Assalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh. Saat sedang menunggu waktu berbuka puasa, bingung mau melaksanakan apa saja. Sebelumnya saya gunakan untuk membaca-baca postingan yang berfaedah. Seperti perihal ibadah dan juga aneka tips yang menarik perihal kehidupan sehari-hari. Terkadang juga saya gunakan untuk membaca ayat-ayat Al-Quran. Bulan ramadhan sangatlah bagus untuk memperbanyak bacaan Al-Quran. Sangat diusulkan pada bulan tersebut. Pada potensi ini, tidak lupa saya gunakan waktu untuk menulis. Tema yang diambil perihal analisis hukum tajwid Surat Ali-Imran ayat 91 lengkap dengan penjelasannya. Pembahasan tajwid sangatlah penting. Sebab di dalamnya ada kaidah penting semoga bacaan Al-Quran kita kian benar dan baik. Saya mengajak para pembaca blog poskajian untuk ikut membaca hasil analisis tajwid dari ayat tersebut berikut ini.
Keterangan lengkap dari nomor-nomor di atas yaitu :
1. Ghunnah alasannya nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat.
2. Alif lam syamsiyah karena aksara alif lam bertemu huruf syamsiyah lam. Dibaca idgham (masuk ke huruf lam ).
3. Mad orisinil atau mad thabi’i karena abjad dzal berharakat kasrah berjumpa ya sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
4. Mad orisinil atau mad thabi’i sebab karakter ra berharakat dhamah berjumpa wau sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
5. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya abjad mim berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
6. Mad asli atau mad thabi’i karena abjad ta berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
7. Idzhar syafawi karena aksara mim sukun bertemu dengan karakter kaf. Cara membacanya dengan terang.
8. Mad asli atau mad thabi’i sebab aksara fa berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
9. Ikhfa alasannya adalah abjad ra berharakat dhamah tanwin berjumpa huruf fa. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu mengucapkan karakter nun mati, perilaku lidah dan bibir disediakan menempati karakter fa.
10. Idgham bighunnah karena aksara nun sukun berjumpa karakter ya bertasydid. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan hingga 3 harakat.
11. Qalqalah sughra sebab karakter qalqalah qaf berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.
12. Idzhar sebab huruf nun sukun berjumpa abjad hamzah. Dibaca jelas tidak berdengung sama sekali.
13. Idgham mislain alasannya adalah huruf mim bersukun bertemu abjad mim. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat.
14. Alif lam qamariyah sebab abjad alif lam bertemu huruf hamzah. Dibaca secara terperinci.
15. Idgham bighunnah sebab huruf ba berharakat fathah tanwin bertemu aksara wau bertasydid. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan hingga 3 harakat.
16. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya karakter dal berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
17. Mad wajib muttashil alasannya alasannya adalah aksara mad bertemu hamzah dalam satu kata. Dibaca panjang 4 atau 5 harakat.
18. Idzhar syafawi karena abjad mim sukun berjumpa dengan karakter ‘ain. Cara membacanya dengan terperinci.
19. Mad asli atau mad thabi’i alasannya adalah abjad dzal berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
20. Idzhar alasannya karakter ba berharakat dhamah tanwin bertemu abjad hamzah. Dibaca terang tidak berdengung sama sekali.
21. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya adalah karakter lam berharakat kasrah bertemu ya sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
22. Idgham bighunnah sebab abjad mim berharakat dhamah tanwin bertemu abjad wau bertasydid. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat.
23. Mad orisinil atau mad thabi’i sebab huruf mim berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
24. Idgham mislain sebab aksara mim bersukun bertemu aksara mim. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan hingga 3 harakat.
25. Idgham bighunnah alasannya abjad nun sukun berjumpa huruf nun bertasydid. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan hingga 3 harakat.
26. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya adalah huruf nun berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
27. Mad arid lissukun alasannya karakter mad jatuh sebelum abjad yang diwaqaf. Cara membacanya dengan dipanjangkan 2 sampai 6 harakat.
Kami berharap goresan pena di atas memperlihatkan manfaat untuk teman-sahabat pembaca sekalian. Sehingga saat kita membaca ayat tersebut kita tidak akan kesusahan lagi dalam dilema tajwidnya. Semoga bermanfaat untuk seluruhnya. Wassalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh.