Assalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh. Secercah sinar matahari mulai menyoroti bumi. Kokok ayam jantan pun mulai bersahut-sahutan. Aktivitas manusia pun dimulai dengan bermacam-macam. Ada yang pergi ke sawah dan ladang. Ada pula yang menuju ke pabrik atau perusahaan. Ada yang pergi ke pasar untuk berjualan. Ada yang pergi ke sekolah untuk belajar yang berfaedah. Dan ada juga yang tetap di tempatnya namun mengawali aktivitas hariannya. Misalnya yang di rumah para ibu mulai mengolah masakan untuk sarapan pagi keluarganya. Di pondok pesantren, para santri mulai mengaji dengan tekunnya. Pagi ini seluruhnya kelihatan sungguh bersemangat. Termasuk pula kami yang juga akan berbagi sesuatu ilmu di sini. Kami akan tuliskan analisis hukum tajwid Al-Alquran Surat At-Taubah ayat 2 lengkap dengan penjelasannya. Harapannya ini menjadi sebuah amal shaleh. Teman-sahabat pembaca mampu pribadi menyimaknya di bawah ini:
Keterangan rinci dari nomor-nomor di atas yakni :
1. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya adalah karakter sin berharakat kasrah bertemu ya sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
2. Mad asli atau mad thabi’i alasannya adalah huruf ha’ berharakat dhamah berjumpa wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
3. Alif lam qamariyah sebab abjad alif lam bertemu huruf hamzah. Dibaca secara jelas.
4. Idgham bighunnah karena abjad ra berharakat kasrah tanwin berjumpa aksara wau bertasydid. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat.
5. Mad jaiz munfasil alasannya adalah alasannya adalah aksara mad berjumpa hamzah di lain kata. Dibaca panjang 2, 4 atau 5 harakat.
6. Ghunnah karena nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat.
7. Idzhar syafawi alasannya karakter mim sukun berjumpa dengan aksara ghain. Cara membacanya dengan terperinci.
8. Mad lin karena karakter ya sukun didahului oleh huruf ghain berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
9. Tarqiq alasannya lafaz Allah didahului oleh huruf hijaiyah zai berharakat kasrah. Cara membacanya tipis.
10. Ghunnah alasannya adalah nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat.
11. Tafkhim alasannya lafaz Allah didahului oleh aksara hijaiyah nun berharakat fathah. Cara membacanya tebal.
12. Ada dua hukum di sini, pertama alif lam qamariyah sebab huruf alif lam berjumpa abjad kaf. Dibaca secara jelas. Kedua, mad asli atau mad thabi’i sebab huruf kaf berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
13. Mad arid lissukun karena huruf mad jatuh sebelum aksara yang diwaqaf. Cara membacanya dengan dipanjangkan 2 hingga 6 harakat.
Meski seolah ilmu tajwid itu mungkin ada yang menganggapnya sederhana akan namun luar biasa keuntungannya. Bahkan ilmu ini sejajar dengan ilmu-ilmu lainnya. Sangat merugi jikalau tidak kita pelajari tentangnya. Bila kita ingin membaca ayat-ayat Al-Quran dengan baik dan benar maka mau tidak mau mesti mempelajari ilmu ini. Dengan berkenan membaca analisis tajwid sebuah ayat maka kita sama saja juga sudah mencar ilmu tajwid dari ayat tersebut. Demikian biar bermanfaat untuk pembaca. Sampai jumpa pada potensi yang lainnya. Wassalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh.