Disusun oleh: Abdullah[41621010012]
Abstrak
Kimia lingkungan yaitu studi ilmiah terhadap fenomena kimia dan biokimia yang terjadi di alam. Bidang ilmu ini mampu didefinisikan selaku studi kepada sumber, reaksi, transpor, efek, dan nasib zat kimia di lingkungan udara, tanah, dan air; serta efek kegiatan insan terhadapnya. Kimia lingkungan yaitu ilmu antardisiplin yang memasukkan ilmu kimia atmosfer, akuatik, dan tanah, dan juga sangat bergantung dengan kimia analitik, ilmu lingkungan, dan bidang-bidang ilmu yang lain. Kimia lingkungan pertama kali mempelajari bagaimana cara kerja lingkungan yang tak terkontaminasi, zat kimia apa dan berapa fokus yang ada secara alami, dan apa efeknya. Tanpa hal ini, mustahil untuk mempelajari secara akurat efek insan terhadap lingkungan dengan pelepasan zat kimia. Ruang lingkup kimia lingkungan meliputi meliputi semua tanda-tanda kimia yang terjadi di lingkungan kita, baik yang terjadi alasannya proses alamiah atau terjadi sebagau hasil acara manusia. Contoh kajiannya meliputi kontaminasi dan polusi, kimia lingkungan atmosfer, kimia lingkungan air, dan lain-lain.
Kata kunci : Kimia Lingkungan, Ahli Kimia, Kontaminasi dan Polusi
Abstract
Environmental chemistry is the scientific study of chemical and biochemical phenomena occurring in nature. This field of science can be defined as the study of the sources, reactions, transport, effects, and fate of chemical substances in the air, soil and water environment; and the effects of human activities on it. Environmental chemistry is an interdisciplinary science that includes atmospheric, aquatic, and soil chemistry, and is also highly dependent on analytical chemistry, environmental science, and other disciplines. Environmental chemistry was the first to study how an uncontaminated environment works, what chemicals and in what concentrations they occur naturally, and what their effects are. Without this, it would be impossible to accurately study the effects of humans on the environment by chemical releases. The scope of environmental chemistry includes all chemical phenomena that occur in our environment, whether they occur due to natural processes or occur as a result of human activities. Examples of studies include contamination and pollution, atmospheric environmental chemistry, water environmental chemistry, and others.
Keywords: Environmental Chemistry, Chemists, Contamination and Pollution
1. Pendahuluan
Selama tahun 1950 sampai 1960-an, sektor industri, pertanian, maupun rumah tangga mulai memakai materi-materi kimia dalam jumlah besar, tergolong penggunaan pestisida, produk pembersih, karet sintesis, poliester, deterjen, dan bahan kimia yang lain. Ketika itu timbul ilmu kimia lingkungan yang mempelajari bagaimana bahan-bahan kimia tersebut dapat menghipnotis mutu udara, air, maupun tanah. Pada tahun 1970-an para ahli kimia lingkungan mulai mempelajari tentang imbas klorofluorokarbon terhadap lapisan ozon stratosfer.
Klorofluorokarbon atau CFC tersebut terdiri dari senyawa kimia adalah klor, fluor, dan karbon yang mampu berasal dari produk jadi mirip AC, kulkas, dan lain-lain. Kemudian sejak 1 Januari 1989 berdasarkan Protokol Montreal yang sudah diratifikasi oleh 196 negara penggunaan dan produksi industri CFC tidak boleh alasannya mempunyai dampat jelek terhadap penipisan lapisan ozon. Sejak tahun 1970-an, kimia lingkungan mulai berkembang dan meliputi bidang studi senyawa kimia air, tanah, tata cara biologis, dan bidang ilmu terkait lainnya. Kimia lingkungan mengacu pada peristiwa, gerakan, dan transformasi bahan kimia di lingkungan. Kimia lingkungan berkaitan dengan jenis materi kimia yang terjadi secara alami seperti logam, bagian-unsur lain, bahan kimia organik, dan biokimia yang ialah produk metabolisme biologis. Kimia lingkungan juga berkaitan dengan bahan kimia sintetis yang telah dibuat oleh manusia dan tersebar ke lingkungan, seperti pestisida, bifenil poliklorinasi (PCB), dioksin, furan, dan banyak lagi yang lain. Terjadinya bahan kimia mengacu pada keberadaan dan jumlahnya di berbagai kompartemen lingkungan dan ekosistem. Misalnya saja dalam ekosistem terestrial seperti hutan, kompartemen yang terpenting untuk dipertimbangkan yakni tanah mineral, air dan udara yang ada di ruang-ruang di dalam tanah, atmosfer di atas tanah, biomassa mati di dalam tanah dan terbaring di tanah se
laku kayu dan sampah organik yang lain, dan organisme hidup, yang paling melimpah yakni pohon. Masing-masing komponen ekosistem hutan ini mengandung berbagai macam bahan kimia dalam fokus tertentu, dan dalam jumlah tertentu. Bahan kimia bergerak di antara semua kompartemen ini, sebagai fluks yang mewakili komponen-komponen siklus nutrisi dan mineral.
