Kimia Industri Industri Keramik

 Oleh : Nanda Putri Utami (@T13-Nanda) 

Abstrak

    Menurut Hidayat (2008), Industri proses kimia yakni industri yang mengolah bahan baku (materi mentah) menjadi sebuah hasil (produk) dengan memanfaatkan proses-proses kimia. Proses-proses kimia yang dikerjakan dalam Industri proses kimia yakni reaksi kimia dan peristiwa kimia fisik. Dalam hal ini insiden kimia fisik, meliputi: Pencampuran molekuler bahan-materi dengan rumus dan stmktur molekul yang berlainan; Pengubahan fase. antara lain: penguapan. pangembunan, pengkristalan; Pemisahan adonan menjadi zat-zat penyusunnya yang lebih murni.

Kata kunci : keramik, proses bikinan, cara mengatasi pencemaran

 

Abstrack

    According to Hidayat (2008), the chemical process industry is an industry that processes raw materials (raw materials) into a product (product) by utilizing chemical processes. Chemical processes carried out in the chemical process industry are chemical reactions and physical chemical events. In this case, physical chemical events, including: The molecular mixing of materials with different molecular formulas and structures; Phase change. including: evaporation. condensation, crystallization; Separation of a mixture into its constituent substances which are purer.

Keyword : ceramics, production processes, ways to deal with pollution

 

Pendahuluan

    Wati dkk, menyatakan bahwa keramik ialah bahan yang meliputi semua benda atau sesuatu yang dapat di buat lazimnya dari tanah liat atau umumdisebut tanah lempung yang melalui beberapa tahapantahapan seperti memakai energi panas atau proses pembakaran sampai bentuknya mengeras. Ada aneka macam macam teknik yang bisa di buat menjadi bentuk prototype misalnya mampu di buat dengan berbagai cara yang berlawananbeda contohnya : cara pilin, cetak cor, sleb, dan dapat di lakukan dengan cara yang umum yakni dengan teknik putar.

 

 

Rumusan problem

1. Apa saja proses pruduksi dalam pembuatan keramik ?

2. Bagaimana cara menanggulangi pencemaran lingkungan dalam industri kimia?

Tujuan

1. Mengetahui proses produksi dalam pengerjaan keramik

2. Mengetahui bagaimana cara menanggulangi pencemaran lingkungan dalam industri kimia

 

                           

Solusi dan Pembahasan

1. Proses Produksi Industri Keramik

 

1.) Unit Persiapan Bahan Baku

Industri keramik memiliki tiga materi baku utama yang terdiri dari :

a. Lempung (Clay Mineral)

    Lempung merupakan hasil pelapukan dari sebuah batuan beku yang berupa aluminium silika anhidrat yang tidak terlampau murni. Dalam hal ini, dihasilkan suatu reaksi, ialah :

K2O.Al2SO3.6SiO2  + 2H2O + CO2 => K2CO3 +Al2O3.2SiO2.2H2O+4SiO2

    Ciri khas yang dimiliki daru material lempung ini ialah gampang dibentuk bila dalam keadaan berair dan cukup halus, dan akan kaku bila dalam keadaan kering serta akan bermetamorfosis kaca (vitreous) jika dibakar pada suhu tinggi. 

b. Pasir

    Pasir ialah bahan non plastik yang ditambahkan kedalam komposisi material olahan keramik yang mempunyai fungsi untuk meminimalisir penyusutan dan mengatur plastisitas serta memaksimalkan temperatur sintering. 

c. Feldpar

    Feldspar ialah bab dari mineralmineral yang diperoleh dari batuanbatuan karang, ditumbuk serta (dihaluskan).Feldspar mempunyai sifat seperti tidak dapat larut didalam air, terkandung didalamnya silica, serta mempunyai fluk dan kandungan alumina sebagaimana materimateri itu mampu berfungsi selaku memproduksi gelasir pada suhu yan tinggi.

