Pengaruh Elevasi Muka Air Laut pada Koefisien Transmisi dan Refleksi Composite Breakwater
Metodologi Penelitian:
Dalam jurnal ini di bahas perihal Pengaruh Elevasi Muka Air Laut pada Koefisien Transmisi dan Refleksi Composite Breakwater. Dalam merancang versi fisik composite breakwater mesti dijalankan semaksimal mungkin semoga bisa mewakili karakteristik dari prototipe yang bahu-membahu. Perancangan versi fisik perlu mengamati beberapa hal yang mencakup skala panjang dan skala berat.
Model yang akan diuji disusun dengan kombinasi elevasi wajah air maritim dan peredam composite breakwater yang sudah diputuskan dengan variasi tinggi gelombang (H) dan masa gelombang (T). Dalam percobaan akan dibagi menurut beberapa konfigurasi, untuk konfigurasi 1 dikenali memiliki tinggi elevasi muka air bahari 80 cm dengan ketinggian peredam 40 cm, untuk konfigurasi 2 tinggi elevasi paras air maritim 80 cm dengan tinggi peredam 60 cm, konfigurasi 3 memiliki tinggi elevasi wajah air bahari 80 cm dengan tinggi peredam 80 cm, untuk konfigurasi 4 memiliki tinggi elevasi muka air bahari 85 cm dengan tinggi peredam 40 cm, konfigurasi 5 memiliki
tinggi elevasi muka air bahari 85 cm dengan tinggi peredam 60 cm, konfigurasi 6 mempunyai tinggi elevasi muka air maritim 85 cm dengan tinggi perdam 80 cm, untuk konfigurasi 7 tinggi elevasi paras air bahari 90 cm dengan tinggi peredam 40 cm, konfigurasi 8 tinggi elevasi muka air maritim 90 cm dengan tinggi peredam 60 cm dan terakhir konfigurasi 9 tinggi elevasi wajah air bahari 90 cm dengan ketinggian peredam 80 cm.
Hasil Yang Diperoleh:
Hasil pengujian yang telah dikerjakan terhadap pengaruh elevasi tampang air, diketahui bahwa yang mempunyai nilai koefisien transmisi paling kecil untuk kedalaman 80 cm ialah pada konfigurasi 2 dengan nilai sebesar 0,387, untuk kedalaman 85 cm ialah pada konfigurasi 4 dengan nilai sebesar 0,432 dan untuk kedalaman 90 cm ialah pada konfigurasi 7 dengan nilai sebesar 0,512. Dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai koefisien transmisi paling baik untuk dampak elevasi wajah air adalah pada konfigurasi 2 sebab mempunyai nilai K paling kecil. Kaprikornus semakin rendah elevasi paras air lautnya maka semakin baik bagi composite breakwater untuk meredam gelombang.
efek ketinggian peredam (kantong pasir), dapat dikenali bahwa pada ketinggian kantong pasir 40 cm yang paling baik yakni pada konfigurasi 1, sedangkan pada ketinggian kantong pasir 60 cm yang paling baik adalah pada konfigurasi 2, dan terakhir pada ketinggian kantong pasir 80 cm yang paling baik adalah pada konfigurasi 3. Dari data yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa ketinggian peredam yang paling baik ialah pada tinggi peredam 40 cm yaitu pada konfigurasi 1.