Oleh : AZIS RAMADHAN (@W08-AZIS)
ABSTRAK
Kimia ialah mata pelajaran yang dapat dipelajari selama sekolah menengah atau di universitas selaku bab dari pendidikan lanjutan. Beberapa memilih untuk berguru lebih banyak tentang kimia alasannya fakta bahwa mereka menikmati desain dasar dan ingin memperluas pengetahuan mereka tentang subjek tersebut. Sementara yang lain dipaksa untuk mempelajari topik ini selama tahun-tahun di sekolah menengah. Meskipun demikian, mempelajari konsep kimia dasar mempunyai banyak laba alasannya adalah diketahui sebagai ilmu sentral sebab menggabungkan antara matematika, fisika, biologi dan kedokteran. Bidang kimia cukup luas dengan banyak praktik berbeda yang dapat dipelajari dan meliputi banyak topik menarik yang mau sungguh membangkitkan minat setiap penggemar sains.
PENDAHULUAN
ILMU KIMIA
Ilmu kimia yakni bagian ilmu wawasan alam, mempelajari komposisi, struktur zat kimia, dan pergeseran-pergeseran yang dialami bahan dalam prosesproses alamiah maupun dalam eksperimen yang dijadwalkan. Komposisi (susunan) zat menyatakan perbandingan bagian membentuk zat itu. Struktur zat kimia, yang bergotong-royong menggambarkan letak atom-atom dalam ruang (tiga dimensi).
SIFAT KIMIA
Sifat kimia adalah kecendrungan dari sebuah zat untuk mengalami pergeseran kimia. Misalnya, sifat kimia dari air yaitu akan bereaksi secara mahir dengan natrium dan akan menghasilkan gas hidrogen dan suatu zat yang disebut natrium hidroksida. Apabila kita amati sifat kimia ini, maka terlihat bahwa air dan natriumnya mengalami perubahan disebut pergantian kimia dan menghasilkan zat. Setelah kita amati sifat kimia ini, air dan natriumnya hilang diganti oleh zat lain.
PEMBAHASAN
Hukum dasar kimia ialah aturan yang digunakan untuk mendasari hitungan kimia dan kekerabatan kuantitatif dari reaktan dan produk dalam persamaan kimia. Aspek kuantitatif dapat diperoleh dari pengukuran massa, volume, fokus yang terkait dengan jumlah partikel atom, ion, molekul atau rumus kimia yang terkait dalam persamaan reaksi kimia.
Hukum dasar Kimia berisi sistem-metode ilmiah skala laboratorium yang sudah terstandarisasi. Hukum dasar Kimia yang dimaksud mencakup, aturan Lavoisier, aturan Proust, hukum Dalton, hukum Gay-Lussac, dan aturan Avogadro. Ingin tahu ulasannya satu per satu? Check this out!
1. Hukum Lavoisier
Hukum Lavoisier dicetuskan oleh ilmuwan asal Prancis, ialah Antonie Laurent Lavoisier. Dalam penelitiannya, Lavoisier mengkremasi merkuri cair berwarna putih dengan oksigen sampai dihasilkan merkuri oksida berwarna merah. Tidak hingga situ saja, Lavoisier memanaskan merkuri oksida sampai terbentuk merkuri cair berwarna putih dan oksigen. Dari observasi tersebut, diperoleh hasil bahwa massa oksigen yang diharapkan pada proses pembakaran sama dengan massa oksigen yang terbentuk setelah merkuri oksida dipanaskan. Oleh sebab itu, hukum Lavoisier dikenal sebagai hukum
kekekalan massa. Adapun pernyataan aturan Lavoisier adalah sebagai berikut.
Hukum kekekalan massa dipakai secara luas seperti:
- kimia
- teknik kimia
- mekanika
- dinamika fluida
Berdasarkan relativitas Istimewa, kekekalan massa ialah pernyataan dari kekekalan energi. Massa partikel yang tetap pada suatu metode ekuivalen dengan energi momentum pusatnya. Pada beberapa insiden radiasi, dikatakan bahu-membahu terlihat adanya pergantian massa menjadi energi. Hal ini terjadi dikala sebuah benda berkembang menjadi energi kinetik/energi potensial dan juga sebaliknya.
Daftar Isi
2. Hukum Proust (Hukum Perbandingan Tetap)
Seorang ilmuwan asal Prancis, Joseph Louis Proust, meneliti perbandingan massa bagian yang terkandung di dalam suatu senyawa pada tahun 1799. Penelitian itu mengambarkan bahwa setiap senyawa tersusun atas unsur-komponen dengan komposisi tertentu dan tetap. Oleh sebab itu, aturan Proust dikenal selaku hukum perbandingan tetap. Adapun pernyataan aturan Proust ialah selaku berikut.
3. Hukum Dalton (Hukum Perbandingan Berganda)
Seorang ilmuwan asal Inggris, John Dalton, melaksanakan penelitian dengan membandingkan massa unsur-komponen pada beberapa senyawa, misalnya oksida karbon dan oksida nitrogen. Senyawa yang digunakan Dalton ialah karbon monoksida (CO) dan karbon dioksida (CO2). Dari perbandingan keduanya, diperoleh hasil sebagai berikut.
Jika massa karbon di dalam CO dan CO2 sama, massa oksigen di dalamnya akan menyanggupi perbandingan tertentu. Perbandingan massa oksigen pada senyawa CO dan CO2 yang diperoleh Dalton ialah 4 : 8 = 1 : 2. Dengan demikian, hukum Dalton diketahui sebagai aturan perbandingan berganda. Berikut ini pernyataan hukum Dalton.
4. Hukum Gay Lussac (Hukum Perbandingan Volume)
Hukum Gay Lussac dicetuskan oleh ilmuwan asal Prancis, yakni Joseph Gay Lussac. Lussac meneliti tentang volume gas dalam suatu reaksi kimia. Berdasarkan penelitiannya, Lusac mengambil kesimpulan bahwa perubahan volume gas dipengaruhi oleh suhu dan tekanan. Pada suhu dan tekanan tertentu, 1 liter gas nitrogen mampu bereaksi dengan 3 liter gas hidrogen menciptakan 2 liter gas amonia. Adapun persamaan reaksinya yakni sebagai berikut.
Dengan ungkapan lain, setiap sampel pada sebuah senyawa memiliki komposisi bagian yang tetap. Misalnya, air terdiri atas 8/9 massa oksigen dan 1/9 massa hidrogen. Bersama dengan aturan perbandingan berganda (aturan Dalton), aturan perbandingan tetap yakni hukum dasar stoikiometri.
Penutup
Pada dasarnya, pelajaran kimia ialah salah satu pelajaran yang cukup menantang untuk menghidupi periode-abad saat ini. Materi ini membuat kita paham bahwa di sekeliling kita, terdapat banyak unsur yang secara tidak sadar telah kita nikmati dan kita gunakan. Tak hanya hingga situ, kita juga mengukur bentuk reaksi yang terjadi ketika dua bagian atau lebih bertemu.
REFERENSI :
file:///C:/Users/PT.%20DSI-32/Downloads/7957-24095-1-PB.pdf
https://www.superprof.co.id/blog/rancangan-dasar-kimia/
https://www.kompas.com/skola/read/2020/04/17/150000069/4-hukum-dasar-kimia?page=all
https://portaldik.id/dinas/gosip/detil/163_sulawesiselatan