Industrialisasi Dan Dampaknya Kepada Lingkungan

 INDUSTRIALISASI DAN DAMPAKNYA TERHADAP LINGKUNGAN

OLEH : IWAN SETIAWAN (@V11-IWAN)

 

A. PENDAHULUAN

meningkatnya jumlah angka kehidupan dan kebutuhan akan barang konsumsi hasil manufaktur balasan dari pergantian pola hidup dan cara setiap insan hidup mendorong melesatnya industrialisasi DAN pembangunan masal yang terjadi di dunia. Pembangunan merupakan upaya sadar untuk mengorganisir dan memanfaatkan sumberdaya alam guna memajukan kualitas kehidupan rakyat. Sumberdaya alam yang tersedia tidaklah tak terbatas baik dalam jumlah maupun kualitasnya, sedangkan keperluan akan sumberdaya tersebut kian berkembangselaku balasan meningkatnya jumlah masyarakatserta meningkatnya kebutuhan. Sejalan dengan itu daya dukung lingkungan dapat terganggu dan kualitas hidup mampu menurun.

Dengan semakin meningkatnya pertumbuhan industri, baik industri migas, pertanian, maupun industri non migas lainnya, maka semakin meningkat pula tingkat pencemaran lingkungan yang meliputi perairan, udara dan tanah yang disebabkan oleh hasil buangan industri-industri tersebut. Untuk menghalangi terjadinya pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh kemajuan industri tersebut perlu dilakukan upaya pengendalian pencemaran lingkungan, salah satunya ialah dengan menetapkan baku kualitas lingkungan.

 

B. INDUSTRIALISASI

Industrialisasi mempunyai arti proses pengembangan industri yang mengarah terhadap dominasi sektor tersebut dalam kehidupan struktur ekonomi masyarakat. Industri banyak menenteng perubahan dalam kehidupan sosial, salah satu yang sering dijadikan pola ialah adanya peningkatan pemasukan masyarakatsehingga fasilitas kehidupan kelihatan makin baikk bahkan dibeberapa kasus menawarkan kemewahan.

Sebagai upaya peningkatan efisiensi dalam dunia ekonomi maka proses industrialisasi akan mempergunakan sebanyak mungkin sumberdaya kemudian dimasak semaksimal mungkin sehingga bahan buangan yang dikeluarkan oleh suatu industri lazimnya menjadi amat pekat dan berbahaya bagi lingkungan disekitarnya. Berbagai jenis materi buangan bahkan juga hasil produksi sebuah industri mustahil lagi dicerna oleh alam dengan sistem biologisnya sehingga tetap merupakan racun yang makin tinggi konsentrasinya. Bahkan buangan industri jelas merupakan sumber ancaman kesehatan masyarakat yang ada disekitarnya, bahkan bahaya buangan industri mampu berakibat jelek lebih luas lagi meraih skala regional, nasional bahkan internasional tergantung berpengaruh dan luasnya penyebaran bahan buangan berbahaya itu.

  Atom Dan Molekul - Oleh Iwan Setiawan (@V11-Iwan)

 

C. DAMPAK POSITIF INDUSTRIALISASI

1. MENINGKATKAN PENDAPATAN NATIONAL

Industrialisasi memungkinkan negara-negara memaksimalkan sumber daya mereka yang mulai menyusut. Industrialisasi mengembangkan kuantitas dan mutu akan barang-barang yang diproduksi suatu perusahaan. Inilah yang menciptakan donasi lebih besar pada produk nasional bruto atau Gross National Product (GNP).

 2. STANDAR HIDUP YANG LEBIH TINGGI

Dalam penduduk industri, tenaga kerja lebih berguna. Apabila produktivitas lebih tinggi maka pendapatan individu meningkat.

3. STABILITAS EKONOMI

Negara yang bergantung pada bikinan dan ekspor bahan mentah saja tidak mampu meraih tingkat pertumbuhan ekonomi yang cepat. Permintaan yang terbatas dan fluktuatif akan produk pertanian dan materi mentah disokong ketidakpastian alam akan menghambat kemajuan ekonomi. Kemajuan ekonomi yang terhambat mengarah pada ekonomi yang tidak stabil atau tidak kondusif.

4. MENINGKATKAN NERACA PEMBAYARAN

Industrialisasi mengganti pola jual beli luar negeri di dalam suatu negara. Peningkatan ekspor barang-barang manufaktur lebih menguntungkan dalam valuta asing. Pada ketika yang serupa memproses bahan mentah di dalam negeri akan membatasi impor barang sehingga menghemat devisa. Dampak orientasi ekspor dan substitusi impor dari industrialisasi membantu meningkatkan neraca pembayaran.

5. MENSTIMULASI KEMAJUAN SEKTOR LAIN

Industrialisasi mendorong perkembangan sektor-sektor ekonomi yang lain. Perkembangan pada satu industri berdampak pada pengembangan dan perluasan industri terkait.