Pergerakan materi kimia di dalam dan di antara kompartemen sering melibatkan kompleks transformasi di antara kondisi molekul berpotensi. Mungkin juga ada perubahan dalam kondisi fisik, mirip penguapan cairan, atau kristalisasi zat terlarut. Transformasi materi kimia di antara kondisi molekul dapat diilustrasikan dengan mengacu pada siklus lingkungan welirang.
2. Permasalahan
Kontaminasi dan pencemaran sama-sama mengacu pada keberadaan bahan kimia di lingkungan, tetapi sebetulnya dua hal tersebut memiliki perbedaan. Kontaminasi terjadi ketika ada satu atau lebih materi kimia yang mempunyai konsentrasi yang lebih tinggi dari biasanya di lingkungan sekitarnya, tetapi hal tersebut tidak menimbulkan kerusakan yang parah terhadap biologis atau ekologis. Sedangkan, pencemaran terjadi bila bahan-bahan kimia memiliki fokus yang tinggi sehingga mampu menyebabkan kerusakan organisme di lingkungan sekitarnya. Pencemaran tersebut mampu mengakibatkan toksisitas dan perubahan ekologi, namun kontaminasi tidak mengakibatkan kerusakan pada lingkungan sekitarnya. Gas welirang dioksida dan ozon ialah materi kimia yang lazimnya mengakibatkan terjadinya polusi, disamping itu berbagai jenis pestisida, komponen-unsur mirip arsenik, merkuri, nikel, selenium, atau tembaga juga dapat memicu terjadinya polusi. Selain itu, konsentrasi nutrisi yang besar seperti fosfat dan nitrat juga mampu mengakibatkan terjadinya eutrofikasi.[10] Eutrofikasi adalah problem lingkungan hidup atau pencemaran air yang disebabkan oleh munculnya nutrien atau limbah fosfat (PO43-) dalam jumlah besar pada ekosistem air.[11] Akan namun, kimia analitik terbaru yang ada dikala ini telah memungkinkan untuk mencari tahu atau melacak jejak kontaminasi bahan-bahan kimia yang berpotensi beracun untuk lingkungan.
3. Solusi dan Pembahan
Pengertian Kimia Lingkungan
Kimia lingkungan ialah ilmu interdisipliner yang mencakup kimia atmosfer, akuatik dan tanah, serta memakai kimia analisis sehingga sungguh terkait dengan bidang ilmu lingkungan dan yang lain. Berbeda dengan kimia hijau, yang menjajal meminimalisir peluangpolusi pada sumbernya. Kimia lingkungan dimulai dengan mengerti cara kerja lingkungan yang tidak terkotori. Ini mengidentifikasi materi kimia yang datang secara alami. Realitas inilah membuatnya studi untuk mempelajari fokus dan efek materi kimia tersebut. Kemudian, secara akurat mempelajari imbas manusia kepada lingkungan melalui pelepasan materi kimia.
Ahli kimia lingkungan memakai berbagai konsep dari kimia dan banyak sekali ilmu lingkungan untuk menolong dalam studi mereka perihal apa yang terjadi pada materi kimia di lingkungan. Konsep biasa yang penting dari kimia mencakup mengerti reaksi dan persamaan kimia, penyelesaian, unit, pengambilan sampel, dan teknik analisis. Ahli kimia mempelajari senyawa dengan kegiatan biologis seperti feromon.