 

  Penerapan Industri Hijau Dalam Tempat Industri

2.) Unit Pengolahan Sintesa

Pada proses pembuatan ada bagian tahapan, antara lain selaku berikut.

1. Proses pembentukan

    Material yang dipakai untuk menciptakan keramik ini lazimnya digali dari perut bumi dan dihancurkan hingga menjadi debu. Setelah pemurnian, sedikit wax (lilin) lazimnya disertakan untuk melekatkan abu keramik dan membuatnya mudah dibuat. Bubuk tersebut mampu menjadi bentuk yang berlawanan-beda dengan beragam proses pembentukan (molding). Proses pembentukan ini diantaranya :

1. Slip casting, proses untuk menciptakan keramik yang berlubang. Proses ini menggunakan cetakan dengan dinding yang berlubang-lunagng kecil dan mempergunakan daya kapilaritas air.

2. Pressure casting, debu keramik dituangkan pada cetakan dan diberi tekanan. Tekanan tersebut membuat abu keramik menjadi lapisan solid keramik yang berbentuk seperti cetakan.

3. Injection molding, Proses ini digunakan untuk membuat objek yang kecil dan rumit. Metode ini menggunaan piston untuk menekan bubuk keramik melalui pipa panas masuk ke cetakan.

4. Extruction, proses kontinu yang manama debu keramik dipanaskan didalam sebuah tong yang panjang. Proses ini dipakai untuk menciptakan pipa keramik, ubin dan bata terbaru. 

2. Densifikasi

    Proses densifikasi memakai panas yang tinggi untuk menimbulkan sebuah keramik menjadi produk yang keras dan padat. Setelah dibuat, keramik dipanaskan pada tungku (furnace) dengan temperatur antara 1000 hingga 1700 C. Tujuan dari proses pemanasan ini yaitu untuk mengoptimalkan kekerasan keramik dengan mendapatkan struktur internal yang tersusun rapih dan sungguh padat.

 

3. Hasil Olahan Produk Keramik.

    Semakin berkembangnya dunia teknologi, industri keramik juga ikut berkembang.Bahkan ketika ini, hasil olahan keramik telah dipakai pada banyak sekali bidang ilmu mirip kebutuhan ilmu science dalam pembuatan bio cramics.Yang  mana bio cramics ini dipakai untuk menggantikan organ tubuh insan yang telah mengalami kerusakan seperti pada bagian tulang dan gigi.

    Hasil olahan dari keramik juga dapat digunakan dalam berbagai industri lainnya contohnya dalam teknologi nuklir. Karena sifat keramik yakni tidak rentan kepada suhu tinggi, kuat, dan merupakan isolator

 

  Kimia Lingkungan : Pencemaran Air

2. Cara Menanggulangi Pencemaran Lingkungan dari Buangan Limbah Industri

    Pencemaran lingkungan hidup akhir buangan limbah industri menjadi perhatian yang tidak pernah surut. Semakin banyak perkara pencemaran lingkungan hidup akibat buangan limbah industri, hal tersebut sungguh mengusik dan meresahkan kehidupan masyarakat serta mengancam kelestarian fungsi lingkungan hidup. Dengan begitu, mesti dijalankan upaya untuk penanggulangan masalah tersebut.

    Menurut Anjarsari dan Rochmani, upaya yang dapat dilaksanakan dalam meminimalisasi limbah pabrik yakni :

 1. Mengupayakan pengelolaan limbah sebaik mungkin.

    Limbah yang dihasilkan dari proses buatan pabrik merupakan limbah yang berbahaya, karena sebagian pabrik menggunakan bahanmateri kimia dalam operasional bikinan pabrik mereka. Maka dari itulah harus diupayakan langkahlangkah untuk membuat limbah menjadi ramah lingkungan dan tidak mengandung zatzat yang berbahaya, setelah limbahlimbah yang dihasilkan ini menjadi ramah lingkungan, maka membuangnya eksklusif ke lingkungan tidak akan menyebabkan pencemaran.

