Assalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh. Teman-sobat, sekarang saatnya yang paling sempurna untuk senantiasa bersedekah shaleh. Satu diantara amal shaleh yang bisa kita lakukan diantaranya dengan selalu berguru membaca Al-Quran. Seperti dengan kita mempelajari analisis hukum tajwid Surat Asy-Syura ayat 38 ini. Dengan mempelajarinya maka kita akan bisa membaca ayat tersebut secara tartil.
Selanjutnya terkait dengan uraian tajwidnya, sahabat-teman bisa menyimaknya di bawah ini:
1. Alif lam syamsiyah alasannya adalah karakter alif lam bertemu huruf syamsiyah lam. Dibaca idgham (masuk ke karakter lam ).
2. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya adalah huruf dzal berharakat kasrah bertemu ya sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
3. Mad asli atau mad thabi’i alasannya adalah aksara jim berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
4. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya abjad ba berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
5. Idzhar syafawi alasannya adalah abjad mim sukun berjumpa dengan aksara wau. Cara membacanya dengan jelas.
6. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya aksara qaf berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
7. Alif lam syamsiyah alasannya adalah abjad alif lam bertemu huruf syamsiyah shad. Dibaca idgham (masuk ke karakter shad ).
8. Mad asli atau mad thabi’i alasannya huruf lam berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
9. Idzhar syafawi karena aksara mim sukun berjumpa dengan karakter ra. Cara membacanya dengan terperinci.
10. Idzhar syafawi alasannya aksara mim sukun bertemu dengan aksara syin. Cara membacanya dengan terperinci.
11. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf syin berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
12. Mad orisinil atau mad thabi’i sebab karakter ra berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
13. Mad lin alasannya adalah huruf ya sukun didahului oleh abjad ba berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
14. Idzhar syafawi karena karakter mim sukun berjumpa dengan huruf wau. Cara membacanya dengan terang.
15. Ada dua hukum di sini, pertama ghunnah alasannya adalah mim bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat. Kedua, mad orisinil atau mad thabi’i alasannya aksara mim berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
16. Qalqalah sughra alasannya abjad qalqalah qaf berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.
17. Mad asli atau mad thabi’i alasannya adalah aksara nun berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
18. Idzhar syafawi alasannya karakter mim sukun berjumpa dengan aksara ya. Cara membacanya dengan terperinci.
19. Ikhfa sebab karakter nun sukun bertemu karakter fa. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu mengucapkan abjad nun mati, sikap pengecap dan bibir dipersiapkan menempati aksara fa.
20. Mad arid lissukun sebab aksara mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara membacanya dengan dipanjangkan 2 hingga 6 harakat.
Demikianlah uraian tajwidnya. Kami berharap analisis tajwid di atas ini memberi manfaat bagi sebanyak-banyak orang yang membacanya. Wassalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh.