Makalah Merokok Di Kelompok Remaja

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang                                                                                           
Para remaja ialah penerus generasi bangsa. Namun, para cukup umur kini acap kali menilai enteng kesehatan mereka. Mereka cuma memikir apa yang akan membuat mereka senang, mirip rokok. Para remaja lebih banyak memakai rokok di usia muda tanpa mengamati balasan yang akan di timbulkan dari kelakuannya tersebut.
Sebenarnya seorang pelajar belum boleh merokok di golongan sekolah, penduduk atau kelompok yang yang lain. Karena hal ini dapat mempunyai efek jelek pada kesehatannya, sekolahnya dan lain-lain. Biasanya hal ini di lakukan oleh para pelajar sebab keadaan emosi mereka yang tidak stabil memebuat mereka melakukan segalah hal untuk melampiaskan esmosinya. Populasi merokok pada usia dini sangatlah tinggi. Hal ini di sebabakan karena kurangnya penyuluhan perihal ancaman rokok di kelompok sekolah atau masyarkat, atau mungkin juga kurangnya kesadaran pada diri mereka sehingga mereka tidak memperhatikan bahayanya dan juga nanti kedepanya.
Kebiasaan  merokok  diIndonesia  sungguh  memprihatinkan. Setiap dikala kita mampu menjumpai penduduk dari banyak sekali usia, tergolong pelajar. Padahal, banyak sekali penelitian dan kajian yang sudah di kerjakan menandakan bahwa rokok sangat membahayakan kesehatan. Bukan hanya membahayakan para perokok, asap rokok juga sungguh berbahaya bila di hirup oleh orang-orang yang berada di sekitarnya ( perokok pasif ). Bahkan sebagian penelitian memberikan bahwa para perokok pasif memiliki resiko kesehatan lebih tinggi dari pada para prokok itu sendiri. Penyakit-penyakit mulai dari menderita batuk sampai kanker paru-paru mengancam para perokok aktif maupun pasif.
Kami menyadari bahwa gosip tentang bahya rokok bagi kesehatan sungguh penting untuk di pahami oleh penduduk luas, khususnya para pelajar. Hal ini yang mendorong kami untuk menyusun makalah ini tentang Bahaya Merokok Dikalangan Remaja. Kami berharap, dengan mengetahui gosip ini para pelajar dapat mengurungkan niatnya untuk mengonsumsi rokok, atau bahkan berhenti merokok.
B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana  penyebab perilaku merokok pada dikalangan cukup umur?
2.      Bagaimana dampak dari merokok?
3.      Bagaimana upaya menangani perilaku merokok pada akil balig cukup akal?
C.    Tujuan Penulisan                                                                            
1.      Mendeskripsikan aspek penyebab perilaku merokok pada golongan akil balig cukup akal.
2.      Mendeskripsikan pengaruh dari merokok.
3.      Mendeskripsikan upaya mengatasi merokok pada kelompok sampaumur.
D.    Manfaat Penelitian
1.      Institusi pendidikan
Tulisan ini diperlukan selaku salah satu bahan tumpuan bagi pihak atau penggiat pendidikan dalam upaya pencegahan  munculnya sikap merokok terutama pada usia anak sekolah dan pra sekolah.
2.      Institusi pemerintahan
Tulisan ini diperlukan dapat menjadi salah sumber dalam upaya penanggulangan rokok untuk kemakmuran hidup masyarakatnya.
3.      Institusi kesehatan
Tulisan ini dibutuhkan dapat menjadi salah satu sumber informasi perihal sikap merokok sehingga dapat menyusun program pendidikan kesehatan penduduk .
4.      Masyarakat umum
Tulisan ini diharapkan dapat menunjukkan wawasan dan pengertian ihwal faktor penyebab menjadi perokok.


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Definisi Remaja
Masa akil balig cukup akal ialah salah satu  kurun dari kemajuan insan. Masa ini ialah kala  perubahan atau peralihan dari abad kanak-kanak ke era remaja yang mencakup pergantian biologik, perubahan psikologik, dan pergeseran sosial. Di sebagian besar masyarakat  dan budaya periode akil balig cukup akal pada umumnya dimulai pada usia 10-13 tahun dan rampung pada usia 18-22 tahun. kala peralihan antara periode bawah umur yang dimulai dikala terjadinya kematangan seksual yaitu antara  usia  11 atau 12 tahun sampai dengan  20 tahun, ialah periode menjelang  remaja muda. Berdasarkan umur kronologis dan banyak sekali kepentingan, terdapat defenisi perihal dewasa yakni:
1.      Pada buku-buku   pediatri,  pada umumnya  mendefenisikan  dewasa yakni  kalau seorang anak telah meraih umur 10-18 tahun dan umur 12-20 tahun anak laki- laki.