Pengertian Kimia Lingkungan Menurut Para Ahli
Adapun definisi kimia lingkungan berdasarkan para ahli, antara lain:
Chemistry Libre Text, Kimia lingkungan yakni studi tentang sumber, reaksi kimia, transportasi, dan nasib spesies kimia yang melibatkan semua bidang lingkungan
Incaweb, Pengertian kimia lingkungan yaitu cabang kimia yang berhubungan dengan studi imbas materi kimia kepada lingkungan. Ini tergolong pembentukan senyawa, bagaimana bahan kimia masuk ke lingkungan, pergantian yang terjadi pada materi kimia tersebut sesudah menyebar ke lingkungan, jumlah bahan kimia di lingkungan dan bagaimana mereka memasuki organisme dan hal-hal lain dari lingkungan dan kerusakan yang ditimbulkannya.
Toppr, Arti kimia lingkungan ialah studi perihal bahan kimia saat melewati lingkungan kita dan dampaknya pada udara, air, tanah, dan lain-lain. Ini ialah bidang studi penting karena membantu kita melacak dan mengatur kontaminan.
Ruang Lingkup Kimia Lingkungan
Ruang lingkup kimia lingkungan ialah meliputi semua gejala kimia yang terjadi di lingkungan, baik yang terjadi alasannya adalah proses alamiah atau selaku hasil kegiatan manusia yang berlebihan. Sehingga mampu dibilang bahwa dalam kimia lingkungan.
Hal pertama yang dipelajari adalah bagaimana cara kerja lingkungan yang tak terkotori, zat kimia apa dan berapa fokus yang ada secara alami, dan apa efek zat kimia tersebut kepada lingkungan. Tanpa hal itu, mustahil untuk mempelajari secara akurat efek akitivitas insan kepada lingkungan lewat pelepasan zat kimia
Kimia lingkungan ialah studi perihal proses kimia yang terjadi di air, udara, lingkungan darat dan kehidupan, dan imbas kegiatan manusia terhadapnya, yang meliputi beberapa bidang mirip:
Astrokimia, adalah yang mempelajari perihal komponen-unsur kimia yang terdapat di luar angkasa, lazimnya pada skala yang lebih besar dari Tata Surya, utamanya di awan gas molekuler, dan studi ihwal pembentukan, interaksi dan penghancurannya. Dengan demikian, itu merupakan tumpang tindih dari disiplin ilmu astronomi dan kimia. Pada skala Tata Surya, studi wacana unsur-bagian kimia lazimnya disebut kosmokimia.
Kimia atmosfer, yakni ilmu yang mempelajari bagian-komponen atmosfer planet, terutama bumi. Secara khusus menyaksikan komposisi atmosfer planet dan reaksi serta interaksi yang menggerakkan tata cara yang dinamis dan bermacam-macam ini. Topik ini meliputi studi berbasis laboratorium, pengukuran lapangan dan juga pemodelan.
Geokimia, yaitu ilmu yang menggunakan alat dan prinsip kimia untuk menerangkan prosedur di balik sistem geologis utama seperti kerak bumi dan lautan. Ranah geokimia meluas ke luar Bumi, meliputi seluruh Tata Surya, dan sudah menunjukkan bantuan penting untuk memahami sejumlah proses termasuk konveksi mantel, pembentukan planet dan asal-ajakan granit dan basal. Ini adalah bidang kimia dan geologi / geografi yang terintegrasi.
Kimia maritim, adalah studi wacana komposisi kimia dan proses kimia lautan dunia. Beberapa proses kunci yang dipelajari yakni siklus: karbon anorganik dan organik; nutrisi, seperti nitrogen dan fosfor; dan melacak bagian, mirip besi.
Pemodelan lingkungan, adalah studi ihwal penciptaan dan penggunaan model-versi matematika dari lingkungan. Pemodelan lingkungan dapat dipakai murni untuk tujuan observasi dan peningkatan pemahaman tentang sistem lingkungan, atau untuk menunjukkan analisis interdisipliner yang mampu mengumumkan pengambilan keputusan dan kebijakan.
