Dongeng Kasatmata Anak Durhaka Selain Malin Kundang, By: Desie Bintari

Ngalami sendiri..  Namanya dulu masih bocah. suka main beras bikin awut-awutan. ibu sering bilang *doalan beras wae! mengko tangane pritil/kithing”. (mainan beras aj!! ntar tangannya terpotong/
cacat”.. dan omongan ibu aku itu dikabulkan Allah.. hari Jumat..sehari sesudah meninggalnya Ibu Tien Suharto.. 2 jari aku kena bendo.. 1 diamputasi 1 masih bisa diselamatkan.insiden waktu itu sy kelas 1 SD.. tak perlu menanti 25 tahun untuk serapah seorang ibu dikabulkan…

Sekarang punya anak kembar laki2 perempuan.. ngalahi nyetok es krim yg banyak di kulkas untuk me time. Biar deh badan melar kaya roti bantal asal rmak punya banyak stok sabar dan gak gampang menghardik, mengerdilkan, menyakiti hati anak2.. kala kecil mereka tak akan lama. Kelak rumah pun akan sepi tanpa jeritan dan tangisan mereka berkelahi.. akan rapi jali dgn semua tertata rapi kinclong wangi.. pasti akan tiba waktu itu..

Kisah Nyata Anak Durhaka Selain Malin Kundang

*Ibu yang marah. Terlupa istighfar selama 25 tahun..!*
Aku sedang membersihkan rumah. Tiba-datang anak lelakiku yang masih kecil berlari ke arahku..!ia terlanggar satu pot bunga yang dibuat ketimbang beling..! Pecah hancur berantakan..!
Aku betul-betul marah alasannya adalah pot itu memang mahal harganya. Tanpa ku sadari, saya telah melontarkan kata-kata,
“Matilah kau ..! Semoga kamu ditimpa dinding bangunan dan tulang-belulang kamu hancur..!”
Tahun demi tahun berlalu..! Anak lelakiku membengkak, saya sdh lupa akan doa itu. Aku pun tak anggapnya penting dan aku tak tahu bahwa doa itu telah naik ke langit..!

Anak lelakiku dan adik-adiknya yang lain sedang membesar..! Dia anak sulung yang paling aku sayangi dari anak-anakku yang lain. Dialah anak yang bersungguh-sungguh dan berilmu menghurmati saya dan berbakti kepadaku dibandingkan adik-adiknya lainnya..!
Kini dia telah menjadi seorang insinyur.! Tak lama lagi dia akan menikah. Tak tabah rasanya aku ingin menimang cucu..!
Ayahnya punya sebuah bangunan yang sdh usang dan ingin direnovasi. Maka pergilah anak aku bareng ayahnya ke gudang itu. Para pekerja telah bersiap-siap untuk merobohkan satu dinding yang sudah usang.

  3 Hal Yang Melemahkan Seorang Mukmin Seperti Ghibah, Namimah, & Fitnah

Sementara pekerja sedang bekerja, anakku pergi ke belakang bangunan tanpa dimengerti oleh siapa pun. Dengan tak disangka-sangka dinding bangunan itu roboh menimpanya..!
Kedengaran suara berteriak di dalam runtuhan itu sehinggalah suaranya tak kedengaran lagi..!
Semua pekerja berhenti. Heran bunyi siapa..? Mereka berlari ke arah reruntuhan itu..! Mereka mengangkat dinding yang menghimpit anakku dengan sukar payah dan secepatnya mengundang Ambulan.
Mereka tidak dapat mengangkat badan anakku. Ia remuk seperti kaca yang jatuh pecah berkeping-keping..!

Sebahagian mereka mengangkat tubuh anakku yang hancur dengan waspada dan secepatnya membawanya ke Unit gawat darurat di Rumah sakit..!
Ketika ayahnya menghubungiku, seakan-akan Allah mendatangkan kembali kata-kataku padanya semasa beliau masih kecil dahulu..!
Aku menangis sampai pingsan. sesudah saya sadar, saya berada di Rumah sakit dan aku meminta untuk melihat anakku..! Ketika melihatnya, saya seakan mendengar suara yang berkata,
“INI DOAMU KAN..? Sudah AKU kabulkan..! Setelah sekian usang engkau berdoa, sekarang Aku akan mengambilnya..!”

Ketika itu, jantungku seakan berhenti berdetik. Anakku menghembuskan nafasnya yang final..! Aku berteriak dan menangis sambil berkata,
“Ya Allah..! Selamatkanlah anakku.! Jangan pergi nak.”
Seandainya, lidah ini tidak mendoakan kejelekan 25 tahun yang kemudian..!
Andaikan..! Andaikan..! Andaikan..! Tetapi kalimat ‘andaikan’ ini tidak berkhasiat lagi waktu ini..!
Cerita ini dari satu dongeng faktual! Pesanku pada para ibu..! Jangan sekali-kali tergesa-gesa mendoakan KEBURUKAN anakmu ketika kau sedang murka..!
Berlindunglah kepada Allah dari godaan syaitan..! Jika kamu ingin memukulnya, pukul sajalah..! Tapi jangan kau mendoakannya dengan yang bukan-bukan sehingga kau akan menyesal sepertiku…!

Sungguh aku menulis ini dengan airmataku yang turut mengalir..!
Wahai anakku..! Aku rela ruhku turut bersamamu..! Hingga saya boleh beristirahat dari kepedihan yang aku rasakan sepeninggalanmu..!
Tolong sebarkan cerita ini kepada semua wanita..! Doakanlah yang bagus-baik saja untuk bawah umur..! Doa itu pasti akan. terjawab walaupun untuk sekian usang..! Tunggulah dan Allah swt pasti akan mengkabulkan.
……………………………….
Post by *Desie Bintari
……………………………….

  Kata-Kata Bijak Tentang Mengingatkan Sholat 5 Waktu
Kisah Nyata Anak Durhaka Selain Malin Kundang, By: Desie Bintari