Meski Raga Agam Batat Terkurung, Namun Pikirannya Tetap Merdeka

GAGASAN, NARASI DAN KARYA

Meski raga “Agam Batat” terkurung, namun pikirannya tetap merdeka. Merdeka untuk melahirkan gagasan dengan banyak sekali narasi dengan tujuan menciptakan karya-karya yang maksudnya cuma satu demi kepentingan rakyat Aceh.

Pada sebuah ketika, Ia pernah menuliskan sepucuk surat dari tempat pengasingan menyikapi ucapan masyarakat atas peringatan milad dirinya. Ada satu kalimat dalam surat tersebut yang sangat menjamah, “Hanya doa terbaik yang dapat saya persembahkan untuk mu Aceh dan Rakyatnya”.
Apa bekerjsama yang dimaksudkan dengan “doa terbaik” dalam kalimat “Agam Batat” tersebut? Meski jiwanya terkekang dan ruang gerak terbatas, Ia terus meminta terhadap Allah SWT supaya terus bisa melahirkan pemikiran – gagasan, dalam bentuk narasi-narasi yang pintar, biar nantinya menjadi hasil karya demi kepentingan Aceh dan Rakyatnya.

Mungkin bagi sebagian orang berfikir dongeng hidup “Agam Batat” telah selesai, ini merupakan pemikiran yang salah. Semoga kita tidak tergiring oleh opini yang menyesatkan. Semua hak selaku insan wajar masih menempel pada dirinya, cuma keleluasaan saja yang tidak Ia punya. Meskipun berada dipengasingan, ia masih menjabat Gubernur Aceh walau berstatus non-aktif, Ia juga masih menjabat sebagai Ketua Umum PNA serta Ketua Umum Relawan seluruh Aceh dan posisi tersebut semuanya masih melekat pada dirinya.

Jangan pernah menilai “Agam Batat” tidak mampu melakukan sesuatu apapun dari balik jeruji besi sana. Mungkin bagi sebagian orang yang tidak tahu berterima kasih kapada dirinya berharap Ia tidak kembali lagi. Namun masih banyak rakyat Aceh yang mengharapkan Ia mampu berada ditengah-tengah mereka. Allah SWT tidak tidur, kita ini hanya makhluk hidup yang tidak pernah mampu melawan kehendak-Nya.

  Tanpa Sadar Kita Sedang Terjebak Dengan Jurus Propaganda
Meski Raga Agam Batat terkurung, Namun Pikirannya Tetap Merdeka

Dalam beberapa waktu kedepan menjalani proses hukum ditingkat kasasi, kebijakan dan langkah apalagi kira-kira yang mau diambil oleh “Agam Batat”?. Semoga ide, narasi, dan karya yang Ia hasilkan tidak terlepas dari kepentingan Aceh dan Rakyatnya.