Contoh Kimia Lingkungan
Contoh-acuan kajian kimia lingkungan diantaranya yaitu:
Kontaminasi dan polusi
Kontaminasi dan polusi keduanya merujuk pada eksistensi bahan kimia di lingkungan, namun memiliki kegunaan untuk membedakan antara kedua keadaan ini. Kontaminasi mengacu pada adanya satu atau lebih bahan kimia dalam konsentrasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang umumnya terjadi di lingkungan sekitar, tetapi tidak cukup tinggi untuk menyebabkan kerusakan biologis atau ekologis. Sebaliknya, polusi terjadi ketika materi kimia terjadi di lingkungan dalam fokus yang cukup tinggi untuk mengakibatkan kerusakan pada organisme. Polusi menghasilkan toksisitas dan pergantian ekologis, tetapi kontaminasi tidak menimbulkan kerusakan tersebut.
Bahan kimia yang umumnya terlibat dalam polusi termasuk gas welirang dioksida dan ozon, beragam jenis pestisida, bagian-unsur mirip arsenik, tembaga, merkuri, nikel, dan selenium, dan beberapa biokimia yang terjadi secara alami. Selain itu, konsentrasi besar nutrisi seperti fosfat dan nitrat mampu menimbulkan eutrofikasi, sejenis polusi yang terkait dengan produktivitas ekologis yang berlebihan. Meskipun salah satu bahan kimia ini dapat menjadikan polusi dalam situasi tertentu, mereka paling sering terjadi dalam konsentrasi yang terlalu kecil untuk mengakibatkan toksisitas atau kerusakan ekologis lainnya.
Kimia lingkungan atmosfer
Gas nitrogen (N2) terdiri sekitar 79% dari massa atmosfer bumi, sementara 20% yaitu oksigen (O2), 0,9% argon (Ar), 0,035% karbon dioksida (CO2), dan sisanya terdiri dari aneka macam gas jejak. Atmosfer juga mengandung aneka macam konsentrasi uap air, yang mampu berkisar dari 0,01% di udara Arktik cuek sampai 5% di udara tropis lembab. Atmosfer juga dapat mengandung gas, uap, atau partikulat dengan fokus tinggi yang berpotensi membahayakan insan, hewan lain, atau tumbuh-tumbuhan, atau yang mengakibatkan kerusakan pada bangunan, seni, atau bahan lainnya. Polutan udara gas yang paling penting (dicantumkan menurut karakter) ialah amonia (NH3), karbon monoksida (CO), fluorida (F, biasanya terjadi HF), oksida nitrat dan nitrogen dioksida (NO dan NO2, tolong-menolong diketahui selaku oksida nitrogen, atau NOx). ), ozon (O3), peroksiasetil nitrat (PAN), dan belerang dioksida (SO2).
Kimia lingkungan air
Air permukaan bumi sungguh bermacam-macam dalam konsentrasi bahan kimia terlarut dan tersuspensi. Selain air, kimia air maritim didominasi oleh natrium klorida (NaCl), yang memiliki konsentrasi khas sekitar 3,5% atau 35 g / l. Beberapa danau air asin dapat memiliki konsentrasi ion terlarut yang jauh lebih besar, seperti Great Salt Lake di Utah, yang mengandung lebih dari 20% garam. Air tawar jauh lebih encer dalam ion, walaupun konsentrasinya bermacam-macam di antara tubuh air. Kation yang terpenting dalam air tawar khas yaitu kalsium (Ca2 +), magnesium (Mg2 +), natrium (Na +), amonium (NH + 4), dan ion hidrogen (H +; ini cuma ada di perairan asam, jika tidak ion hidroksi atau OH – terjadi). Anion yang terpenting adalah bikarbonat (HCO3-) sulfat (SO 2+ 4), klorida (Cl-), dan nitrat (NO 3).
Kimia lingkungan tanah dan batuan
Elemen yang paling melimpah di tanah dan batuan khas adalah oksigen (47%), silikon (28%), aluminium (8%), dan besi (3-4%). Hampir semua komponen stabil lainnya juga ada di tanah dan batu, dan semua ini dapat terjadi dalam berbagai bentuk molekul dan mineral. Dalam kondisi tertentu, beberapa bahan kimia ini dapat terjadi dalam konsentrasi yang relatif tinggi, kadang-kadang mengakibatkan kerusakan ekologis.
