Mengenal Joseph John Thomson – Sebelum membicarakan tentang teori atom Thomson mari terlebih dahulu mengenal siapa itu J.J Thomson. Joseph John Thomson merupakan ilmuwan Fisika dari Inggris. Ia tercatat selaku penemu elektron yang ialah bab dari atom, Ia juga memperoleh nobel fisika atas penemuannya tersebut.
Teori Atom Thomson
Setelah penemuan elektron oleh Thomson, maka model atom Dalton tidak dapat diterima. Menurut Thomson, atom merupakan partikel yang bersifat netral. Karena elektron bermuatan bermuatan negatif maka harus ada partikel yang menetralkan, yaitu partikel bermuatan faktual. Dari penemuannya tersebut, Thomson mengemukakan teori atomnya yang berbunyi:
1. Atom mirip bola yang bermuatan postif dengan elektron yang bermuatan negatif di sekelilingnya.
2. Muatan postif dan negatif pada atom memilik besar yang sama sehingga atom bermuatan netral. Atom tidak mempunyai muatan konkret atau negatif yang berlebihan.
Selain model atom Thomson digambarkan seperti roti kismis, versi atom Thomson juga bisa diumpamakan seperti semangka. Daging buah yang berwarna merah melambangkan ruang yang bermuatan postif, sedangkan bijinya dilambangkan selaku elektron bermuatan negatif yang tersebar di dalamnya. Adapun gambar model atom Thomson ditunjukkan pada gambar 1.
Gambar 1. Model Atom Thomson
Kelebihan dan Kekurangan Teori Atom Thomson
Teori Atom Thomson selain memiliki keunggulan juga memiliki kelemahan. Adapun beberapa keunggulan dan kekurangan teori atom Thomson dijelaskan mirip berikut ini:
Kelebihan Teori Atom Thomsom
1. Dapat membuktikan adanya partikel yang lebih kecil dari atom yang dikenal dengan subatomik.
2. Dapat mengambarkan sifat listrik atom
Runtuhnya Newton Gara-Gara Gerhana Matahari
Kekurangan Teori Atom Thomson
1. Tidak dapat menjelaskan fenomena penghamburan partikel alfa oleh selapus tipis emas yang dikemukan oleh Rutherford
2. Tidak bisa menerangkan perihal adanya inti atom.
Sejarah Penemuan Elektron
Tonggak sejarah penemuan atom berikutnya dimulai dari penemuan hukum Faraday yang diperoleh lewat percobaan elektrostatis. Dari aturan tersebut ditarik kesimpulan bahwa terdapat kaitan antara sebuah muatan listrik dengan massa zat yang dihasilkan pada kedua elektrode. Berdasarkan percobaan Faraday ini, G. Johnstone Stoney pada tahun 1891 mengusulkan bahwa muatan listrik terdapat dalam satuan diskrit yang disebut elektron dan satuan ini berkaitan dengan atom. Sifat-sifat alamiah elektron lebih lanjut dijelaskan oleh penemuan Thomson melalui percobaan tabung pembawa muatan listrik yang menghasilkan sinar katode. Karakteristik sinar katode, adalah bergerak mengikuti garis lurus, memiliki massa yang lebih ringan dari atom, mengalami pembelokan oleh medan magnet atau medan listrik, serta tidak bergantung pada jenis gas penisi tabung dan material logam katode. Dari karakteristi tersebut Thomson menyimpulkan bahwa sinar katode pada hakikatnya yaitu berkas partikel bermuatan negatif yang disebut elektron dan merupakan partikel penyusun atom secara universal.
Percobaan Thomson
Dalam percobaa lebih lanjut, Joseph John Thomson mampu menemukan angka perbandingan muatan kepada massa elektron. Alat yang dipakai ialah sinar katode yang dilewatkan lewat anode dengan celah sempit dan dijatuhkan dengan sebuah layar. Dengan memasang suatu medan magnetik, berkas sinar katoda akan mengalami pembelokan. Pembelokan akhir adanya medan magnet tersebut mampu diimbangi dengan pemasangan medan listrik dengan kekuatan dan arah yang cocok sehingga berkas sinar katode lalu tidak mengalami penyimpangan arah. Penyimpangan partikel bermuatan dalam suatu medan magnet sepadan dengan muatannya dan berbanding terbalik dengan massanya. Dari besarnya kekuatan medan magnet dan medan listrik yang digunakan sehingga tidak terjadi penyimpangan arah gerak elektron. Joseph John Thomson dapat menjumlah angka banding e/m elektron yaitu -7,76×1011 Ckgˉ1.
Elektron bermuatan negatif merupakan partikel dasar penyusun atom, sedangkan zat pada dasarnya tidak bermuatan (netral), sehingga partikel lain penyusun atom haruslah bermuatan konkret. Adanya partikel bermuatan konkret ini dibuktikan dengan percobaan tabung pembawa muatan listrik dengan menggunakan katode yang berlubang-lubang dan pada belakang katode tersebut terdapat lapisan yang dapat berluminasi. Sehingga mampu diidentifikasi adanya arus partikel bermuatan nyata yang bergerak berlawanan arah dengan sinar katode. Berkas partikel faktual yang bergerak disebut selaku sinar anode atau canal rays. Adapun sifat-sifat sinar tersusun antarta lain:
Fakta-Fakta Seputar Dunia Kuantum