Kisah Penuh Hikmah : Jawaban Untuk Kaisar Romawi
Sebuah riwayat pertanda wacana sepucuk surat dari kaisar Romawi. Sang kaisar mengutus seorang kurir untuk mengirim suarat ini kepada Mu’awiyah bin Abi Sufyan. Surat dari seorang kaisar telah pasti bukan sembarang surat. Isinya telah pasti bukan sembarang surat. Isinya niscaya sungguh penting. Jika tidak mana mungkin seorang kaisar hanya iseng menulis surat.
Kurir telah hingga di hadapan orang yang dituju, yaitu Mu’awiyah bin Abi Sufyan. Dengan penuh hormat, si kurir menyerahkan surat tersebut.
Mu’awiyah membuka surat dari kaisar dengan penuh penasaran. Ternyata surat tersebut berisi sejumlah pertanyaan. Kaisar meminta penjelasan wacana beberpa hal :
- Sesuatu yang tidak mempunyai kiblat;
- Orang yang tidak berayah ibu dan orang yang tidak berayah;
- Orang yang dibawa-bawa oleh kuburannya;
- Tiga makhluk yang tidak diciptakan di dalam rahim;
- Sesuatu yang tidak terbilang, namun ada setengahnya;
- Terakhir, kaisar meminta supaya jawaban dikirim kepadanya dalam sebuah botol yang berisi sumber dai segala sesuatu.
Rupanya Mu’awiyah merasa kurang mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan se-musykil itu, apalagi yang betanya yakni seorang kaisar yang memiliki banyak pengikut. Memberikan balasan keliru sama saja dengan mencoreng gambaran Islam dan umatnya dimata orang-orang non-muslim.
Mu’awiyah lalu mengantarkan surat tersebut kepada Ibnu Abbas. dia pastinya orang yang sempurna. Ibnu Abbas yakni teman Raasulullah SAW yang pandai dan berwawasan luas.
Jawaban yang diberikan Ibnu Abbas yakni :
- Sesuatu yang tidak memiliki kiblat ialah Ka’bah;
- Orang yang tidak berayah ibu ialah Adam dan orang yang tidak berayah ialah Isa;
- Orang yang dibawa-bawa oleh kuburannya adalah Nabi Yunus yang ditelan ikan paus;
- Tiga makhluk yang tidak diciptakan di dalam rahim adalah domba Nabi Ibrahim, unta betina Nabi Shaleh dan ular Nabi Musa;
- Adapun sesuatu yang tidak terbilang, tetapi ada setengahnya ialah orang yang bakir yang memakai akalnya. Setengahnya adalah orang yang tidak bakir tetapi mengikuti pertimbangan orang-orang yang pandai. Sedangkan yang tidak terbilang (tidak bermakna apa-apa) adalah orang yang tidak akil dan tidak mau mengikuti usulan orang-orang yang cerdik;
- Selanjutnya Ibnu Abbas mengisi botol hingga penuh dengan air seraya berujar,”Air ialah sumber dari segala sumber sesuatu.”
Singkat kisah, surat balasan sudah sampai ke tangan Kaisar ROmawi. dia pun takjub membaca jawabannya.
Sumber : Buku “Like Father Like Son” Penulis Mohamad Zaka Al Farisi