2.      Menurut undang-undang  No. 4 tahun 1979 perihal kemakmuran anak, remaja adalah   yang  belum meraih 21  tahun dan belum menikah.
3.      Menurut undang-undang perburuhan, anak dianggap cukup umur jika telah mencapai umur 16-18 tahun atau telah menikah dan mempunyai tempat tinggal.
4.      Menurut undang-undang  perkawinan No.1 tahun 1979, anak dianggap telah remaja kalau cukup matang, ialah umur 16 tahun untuk wanita dan  19 tahun untuk bawah umur laki-laki.
5.      Menurut dinas kesehatan anak dianggap telah dewasa apabila anak sudah berumur 18 tahun, yang tepat dengan ketika lulus sekolah menengah.6) Menurut WHO, sampaumur jika anak telah meraih umur 10-18 tahun.
B.     Definisi Rokok
Rokok adalah silinder dari kertas berskala panjang antara 70 sampai 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara biar asapnya mampu dihirup lewat verbal pada ujung lain.
Ada dua jenis rokok, rokok yang berfilter dan tidak berfilter. Filter pada rokok terbuat dari bahan busa serabut sintetis yang berfungsi menyaring nikotin.
Bahan-materi kimia yang terkandung pada rokok :
1.      Nikotin : menyebabkan kecanduan, merusak jaringan otak, dan dara muda menggumpal.
2.      Tar : menimbulkan kerusakan pada sel paru-paru, meningkatkan bikinan dahak atau lendir di paru-paru, dan dapat menyebabkan kanker paru-paru.
3.      Karbon monoksida : yang dapat mengurangi jumlah oksigen yang dapat di ikat dara, dan dan meminimalkan angkutandara dalam tubuh.
4.      Zat kersinogen : dapat menyebabkan kemajuan sel kanker dalam badan.
5.      Zat iritan : mampu menyebabkan batuk, kanker paru-paru, dan iritasi pada paru-paru.
C.    Asal Usul Rokok
Sampai akhir periode ke-15 tidak ada yang tahu wacana flora ini kecuali masyarakatpribumi Amerika. Penggalian arkeologi sudah memperlihatkan bahwa 4000 tahun yang lalu, dan mungkin sebelumnya, suku Indian Amerika Utara telah menggunakan tembakau. Dalam peradaban antik asap tembakau di hubungkan dengan hal-hal medis atau obat-obatan.Kata “tembakau” mungkin berasal dari nama pulau Tobago. Menurut kesaksian pelaut Spanyol, yang datang bulan Oktober 1942 silam. yang terkenal dengan ekspedisi Columbus ketika ini Amerika Tengah. Kata “tobaco” berasal dari penduduk setempat yakni memutar daun berskala besar yang dimaksudkan untuk ritual merokok. Columbus disana berjumpa dengan orang renta yang sedang merokok atau disebut dengan “Injun”, kemudian masyarakatsetempat memberikan terhadap sang kapten kapal, dia tidak bisa menolaknya dan mencoba untuk “merokok” yang digunakan orang-orang Indian, ia tidak cuma mencoba akan namun juga menguras daun tembakau yang dimiliki masyarakatsetempat untuk dibawa pulang. Selanjutnya, orang-orang Spanyol dan Portugis membawa daun dan biji tembakau ke Eropa lalu orang-orang Eropa juga mulai menanam tembakau tersebut
Duta Besar Perancis di pengadilan Portugis pada tahun 1560 yang bernama Jean Nicot mengirim beberapa tembakau terhadap Ratu Catherine de Medici, beliau merekomendasikan tembakau sebagaiobat untuk migran (sakit kepala sebelah). Setelah cara ini ampuh lalu menyebarlah ke seluruh Perancis. Dalam kehormatan dari tanaman Nico lalu menerima nama latin Nicotiana, dan dipisahkan dari itu pada permulaan kurun ke-19 alkaloid – masing-masing, yang menjadi “nikotin”.Sejak paruh kedua dari kurun ke 16, tembakau sudah cepat makin terkenal sebagai tanaman obat, hampir sebagai obat mujarab.