Ini dapat terjadi secara alami, seperti dalam masalah tanah yang dipengaruhi oleh apa yang disebut mineral serpentin, yang mampu mengandung ratusan sampai ribuan ppm nikel. Bahkan lingkungan perkotaan dapat sangat terkotori oleh logam tertentu. Tanah yang terdapat di akrab pabrik perkotaan kawasan untuk mendaur ulang baterai mobil renta dapat mengandung timbal dalam konsentrasi dalam kisaran persen, sedangkan tepi jalan mampu mengandung ribuan ppm timbal yang dipancarkan melalui penggunaan bensin bertimbal.
Minyak bumi
Polusi air juga dapat disebabkan oleh terjadinya hidrokarbon dalam fokus besar, utamanya setelah tumpahan minyak mentah atau produk-produk olahannya. Polusi minyak mampu diakibatkan oleh tumpahan fraksi minyak bumi yang tidak disengaja dari tanker yang hancur, anjungan pengeboran lepas pantai, saluran pipa yang rusak, dan dari tumpahan selama perang, seperti yang terjadi selama Perang Teluk 1991. Sumber polusi minyak penting lainnya termasuk pembuangan operasional dari kapal tanker yang membuang air lambung kapal berminyak. , dan rilis kronis dari kilang minyak dan limpasan perkotaan. Konsentrasi hidrokarbon alami dalam air bahari yakni sekitar 1 ppb, sebagian besar disebabkan oleh pelepasan fitoplankton dan bakteri. Di bawah minyak yang tumpah di maritim, fokus hidrokarbon terlarut dapat melebihi beberapa ppm, cukup untuk mengakibatkan keracunan bagi beberapa organisme.
4. Kesimpulan dan Saran
Dari klarifikasi yang mampu dituliskan terkait dengan kimia lingkungan maka dapat dibilang bahwa banyak materi kimia diperkenalkan ke lingkungan dari aneka macam sumber yang meliputi pestisida, emisi berbahaya dari pabrik dan kendaraan, dalam bentuk limbah kimia dari industri dan banyak lainnya. Kimia lingkungan meneliti penyebab utama dan berbagi sistem, teknik, dan alat yang mengurangi pembuangan bahan kimia ke lingkungan. Sehingga dalam hal inilah kimia lingkungan juga berkontribusi pada pengembangan materi kimia hijau yang mendegradasi senyawa menjadi produk berbahaya atau memulihkannya untuk penggunaan lebih lanjut. Mengurangi materi kimia di lingkungan membantu tumbuhan dan hewan menderita lebih minim dari materi kimia berbahaya. Oleh karena itulah atas inovasi ini mampu membantu menghemat pemanasan global dengan menurunkan laju penipisan ozon dan endapan polutan di kawasan-
kawasan yang padat masyarakatdan juga berkontribusi banyak untuk meminimalisir penggunaan TPA berbahaya yang persisten.
Saran
1. Agar dipakai dalam menyebarkan sistem dan prosedur untuk meminimalisir kontaminan atau materi-materi kimia di udara, sehingga mutu udara mampu menjadi lebih bersih.
2. Agar dipakai untuk meminimalkan penggunaan materi-materi kimia dalam sektor manufaktur.
3. Agar dipakai dalam meneliti dan berbagi sistem, alat, dan teknik untuk meminimalisir pembuangan bahan-bahan kimia atau limbah ke lingkungan yang mampu berbahaya dan berisiko menghancurkan lingkungan. Sehingga mampu membantu flora dan hewan terhindar dari bahan kimia yang mematikan.
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, Rukaesih. 2004. Kimia Lingkungan. Yokyakarta: Andi.
A.S. Wasilah, dkk, 2002. Kimia Lingkungan, Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.
Bailey, RA. Et al. 1978. Chemical of The Environmet, Academic Press, New york.
Jonathan Turk & Amos Turk, 1984.Environmental Science”, third edition.
Manik, K.E.S. 2003. Pengelolaan Lingkungan, Jakarta: Djambatan.