OLEH : Hamid Afifudin
@W07-HAMID
Pencemaran lingkungan didefinisikan sebagai pergantian aspek abiotik balasan kegiatan yang melampaui ambang batas toleransi ekosistem biotik. Misalnya saja penggunaan kendaraan bermotor ataupun alat pengolah materi baku yang terkadang tidak cocok dengan standarisasi lingkungan. Ada dua jenis materi dalam pencemaran:
1. Degradable, ialah polutan yang dapat diuraikan kembali atau mampu diturunkan sifat bahayanya ke tingkat yang dapat diterima oleh proses alam. Contohnya yaitu kotoran manusia atau hewan dan limbah tanaman.
2. Non-Degradable, ialah polutan yang tidak dapa diuraikan oleh kemampuan proses alam itu sendiri. Contohnya merkuri, timah hitam, arsenik, dan lain-lain.
Pencemaran lingkungan disebabkan oleh beragam faktor. Namun, faktor terbesarnya ialah manusia. Sadar atau tidak, kita sudah berkontribusi dalam proses pencemaran lingkungan. Mulai dari pertambahan jumlah penduduk yang tak terkendali, banyaknya sumber-sumber zat pencemaran sehingga alam tak bisa menetralisir.
Selain itu banyak juga aktivitas sehari-hari yang tanpa disadari menjadi faktor rusaknya lingkungan, diantaranya :
· Penggunaan kantong plastik secara massif,
· Pembuangan sampah dan limbah deterjen ke sungai,
· Penggunaan AC berlebih,
· Pembuangan limbah elektro yang tak sesuai aturan,
· Pembakaran hutan,
· Penggunaan kendaraan langsung sehingga menyebabkan lebih banyak polusi,
· Pembuangan limbah pabrik atau kotoran ke sungai,
· Penebangan hutan yang mengakibatkan hutan tak mampu menyerap karbon-dioksida lebih banyak, dan lain-lain.
Dengan adanya begitu banyak penyebab pencemaran lingkungan itu sendiri menghasilkan aneka macam imbas pula terhadap lingkungan yang ada dan hal ini dilaksanakan analisis pada buku Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal).
Macam – Macam Pencemaran :
1. Pencemaran Udara
Pencemar udara mampu berupa gas dan partikel. Contohnya selaku berikut: Gas HzS. Gas ini bersifat racun, terdapat di kawasan gunung berapi, mampu juga dihasilkan dari pembakaran minyak bumi dan watu bara. Gas CO dan COz. Karbon monoksida (CO) tidak berwarna dan tidak berbau, bersifat racun, merupakan hash pembakaran yang tidak sempurna dari materi buangan mobil dan mesin letup. Gas COZ dalam udara murni berjumlah 0,03%. Bila melebihi toleransi dapat mengganggu pernapasan, sumber pencemaran udara yang lain adalah:
Dampak dari pencemaran udara sendiri ialah Hujan asam, Perubahan cuaca yang ekstrim Penipisan ozon, Peningkatan perkara kerusakan mata sampai Kanker kulit. Oleh sebab itu, sangat penting untuk mengatasi pencemaran udara ini, dimana udara ialah keperluan dasar manusia
2. Pencemaran Air
Polusi air dapat disebabkan oleh berbagai macam pencemar sebagai berikut: Pembuangan limbah industri, sisa insektisida, dan pembuangan sampah domestik, contohnya, sisa detergen mencemari air. Buangan industri seperti Pb, Hg, Zn, dan CO, mampu terakumulasi dan bersifat racun. Bila terjadi pencemaran di air, maka terjadi akumulasi zat pencemar pada tubuh organisme air. Akumulasi pencemar ini kian berkembangpada organisme pemangsa yang lebih besar. Sumber lainnya yakni:
· Bahan Anorganik: Timbal (Pb), arsenik (As), kadmium (Cd), merkuri (Hg), kromium (Cr), nikel (Ni), kalsium (Ca), magnesium (Mg), dan kobalt (Co)
· Bahan Kimia: Pewarna tekstil, pestisida, dan lain – lain
· Bahan Organik: Berbentuk limbah yang mampu diuraikan oleh mikroba yang akan mengakibatkan mengembangkan populasi mikroorganisme di dalam air
· Cairan Berminyak
Dampaknya: Media penyebaran penyakit, Peningkatan alga dan eceng gondok, Menurunkan kadar oksigen dalam air hingga mengganggu organisme di perairan, Mengganggu pernapasan sebab busuk yang menyengat.
3. Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah Pencemaran tanah disebabkan oleh berbagai macam pencemaran berikut ini : Sampah-sampah plastik yang sulit hancur, botol, karet sintesis, kepingan kaca, dan kaleng. Detergen yang bersifat non bio degradable (secara alami sulit diuraikan). Zat kimia dari buangan pertanian, misalnya insektisida. Sumber lainnya:
· Bahan logam: mangan (Mn), besi (Fe), aluminium (Al), timbal (Pb), merkuri (Hg), seng (Zn). asenik (As), dan lain – lain
· Bahan kimia organik: pestisida (insektisida, herbisida, dan fungisida), deterjen, dan sabun
· Bahan pupuk anorganik: urea, TSP, ammonium sulfat, dan KCL
· Zat radioaktif
Dampak: Pertanian, seperti kenaikan salinitas tanah dan penurunan kesuburan tanah Bencana alam, seperti tanah longsor dan erosi hingga Penyumbatan saluran air
4. Pencemaran Suara
Polusi bunyi disebabkan oleh suara bising kendaraan bermotor, kapal terbang, deru mesin pabrik, radio/tape recorder yang berbunyi keras sehingga mengusik indera pendengaran. Pernah ada kasus warga yang merasa terusik dengan suara mesin boiler milik pabrik kelapa sawit.
Setiap hari mereka tidak bisa tidur nyenyak, khususnya belum dewasa sebab bising dari mesin itu. Menurut WHO, tingkat pencemaran didasarkan pada kadar zat pencemar dan waktu (lamanya) kontak. Sumber pencemaran bunyi diantaranya:
· Percakapan pelan (20 – 30 dB)
· Radio (50 – 6- dB)
· Mesin pemotong rumput (60 – 80 dB)
· Lalu lintas (60 – 90 dB)
· Truk (90 – 100 dB)
· Kendaraan bermotor (105 dB)
· Pesawat terbang (90 – 120 dB)
· Musik / beat music: 120 dB
· Mesin jet: 140 dB
· Roket (140 – 179 dB)
Tingkat pencemaran sendiri dibedakan menjadi 3, adalah:
· Pencemaran yang mulai mengakibatkan iritasi (gangguan) ringan pada panca indra dan tubuh serta sudah menimbulkan kerusakan pada ekosistem lain. Misalnya gas buangan kendaraan bermotor yang menyebabkan mata pedih.
· Pencemaran yang telah menimbulkan reaksi pada faal tubuh dan menjadikan sakit yang kronis. Misalnya pencemaran Hg (air raksa) di Minamata Jepang yang menjadikan kanker dan lahirnya bayi cacat.
· Pencemaran yang kadar zat-zat pencemarnya demikian besarnya sehingga menyebabkan gangguan dan sakit atau kematian dalam lingkungan. Misalnya pencemaran nuklir.
Dampak Pencemaran Lingkungan
Dampak Pencemaran Lingkungan yang lebih terasa dikala ini yaitu pemanasan global (global warming). Dimana suhu bumi berkembangyang mengakibatkan beberapa es di kutub utara mencair dan terjadinya peningkatan permukaan air bahari.
Pemekatan hayati juga ialah salah satu imbas yang hendak ditimbulkan dari adanya pencemaran lingkungan.
Proses pemekatan hati ini mampu diartikan selaku kenaikan kadar materi pencemar yang melalui tubuh makhluk hidup tertentu. Pemekatan hayati ini juga disebut selaku amnalgamasiasi. Sebagai teladan untuk menggambarkan masalah ini yaitu suatu perairan yang sudah tercemar, maka bahan pencemar yang ada di air tersebut akan melekat pada alga yang hidup di wilayah perairan tersebut.
Ketika alga dimakan ikan- ikan kecil maka ikan kecil akan terkotori bahan pencemar. Ketika ikan-ikan kecil tersebut dimakan oleh ikan-ikan besar, maka ikan besar juga akan mengandung banyak sekali bahan pencemar yang dimiliki oleh ikan kecil. Dan saat ikan-ikan besar ditangkap nelayan dan dimakan oleh manusia, maka bakteri atau polutan tersebut akan masuk ke dalam tubuh manusia lewat ikan-ikan besar tersebut.
Ketika manusia mengonsumsi beberapa masakan yang yang berupa hewan atau tanaman yang sudah terkontaminasi bahan pencemar, maka segala kemungkinan jelek mampu terjadi. Beberapa kemungkinan buruk dari mengonsumsi materi masakan yang terkontaminasi adalah keracunan atau meninggal dunia. George Tyler Miller (1979) dalam bukunya yang berjudul Living in The Environment menjelaskan bahwa balasan pencemaran lingkungan kepada kehidupan dikelompokkan ke dalam 6 tingkatan. Adapun tingkatan tersebut ialah sebagai berikut.
Tingkatan 1: Gangguan estetika, contohnya amis
Tingkatan 2: Kerusakan properti, misalnya bahan logam menjadi karatan
Tingkatan 3: Gangguan pada flora/hewan, misalnya penurunan hasil pertanian
Tingkatan 4: Gangguan pada kesehatan insan, misalnya penyakit susukan pernapasan
Tingkatan 5: Kerusakan secara genetik dan reproduksi insan
Tingkatan 6: Gangguan pada ekosistem secara luas, misalnya pergeseran iklim global
Mind Mapping terhadap Pencemaran Lingkungan :
Referensi :
https://dlh.bulelengkab.go.id/info/detail/postingan/pencemaran-lingkungan-dari-limbah-perumahan-89