Tembakau mendengus, merokok melalui pipa, dikunyah, diaduk dengan berbagai materi dan dipakai untuk merawat pilek, sakit kepala, sakit gigi, kulit dan penyakit menular. Pada permulaan kurun ke-17 di daerah Amerika terbaru, terutama di kolonial Inggris, dan perkebunan tembakau lainnya. Pada tahun 1611, suatu perkebunan di Virginia Inggris yang dimiliki oleh John Rolf.
Benih tembakau ia impor dari Trinidad dan Venezuela, dan teknologi yang dipinjam dari Sir Walter Raleigh. Bahkan 8 tahun lalu mulai mengekspor tembakau dari Virginia ke Inggris, dan John Rolf secara permanen menetap di Dunia Baru dan bahkan menikahi putri kepala India yang menunjukkan saran untuk mencoba keberuntungannya di tembakau.
Di antara para ningrat pecinta tembakau antara lain yakni Raja Prusia Frederick I (pada periode ke-18), dimuat dalam halaman germanskom ekspo merokok, dan putranya, Frederick William I, bahkan mendirikan apa yang disebut “Tembakau Collegium”, pada konferensi yang dikombinasikan dengan yang berbeda-beda, sepertinya, hal-hal seperti argumen ihwal permasalahan publik, percakapan yang sopan dan menggembirakan, diikuti oleh pipa rokok.
Dari kerajaan Rusia pecinta tembakau pertama kali di Rusia timbul dalam benak Peter I – dan, mungkin lebih dibandingkan dengan semua orang. Peter I menjadi perokok penuh gairah selama tinggal di Inggris.”Old Joe” (Joe Tua) merupakan merek rokok yang pertama kali timbul didunia dan pertama kali timbul pada perusahaan rokok RJ Reynolds (Richard Joshua Reynolds) pada tahun 1913.
Camel – Salah satu nama merek rokok, yang diakui dunia internasional dan sudah menjadi tolok ukur mutu universal. Kronologi industri tembakau Amerika dan hingga hari ini dibagi menjadi dua era utama yakni sebelum “Camel” dan sehabis “Camel”. Pencipta Camel dan kerajaan tembakau adalah RJ Reynolds Tobacco Company (RJR), Richard Joshua Reynolds turun dalam sejarah tidak cuma selaku seorang pengusaha yang sukses, tetapi juga selaku pemasar berbakat.Pada tahun 1920-an iklan rokok Unta mulai bermunculan, dan para wanita menjadi penggemarnya dan sangat menyukai rokok. Sebagian besar disebabkan oleh gaya Unta menjadi simbol sekuler. 
D.    Faktor alasan seorang remaja mulai merokok
Alasan seorang remaja mulai pertama kali merokok dari berbagai observasi antara lain:rasa ingin main-main, ikut-ikutan, ingin tahu enaknya rokok, sekedar ingin mencicipi, supaya terlihat maco, menggandakan orang renta, iseng, menetralisir ketegangan, kebiasaan saja untuk pergaulan, lambing kedewasaan, mencari ispirasi. Dan argumentasi lainya yaitu selaku penghilang tertekan, penghilang bosan, sulit melepaskan diri, efek lingkungan, iseng anti mulut asam, pencuci lisan, kenikmatan.
Bagi pada umumnya pelajar , mulai merokok di sebabkan oleh dorongan lingkungan. Contohnya saja, pelajar tersebut mulai merokok alasannya adalah aib hati terhadap sahabat-temanya yang merokok,  sehingga  beliau pun mulai merokok dan risikonya kebiasaan atau kecanduan dengan rokok. Kebanyakan pelajar juga beranggapan bahwa dengan merokok dirinya merasa andal/maco, gaya, dan di akui. Padahal bila beliau tidak cendekia-cendekia  menjaga dirinya, rokok yakni awal terjerumusnya seseorang ke pada obat-obatan terlarang.
E.     Ciri-ciri Perokok
  1. Bibir dan gusih menjdi hitam
  2. Kulit jadi hitam
  3. Mata merah
  4. Kukuh membiru
  5. Pipih perokok terlihat kempok
  6. Mudah terjangkit penyakit batuk
  7. Nafas bau
  8. Perokok terlihat hening dengan asiknya mengisap rokok
F.     Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Merokok
Menurut Lewin dalam Komasari dan Helmi (2000), sikap merokok disebabkan diri sendiri dan faktor lingkungan.
