawali melakukan percobaan.
Gureicke menggosok ambar (dalam catatan Thales disebut dengan elektron) keras-keras dengan kain. Kemudian dia menekan-nekan daerah yang digosoknya dengan jari. Ia terpesona dikala ambar membuat suara gemersak lembut. Suatu kali, observasi terhadap bunyi gemersak itu dikerjakan malam hari, di tempat gelap. Ternyata bersamaan dengan bunyi gemersak itu, terlihat berkas cahaya sangat lembut.
Apa pula itu? Inikah sebabnya ambar tidak dapat mempesona benda besar? Mungkinkah ambar tidak mampu menahan listrik yang disebabkan gosokkan? Apakah berkas cahaya itu tanda dari listrik yang tumpah lagi?
Sayang, suara dan berkas cahaya itu sungguh lembut. Karena ambar yang dia miliki terlalu kecil. Padahal untuk observasi ini, beliau memerlukan listrik yang besar. Jadi, ia harus mempunyai ambar yang besar. Tetapi harga ambar sangatlah mahal. Dan dia tidak mempunyai duit untuk membelinya.
Gureicke sangat penasaran. Ia berpikir keras untuk mencari. Ternyata Gureicke lincah berfikir. Ia tahu, Gilberth menemukan elektris-elektris berdasarkan jenisnya. Yaitu sama-sama permata.
Gureicke akan mencoba mengikuti jejak itu. Tetapi bukan dari jenisnya, melainkan dari warnanya. Warna ambar adalah keemasan. Mungkinkah warna yang seperti ambar mampu dipakai dalam observasi?
Gureicke segera mencobanya, ia mencari benda kuning yang murah harganya. Pilihannya jatuh pada welirang. Penelitian Gureicke kepada sulfur dimulai pada tahun 1672. Ia menghancurkan welirang menjadi cuilan kecil-kecil.
Pecahan belerang itu ia masukkan ke dalam bola kaca besar, hingga sarat . Ia memanaskan bola beling itu sampai belerang mencair. Karena mencair, bola gelas itu tidak penuh lagi. Gureicke memperbesar lagi belerangnya hingga penuh. Dan kembali memanaskannya, sampai belerangnya mencair. Demikianlah beliau melakukan berkali-kali, sampai bola gelas itu benar-benar penuh dengan welirang cair.
Kemudian Gureicke mengambil tongkat. Tongkat itu ditusukkan pada bola kaca berisi belerang, hingga tembus ke sebelahnya. Kemudian belerang itu didinginkan hingga beku. Dengan hati-hati Gureicke memecahkan bola kacanya. Kini dia memiliki bola belerang kuning yang besar. Lebih besar dari kepalanya, lengkap dengan tongkat pegangan di kedua sisinya
Gureicke menciptakan tiang penompang untuk bola welirang itu. Hampir diujung atas penopang itu dibentuk lubang untuk dudukan tongkat bolanya. Setelah usai, Gureicke memutar bola itu dengan tangan kanannya. Sementara tangan kirinya ditekankan pada bola sulfur.
Karena bola perputar, maka telapak tangan kiri yang menekan bola seolah menggosok-gosok bolanya. Akibatnya gosokan itu, terdengarlah bunyi gemersak keras. Bunyi itu terjadi dikala belerang “dimuati” listrik. Ketika listrik “tumpah”, tampak bunga api yang terperinci, sehingga pada siang hari pun mampu terlihat.
Dengan cara ini Gureicke sudah sukses menciptakan pembangkit atau generator listrik. Tentu saja pembangkit Gureicke pun dapat mempesona benda-benda ringan kecil.
Hasil percobaan Gureicke secepatnya menyebar luas. Beberapa ilmuan lain ada yang menirunya. Mereka juga mengikuti jejak Gilberth dan Gureicke. Pembangkit yang mereka buat pun tidak cuma berupa bundar. Selain lebih besar, bentuknya pun ada mirip drum.
Dewasa ini jenis generator dibentuk Gureicke disebut sebagai Pembangkit Listrik Statis. Sebab listrik itu gres muncul jika digosok, listrik diam atau statis.
Sumber : Effendie. S. Anwar.Sejarah Penemuan Magnet dan Listrik. Bandung : Penerbit Dharma Karya Cipta.