6. PENINGKATAN PELUANG KERJA

Industrialisasi menawarkan kenaikan potensi kerja di industri skala kecil dan besar. Industri menyerap pekerja yang menganggur dan pengangguran dari sektor pertanian sehingga memajukan pemasukan penduduk .< /p>

 

D. DAMPAK INDUSTRIALISASI TERHADAP PENCEMARAN LINGKUNGAN, SERTA KESEHATAN MASYARAKAT

Kondisi diberbagai negara industri akibat proses industrialisasi, utamanya didalam periode keemasan industri, yang sukses menghantar penduduk di negeri itu secara bermetamorfosis makin kaya ternayata juga mengalami pergantian-pergantian dalam kesehatan masyarakatnya. Pola penyakit di negara kaya tersebut bergeser ke penyakit non-infeksi mirip penyakit pembuluh darah dan jantung, degenerasi, hormonal, alergi, keganasan, gangguan kehamilan, dan penyakit khronis lainnya. Di samping itu gangguan kesehatan yang semula banyak mengusik faktor fisik juga perlahan bergeser ke penyakit jiwa/psikis, mirip neoritis, psikosis, dan neuropathi. Penyalahgunaan narkotika dan obat terlarang lainnya serta kenakalan sampaumur kian meningkat. Pola penyakit semacam itu tentu, memerlukan tata cara pelayanan kesehatan yang berlawanan.

  Fakta-Fakta Ikatan Kimia

Efek negatif industrialisasi di Indonesia sudah semakin menampak bukan saja pada skala lokal bahkan sudah luas lagi. Kasusu pencemaran sungai dibeberapa tempat yang menjadi sumber air minum warga kota telah sampai ketitik riskan cuma alasannya adalah ulah beberapa industri multi nasional yang kurang bertanggung jawab dalam mengurus limbahnya, begitula kasus pencemaran udara di zone industri semen telah meraih titik kritis dimana diwilayah itu sekitar 60% orangnya mengeluh gangguan pernafasan dibanding daerah kontrol yang cuma 30% belum lagi gangguan penyakit susukan pernafasan dalam bentuk bronchitis khronis dan penurunan faal parunya dalam bentuk kelainan obstruksi (Amsyari, 1997). Reaktor nuklir yang sudah dioperasikandi Indonesia walau ukurannya kecil juga dilaporkan memberi perubahan pada kadar radioaktif disekitarnya dan diperkirakan memberi imbas fertilitas penduduk (Indradjit, 1986). Kasus penyakit khronis dirumah sakit besar di Kota Ambon yang berhubungan dengan pencemaran juga berkembangbegitu juga masalah keracunan oleh pestisida (Amsyari dan Pariani, 1994). Kasus-masalah tersebut hanya merupakan teladan dan dikuatirkan ialah puncak gunung es yang bekerjsama besar tetapi belum kelihatan secara penuh. Hal ini memberi indikasi besar lengan berkuasa bahwa efek negatif industrialisasi sudah timbul disamping fakta lain yaitu pergantian keadaan ekosistem secara umum.

 

E. USAHA UNTUK MENGURANGI PENCEMARAN INDUSTRI

1. SENTRALISASI KAWASAN INDUSTRI

Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dengan menyelenggarakan tempat industri ditinjau dari pencegahan pencemaran antara lain:

  • Pengendalian dan pengawasan pencemaran lebih gampang;
  • Dapat dilaksanakan pembuatan materi buangan secara berbarengan;
  • Tidak/kurang mencemari tempat pemukiman.
  • Penentuan lokasi kawasan industri diadaptasi dengan tata guna tanah dan beberapa aspek yang perlu untuk diperhitungkan ialah:
  • Jalur transportasi;
  • Tersedianya sarana dan prasarana misalnya penyediaan air baku untuk proses, daerah pembuangan sampah industri, tempat pengolahan limbah cair, daerah pembakaran sampah.
  • Disesuaikan dengan master plan. Agar menemukan pengendalian dan pengawasan pencemaran, maka untuk ini diperlukan pengaturan lokasi bagi industri yang sejenis
  Termodinamika Dan Hukum - Hukumnya Oleh : Iwan Setiawan (@V11-Iwan)

2. PENNGELOLAAN LIMBAH

3. PENERAPAN REGULASI DAN OPERASIONAL YANG KETAT

4. BUDAYA INDUSTRI SUSTAINABILITY

Kesadaran akan pengelolaan sumberdaya yang sebuah saat akan habis dan limbah residu yang mencemari lingkungan akan mendoroong pelaku industri untuk terus memperbaiki operasiinya dan membuat pemikiran sustainability dimana sehabis mengeruk sumberdaya dari alam turut juga melestarikan dan menjaga alam tersebut untuk kembali sehat.

Daftar pustaka :

Muliani, A., & Rijal, M. (2018). Industrialisasi, Pencemaran Lingkungan dan Perubahan Struktur Kesehatan Masyarakat. Biosel: Biology Science and Education7(2), 178-184.

Ridwan, I. R. (2010). Dampak industri kepada lingkungan dan sosial. Jurnal Geografi Gea7(2).

Rosyanti, N. M., Kuswana, D., & Dewi, R. (2017). Dampak Industrialisasi Terhadap Kehidupan Masyarakat. Tamkin: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam2(1), 20-40.

Adack, J. (2013). Dampak pencemaran limbah pabrik tahu kepada lingkungan hidup. Lex Administratum1(3).

Astuti, T., P
arenta, T., & Paddu, H. (2014). Peranan Kegiatan Industri Pengolahan Terhadap Pencemaran Lingkungan di Sulawesi Selatan. Jurnal Analisis, Juni3(1), 49-56.