Suryaningrat (2007), perilaku merokok ialah sikap berbahaya bagi kesehatan. Namun, masih banyak orang yang melakukannya. Adapun faktor-aspek yang mengakibatkan seorang merokok ialah :  
1.      Pengaruh keluarga
Seorang yang berasal dari keluarga yang konservatif (keluarga yang mempertahankan dan mengamati anak-anaknya) lebih susah untuk terlibat dengan rokok. Sedangkan orang yang berasal dari keluarga yang permisif ( keluarga yang tidak terlampau menjaga anaknya dan menerima perilaku anak) cenderung akan gampang untuk terlibat dengan rokok.
Dalam Journal of Consumer Affairs (Aliyah, 2011) menyebutkan bahwa orang renta perokok akan berpengaruh dalam mendorong anak mereka menjadi perokok pemula di usia dini. Secara psikologis, toleransi orang renta kepada asap rokok di rumah akan membentuk nilai bagi anak bahwa merokok ialah hal yang boleh dijalankan dan mereka merasa bebas untuk merokok sebab tidak ada ragu-ragu akhlak yang diberikan oleh orang renta (Mu’tadin, 2002).
Contoh lain adalah adanya urusan internal keluarga. Misalnya, seorang anak berasal dari keluarga yang broken home, diantaranya dipicu dengan perceraian orang tua. Anak tersebut melaksanakan acara merokok sebagai bentuk protes dan perlawanan kepada kedua orang tuanya sebab tidak memperhatikannya (Suryaningrat, 2007).
2.      Pengaruh Teman
Seseorang yang memiliki sahabat perokok akan lebih mungkin merokok dibanding orang yang tidak punya teman perokok. Banyak orang terdorong menjadi perokok pemula untuk menyusaikan diri pada komunitas pergaulan. Rokok membuat mereka merasa lebih diterima oleh banyak orang (Mu’tadin, 2002). Dari fakta tersebut ada dua kemungkinan yang terjadi :
a.       Orang tersebut terpengaruh oleh sobat-temannya.
b.      Teman-temannya dipengaruhi olehnya 
3.      Faktor Kepribadian
Orang menjajal merokok alasannya adalah argumentasi ingin tahu, atau ingin melepaskan diri dari rasa sakit dan kebosanan. Secara kepribadian, kondisi mental yang sedang menurun seperti stres, gusar, takut, kecewa dan putus asa sering mendorong orang menghisap rokok. Mereka merasa lebih damai dan lebih mudah melewati abad-abad susah sesudah merokok. (Suryaningrat, 2007).
4.      Pengaruh Iklan
Dalam media visual seperti televisi, baliho dan majalah tampak penampilan-penampilan reklame yang sangat profokatif dengan memperlihatkan bahwa dengan merokok seseorang akan lebih macho (Suryanigrat, 2007).
Iklan ialah media info yang dibentuk sedemikian rupa sehingga mampu menawan para pelanggan atau khalayak secara sukarela terdorong untuk melaksanakan suatu tindakan sesuai yang dikehendaki pengiklan.
Banyak iklan rokok di media cetak, dan elektro  sudah mendorong rasa ingin tahu publik ihwal produk rokok. Penggambaran tokoh serta adegan-adegan menantang dalam iklan menciptakan penduduk menirunya. Ikalan-iklan yang ada merangsang mereka untuk merokok dengan bujukan yang berbeda. Meskipun dalam iklan tidak digambarkan orang merokok akan tetapi adegan-adegan yang identik dengan keperkasaaan dan penuh khayalan menghipnotis mereka mengonsumsi rokok (Mu’tadin, 2002).
Tema iklan rokok selalu memperlihatkan pesan nyata seperti macho, bergaya, peduli, setia mitra, dan inspiratif. Berdasarkan penelitian Universitas Prof. Dr. Hamka (Uhamka) dan komisi nasional bantuan anak (2007), iklan rokok ialah salah satu penyebab meningkatnya jumlah perokok di Indonesia ( Candra, 2008).
G.    Dampak Perilaku Merokok
Perilaku merokok mempunyai pengaruh bermacam-macam bagi perokok. Menurut Ogden (2000), perilaku memiliki dua dampak, ialah nyata dan imbas negatif.