2. Tidak membuang limbah cair langsung ke sumber air.

    Cara bijak yang yang lain yakni tidak mencampakkan limbah pabrik yang cair ke dalam sumber air secara langsung, terlebih tanpa adanya penyaringan dan pengolahan apalagi dulu. Limbah cair yang eksklusif berasal dari pabrik, tanpa diolah lazimnya akan menyebabkan lingkungan menjadi terkontaminasi. Hal ini sebab belum adanya pemisahan antara zat yang berbahaya maupun tidak.

3. Mengubur limbahlimbah yang bersifat organik.

    Untuk limbah pabrik padat, maka perlu adanya langkah-langkah yang berlainan antara limbah-limbah organik dan non organik. Limbahlimbah yang bersifat organik mampu dikubur alasannya limbah tersebut dapat terurai dengan baik apabila dikubur di dalam tanah. Dengan mengubur limbahlimbah organik maka kita cuma menanggulangi eksistensi limbah organik saja, namun juga kita akan menerima tanah yang lebih subur dan mampu dipakai untuk berbagai kepentingan tertentu yang tentu saja a
kan berfaedah.

4. Menggunakan kembali limbahlimbah pabrik yang masih bisa di daur ulang.

    Limbah anorganik yang masih mampu untuk didaur ulang semestinya didaur ulang saja. Disamping kita membantu menangani problem limbah padat pabrik, kita juga mampu meminimalkan bahan baku.

5. Menanam banyak pepohonan

    Limbah pabrik yang bersifat gas umumnya dibuang lewat cerobong asap dan selanjutnya akan mencemari udara. Udara yang terkotori ini akan mengakibatkan penipisan pada lapisan ozon pada risikonya bila tidak dikerjakan dengan baik. Maka dari itulah, direkomendasikan untuk menanam pepohonan untuk dapat menghilangkan udara yang telah tercemar tersebut semoga tidak terlalu berbahaya.


  

  Menghemat Limbah Dengan Kimia Hijau

Kesimpulan

    Seiring berkembangnya zaman, mampu dimengerti bahwa produk utama keramik bukan cuma dari tanah liat saja, Bahan baku yang sungguh utama yang di pakai dalam pengerjaan serta lazimnya dapat kita ketahui sendiri yakni kaolin, ball clay, dan felspard. Industri kimia tidak lepas dari pencemaran lingkungan. Dampaknya telah pasti akan mengusik kualitas hidup makhluk hidup terlebih lagi yang memang tinggal di sekitar industri. Maka dari itu, perlu adanya langkah-langkah dalam menertibkan pencemaran lingkungan oleh industri kimia.

 

 

 

Daftar pustaka

 

Anjarsari, Siska Ratna,. Rochmani. (Tahun tidak diketahui). Upaya Pencegahan Dan Solusi Terhadap Timbulnya Pencemaran Lingkungan Hidup Dari Buangan Limbah Industri. Semarang : Universitas Stikubank. Dalam file:///C:/Users/user/AppData/Local/Temp/8323-Article%20Text-7627-1-10-20201218.pdf  (diakses pada 18 Oktober 2021)

 

Hidayat, Atep Afia. 2021. Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri : Kimia dan Lin
gkungan Industri.
Jakarta : Universitas Mercu Buana. (Diakses pada 17 Oktober 2021)

 

Keramika_exported. 2020. Pembuatan Keramik Industri. Mega Build Indonesia. Dalam https://megabuild.co.id/pembuatan-keramik-industri/ (diakses pada 18 Oktober 2021)

 

Wati, Andriati Fitria., Erwan, Elvina Yulistia., Azizzah Nur, dan Jurdillah, Pamela. (Tahun tidak dikenali). Analisis Industri Keramik di Indonesia. Padang : Universitas Negeri Padang. Dalam file:///C:/Users/user/AppData/Local/Temp/Analisis%20Industri%20Keramik%20di%20Indonesia.pdf (diakses pada 18 Oktober 2021)