Assalamualaikum wr wb.
Sahabat qur’ani hafidzokumullah!
Tidak abnormal lagi didalam dunia Qur’an dengan yang namanya “8 maqamat qur’aniyyah” atau yang umum diketahui dengan “Nagham Qur’an”. Hampir seorang qari di seluruh dunia selalu menggunakan satu dari 8 nagham tersebut. Sehebat-hebatnya ia menciptakan “nagham” atau tidak ia tetap akan mengaji menggunakan satu nagham dari salah satunya. Apalagi dia terbiasa menyimak bacaan qari-qari timur tengan, telah barang niscaya ia akan mengikut salah satu dari 8 macam nagham tersebut.
Tidak ada hukum kesunnahan mempelajari 8 nagham lagu ini, akan namun dalam rangka kita menerapkan hadits Nabi Saw “Hiasilah Alqur’an dengan suaramu” maka sah-sah saja jika kita mengetahuinya dan menerapkannya pada bacaan kita sehari-hari, akan namun dengan satu syarat penting ialah dengan tetap mempertahankan qaidah-qaidah bacaan alqur’an yang dijelaskan pada ilmu tajwid, sebab adalah membaca alquran dengan tawed ialah sebuah kewajiban bagi seorang muslim dan muslimah. Terlebih bagi seorang penghafal Alqur’an yang dimana dia ialah “ahlullah” yakni orang yang hendak selalu dalam petunjuk allah swt.
Nah, saya tidak akan berpanjang lebar, untuk mengisi pengetahuan Qur’ani kita, berikut ini akan aku sertakan nama-nama “8 Nagham” tersebut dengan cabang dan variasinya:
NAMA-NAMA NAGHAM/ IRAMA SENI TILAWATIL QUR`AN
Naghamat dalam seni baca Al-Qur`an dibagi menjadi dua bagian :
1. NAGHAM Pokok
Nagham pokok semuanya ada 8 (delapan) :
1. Bayyati (Husaini) 5. Sika
2. Shoba (Maya) 6. Rasta alan nawa
3. Hijazi (Hijaz) 7. Jiharka
4. Nahawand (Iraqi) 8. Banjaka (Rakbi)
2.Nagham Selingan
Nama nagham selingan/ cabang, dan juga termasuk nama fariasi yaitu :
1.Syuri 10.Murokkab
2.Ajami (Al-Ajam) 11. Misri
3.Mahur (Muhur) 12.Turki
4.Bastanjar 13.Romi
5.Kard 14.Uraq
6.Kard-Kard 15.Usyaq
7.Naqrisy 16.Zanjiran (Zinjiron)
8.Kurd 17.Syabir alarros
9.Noqrosy 18.Kurdi
Adapun tingkat-tingkat bunyi pada setiap nagham yakni :
1.Qoror (dasar/renda)
2.Jawab (nawa) (menengah)
3.Jawabul Jawab (tinggi)
SUSUNAN NAGHAM TILAWATIL QUR`AN BESERTA CABANG-CABANGNYA
1. BAYYATI (HUSAINI)
Fungsi bacaan syair—syair ini sungguh akrab kaitannya dengan susunan lagu tilawatil Qur`an, disamping itu juga berguna untuk lebih mempermudah dalam penguasaan lagu-lagu tersebut, dan juga untuk selingan dalam pengajaran tilawatil Qur`an supaya terkesan lebih berfariasi dan biar tidak cepat jemu.
2. SHOBA (MAYA)
Lagu Shoba berisikan 5 bentuk dengan 3 fariasi yakni ajami, mahur, dan Bastanjar, sedangkan untuk tingkatan suaranya ada 2 ialah : jawab dan Jawabul Jawab.
3. HIJAZI (HIJAZ)
Lagu hijazi atau hija berisikan 7 bentuk adan 4 fariasi yakni, Kard, Kard-Kurd- Naqrisy dan Kurd, sedangkan bentuk tingkatan bunyi ada tiga : Jawab, Jawabul Jawab dan Qoror.
4. NAHAWAND (IROQI)
Lagu Nahawand terdiri dari 5 bentuk dan dua fariasi/ selingan, ialah: Nuqrosy dan Murokkab. Ciri-ciri fariasi Nuqrosy yaitu bernada rendah (turun) sendangkan fariasi Murokkab bernada tinggi (naik). Adapun tingkat suaranya ada 2 yakni: Jawab dan Jawabul Jawab.
5. LAGU SIKA
Lagu Sika berisikan 6 bentuk dan 4 fariasi/selingan, ialah: Misri, Turki, Roml dan Uroq. Sedangkan tingkat suaranya ada 3, Qoror, Jawab dan Jawabul Jawab.
6. LAGU ROST DAN ROSTA ALAN NAWA
Lagu Rost dan Rosta alan nawa pada bagian ini senantiasa berafiliasi satu sama lainnya, artinya: bila memulai dengan lagu rost maka mesti dilanjutkan (disambung) dengan Rosta Alan Nawa. Makara lagu Rost dibagian ini cuma sebagai pembuka saja. Adapun lagu Rost dan Rosta alan nawa terdiri dari 7 bentuk dan 3 fariasi yaitu : Usyaq, Zanjiron, dan Syabir Alarros. Sedangkan tingkat suaranya ada 2 : Jawab dan Jawabul Jawab.
7. JIHARKA
Lagu Jiharka terdiri dari 4 bantuk dan 1 fariasi yakni Kurdi. Sedangkan tingkatan suara ada 2 tingkatan suara adalah Jawab dan Jawabul Jawab.
8. BANJAKA
Lagu Banjaka/ Rakbi cuma khusus untuk lagu-lagu dalam bacaan tartilul Qur`an dan lagu-lagu nyanyian (Qosidah) saja, dan jarang sekali bahkan nyaris tidak pernah sama sekali dipraktekkan (digunakan) dalam bacaan tilawatil Qur`an. Kemungkinan besar alasannya yakni lagu tersebut kurang begitu cocok jika dimasukan atau dipraktekan
9. BAYYATI (PENUTUP)
Setiap bentuk susunan Lagu Tilawatil Qur`an khususnya yang bersifat formal. Selalu diakhiri dengan Lagu Bayyati epilog. Lagu Bayyati epilog terdiri dari 2 bantuk dan 2 tingkatan suara yaitu Jawab dan Jawabul Jawab.
Semoga bermanfaat.
Via : Ustadz Mochamad Ihsan Ufiq