1.      Dampak Positif
Merokok mempunyai pengaruh nyata yang sungguh sedikit bagi kesehatan. Graham dalam ogden (2000) menyatakan bahwa perokok dengan merokok mampu menghasilkan mood faktual dan mampu membantu individu menghadapi keadaan-kondisi yang sulit. Smet (1994) menyebutkan laba merokok (utamanya bagi perokok) yakni menghemat ketegangan, membantu fokus, pertolongan sosial dan menyenangkan.
2.      Dampak Negatif
Merokok mampu mengakibatkan pengaruh negatif yang sangat kuat kepada kesehatan (Sumartono, 2009). Perokok bukan penyebab penyakit tetapi dapat memicu suatu jenis penyakit. Rokok juga tidak menyebabkan maut secara eksklusif tetapi dapat mendorong hadirnya penyakit yang dapat mengakibatkan akhir hayat. Berbagai penyakit yang picu alasannya adalah merokok dimulai dari penyakit kepala sampai dengan penyakit di telapak kaki. Penyakit tersebut antara lain : penyakit jantung, kanker, penyakit terusan pernapasan, penigkatan tekanan darah, gangguan pembuluh darah, pengelihatan kabur, dll seperti pesan peringatan  yang tertera pada bungkusan rokok. (Suryaningrat, 2007)
Kerugian yang ditimbulkan dari perilaku merokok sungguh banyak bagi kesehatan tetapi sayangnya masi saja banyak orang yang tetap menentukan untuk menikmatinya. Dalam asap rokok terdapat 4000 zat kimia berbahaya untuk kesehatan, dua diantaranya ialah nikotin yang bersifat adiktif dan tar yang bersifat karsiogenik.
Sebagaimana halnya aneka macam aktivitas, merokok ada dampak yang ditimbulkannya, baik imbas  nyata  maupun efek negatif. Namun bila kita kaji lebih dalam merokok banyak mengandung imbas negatifnya dibanding pengaruh positifnya. Meskipun demikian, jumlah perokok tiap tahunnya makin meningkat.
1.      Dampak konkret dari merokok
Meskipun didalam bungkus rokok itu sendiri tertulis perayaan bahwa merokok mampu menimbulkan serangan jantung, kanker, impotensi, serta gangguan kehamilan dan janin, namun seperi tidak diperdulikan oleh para perokok. Kebanyakan para perokok mengatakan verbal terasa asam kalau tidak merokok terlebih lagi sehabis makan. Beberapa hal dianggap sebagai manfaat dari merokok yakni selaku berikut:
a.       Mengurangi frustasi, tekanan perasaan yang kurang lezat, secara tidak pribadi mengakibatkan sampaumur lebih berani.
b.      Menimbulkan perasaan nikmat.
c.       Mempererat pergaulan antar kawan, utamanya jikalau semua kawan merokok.
d.      Meningkatkan keberanian dan perasaan jantan, pendekar dan macho.
e.       Mengurangi nafsu makan, sehingga mampu menangkal kegemukan.
Dari kelima faedah yang ditimbulkan dari merokok khususnya bagi para akil balig cukup akal yang digunakan selaku argumentasi untuk merokok adalah condong pada hal mengurangi tertekan, mempererat pergaulan dan memajukan keberanian dan perasaan jantan.
2.      Dampak negatif dari merokok
Sebenarnya jika kita mengetahui apa yang dihasilkan dari merokok adalah sebuah hal yang belum jelas ada keuntungannya bahkan tidak ada manfaatnya terlebih lagi dari sisi kesehatan, merokok sungguh berbahaya bagi kesehatan. Dalam bungkus rokok itu sendiri dicantumkan peringatan pemerintah bahwa merokok dapat menimbulkan serangan jantung, paru-paru, kanker, impotensi serta gangguan kehamilan dan janin. Dibawah ini akan disampaikan kerugian dari merokok antara lain:
a.       Rokok mengandung 4000 jenis bahan racun yang berbahaya bagi kesehatan, antara lain yang sudah diketahui baik ialah karbon monoksida (co) yang bisa mematikan, nikotin yang mendorong pengapuran jantung dan pembuluh darah, tar yang dapat menyumbat dan meminimalisir fungsi terusan nafas dan menimbulkan kanker, serta aneka macam racun pada hati, otak dan pembentuk kanker.
b.      Rokok menurunkan fokus, contohnya ketika mengemudi dan berpikir.
c.       Rokok menurunkan kebugaran.
d.      Rokok bukan hanya meracuni para perokok sendiri, namun juga orang disekitarnya (selaku perokok pasif) dengan bahaya yang serupa.
e.       Rokok menyebabkan ketergantungan dan perasaan kehilangan sesuatu. Kalau rokok tidak tersedia, yang berakibat pada penurunan prestasi mencar ilmu dan bekerja.
f.       Rokok memboroskan
g.       Rokok dapat menyulut kebakaran
h.      Mengganggu performa di sekolah
Remaja atau anak sekolah yang merokok cenderung akan mengalami penurunan dalam nilai olahraganya, cepat lelah sebab tidak bias berjalanm jauh atau berlari cepat balasan napasnya yang pendek sebab merokok.
i.        Perkembangan paru – paru terusik
Tubuh berkembang pada tahap pertumbuhannya dan kalau seseorang mulai merokok pada periode akil balig cukup akal, bias menganggu pertumbuhan paru – parunya.
j.        Dampak ekonomi
Dampak ekonomi yang dicicipi oleh anak bias kepada dari waktu kewaktu. Mungkin pada awalnya dia hanya mengiginkan satu batang rokok setiap hari, namun porsinya akan terus meningkat. Dari satu batang rokok bias menjadi satu bungkus rokok saban hari jika mereka telah merasa kecanduan dan tidak bias meninggalkan rokok tersebut. Mereka bias mencuri uang anda untuk berbelanja rokok, dan anda mesti mewaspadainya. Banyak perokok yang menghabiskan ongkos makan mereka jauh lebih besar dibangingkan ongkos berbelanja rokok itu sendiri.
k.      Lebih sulit sembuh ketika sakit
Ketika akil balig cukup akal/seorang siswa sakit maka mereka akan lebih sukar baginya untuk kembali sehat seperti semula, sebab rokok mensugesti system imun di dalam tubuh.
H.    Upaya Mengatasi Rokok Pada Remaja 
Merokok di sekolah yang dijalankan siswa kini kian banyak, itu dikarenakan siswa yang satu mengajak siswa yang lainnya atau dikarenakan oleh aspek pergaulan. Oleh sebab itu para guru lebih ketat lagi dalam melakukan pengawasan dengan mengelilingi daerah-daerah yang sering dijadikan daerah merokok.
Selain itu juga melaksanakan peringatan yang lebih tegas lagi biar para pelanggar terutama perokok jera dan tidak melaksanakan hal tersebut lagi baik di sekolah maupun di luar sekolah.
Jika alasannya adalah kecanduan, maka kiat yang mesti dikerjakan adalah:
1.      Pikirkanlah hal-hal yang mengasyikkan yang hendak terjadi pada badan dikala kala krisis alasannya adalah berhenti merokok (biasanya 1,5 hingga 2 minggu)
2.      Minumlah banyak air putih, makan banyak sayur dan buah-buahan setiap kali timbul cita-cita untuk merokok
3.      Berbicara atau berkomunikasilah dengan orang lain dan tetaplah merepotkan diri
4.      Berolahraga yang menyenagkan dan disenangi secara terencana dan terukur
5.      Pijatlah tempat punggung dan leher, kemudian tariklah napas dalam-dalam.
Jika alasannya ketergantungan, maka putuskan semua relasi antara rokok dan kebiasaan-kebiasaan yang sering dijalankan dengan tips berikut ini:
1.      Jika ingin merasakan rokok di tangan, bermainlah dengan barang-barang lain mirip pensil, pena, atau membaca buku
2.      Jika ada impian untuk menyalakan rokok, jauhkan rokok dari jangkauan dan buanglah korek api
3.      Jika umummerokok sehabis makan, segeralah bangun dari duduk sesudah makan, gosok gihi dan pergilah berlangsung atau kerjakan acara yang menciptakan lupa pada rokok
4.      Jika merokok dibarengi dengan minum kopi, maka ganilah kopi dengan jus buah, dll
5.      Jika merokok untuk menenangkan diri, maka cobalah untuk mengenang bahaya merokok dapat menjadikan penyakit jantung, paru-paru, kanker, stroke, keguguran, dll.
Berikut ini beberapa tips yang perlu diamati:
1.      Tanyalah pada diri sendiri, apakah ada teman, kerabat, atau tetangga yang menderita salah satu penyakit di atas. Bayangkan jikalau penyakit tersebut menyerang diri kita sendiri.
2.      Jika harapan untuk merokok sungguh berpengaruh, lakukanlah olahraga ringan mirip berjalan-jalan atau lakukan aktivitas yang menjadi kegemaran atau hobi Anda.
3.      Jika berpikir bahwa merokok mampu menciptakan kita menjadi damai atau nyaman, maka katakanlah dan akuilah secara jujur bahwa rokok mustahil bisa menanggulangi persoalan yang ada.
4.      Untuk mengatasi dilema ini, perlu melibatkan keluarga, sahabat, dan saudara untuk membantu mengalihkan perhatian dari rokok.
5.      Jika ingin berhenti merokok harus memutuskan tindakan yang hendak dipilih atau perilaku apa yang paling gampang diubah berkaitan dengan situasi merokok.
6.      Buatlah pernyataan untuk berhenti merokok, kemudian bacalah pernyataan ihwal niat berhenti merokok di depan sahabat atau saudara atau anggota keluarga yang hendak menjadi pengingat supaya harapan berhenti merokok tercapai.
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dari uraian yang diuraikan dalam bab pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan sbb :
1.      Merokok ketika cukup umur menjadikannya berisiko kena problem kesehatan yang serius karena masih berada pada usia pertumbuhan. Rokok ini tidak cuma mengakibatkan dilema kesehatan pada tingkat fisik namun juga emosionalnya.Para hebat mengungkapkan risiko kesehatan merokok pada cukup umur jauh lebih jelek dibanding dengan orang cukup umur yang merokok.
2.      Dampak yang ditimbulkan dari perilaku merokok.
a.       Perilaku merokok sama dengan aktivitas yang lain yang memiliki imbas kasatmata dan dampak negtaif dari merokokDampak kasatmata. Dalam penelitian ini diketahui bahwa dengan merokok dewasa dapat merasakan pengaruh nyata bagi dirinya yakni perasaan nikmat sebanyakdan bagi lingkungannya yakni denagn merokok cukup umur bisa mempererat pergaulan yaitu sebanyak atau dengan kata lain dengan merokok sampaumur dianggap solider dengan lingkungan sosialnya khususnya sesama teman sebayanya yang merokok.
b.      Dampak negatif. selain pengaruh kasatmata merokok juga mampu mengakibatkan efek negatif. Kecenderungan sampaumur dalam observasi ini dimengerti bahwa dengan merokok mereka merasakan pengaruh negatif yakni memboroskandan sisanya adalah mengakibatkan ketergantungan.
B.     Saran
Demikianlah makalah yang kami  buat ini, mudah – mudahan apa yang saya paparkan mampu menjadi komplemen wawasan bagi kita semua untuk lebih mengenal mengenaipengaruh rokok kepada kemajuan cukup umur. Kami menyadari apa yang kami paparkan dalam makalah ini pasti masih belum  sesuai apa yang di inginkan dengan  ini saya berharap masukan yang lebih banyak lagi dari guru pembimbing dan sahabat – sobat semua.
DAFTAR PUSTAKA         
Depdiknas.2003.Kamus Besar Bahasa Indonesia . Jakarta:
Depdiknas.
Http://ghearofifah.wordpress.com/ihwal-rokok/
Http://id.wikipedia.org/wiki/rokok
Http://karya-tulis-ilmiah-makalah.blogspot.com/2013/01/pola-karya-ilmiahtentang-ancaman.html
Http://wwwmasmavi.blogspot.com/2011/08/bahan-rokok_05.html
Sinaga, J. 1990. “ Tatakrama Periklanan di Indonesia Menyangkut Iklan Rokok”.
Seminar Mengenai Rokok pada tanggal 28 Maret 1990. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Sitepoe, dr. drh. Mangku, “Kekhususan Rokok Indonesia”, Grasindo. Gramedia Widiasarana Indonesia, Penerbit PT. Grasindo. 2000.
Upaya Industri Rokok Kretek dalam Menghadapi Penerapan Ketentuan Kandungan Nikotin dan Tar.Disajikan oleh GAPRI pada konferensi Teknis Intensifikasi Tembakau Voor-Oogst di Surakarta, 4 November 1999.