Perselisihan/Konflik Dalam Organisasi Disebabkan Perbedaan Tujuan

TENTANG PERSELISIHAN/KONFLIK DALAM ORGANISASI

‘A`isyah radhiyallahu ‘anha mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

الأَرْوَاحُ جُنُودٌ مُجَنَّدَةٌ فَمَا تَعَارَفَ مِنْهَا ائْتَلَفَ وَمَا تَنَاكَرَ مِنْهَا اخْتَلَفَ

“Ruh-ruh itu (seperti) pasukan yang mengelompok, maka ruh-ruh yang saling kenal akan menjadi bersahabat, adapun ruh-ruh yang tidak saling kenal akan menjadi saling tidak cocok.” (Shohih Bukhari)

Ruh yang bagus itu tidak akan berselisih, kecuali memang sudah beda visi. Maka bila tetap satu visi tetapi tetap menyelisihi artinya ada kemunafikan yang tersembunyi.

Perselisihan dalam satu tubuh organisasi disebabkan oleh perbedaan tujuan, menyimpang dari tujuan atau memang tidak sekupu…

Atau waswas syaitan yang merongrong, alasannya syaitan tidak akan pernah senang orang mukmin yang baik menyatu.

Solusinya sederhana, diperbaiki (dinasihati atau diruqyah lagi) atau, dipangkas. Karena keberadaan mahluk mirip ini akan menghambat mulianya tujuan besar atau visi yang dituju.

Perselisihan akan menjadikan goyahnya satu organisasi. Ketika keguncangan mulai terjadi, maka biasanya indikasi bangunan akan segera roboh.

Maka, dikala sumber pemicu kesemrawutan itu sudah dicabut dan perselisihan mereda maka pondasi mesti dikuatkan atau rekontruksi total.

Perselisihan juga bisa dimaknai sebagai cobaan kesatuan, beliau laksana tempaan untuk memadatkan badan sebilah pedang.

Sebatang besi perlu dipanaskan sebelum ditempa untuk memisahkan karatnya dan membentuk ulang satu senjata.

Semoga Allah satukan kita dalam satu rumah yang dihuni ruh-ruh suci yang beriman terhadap-Nya, meninggikan-Nya, dan mengisi seluruh kehidpan ini untuk mencari keridhoan-Nya.

 وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ ۖ وَلَا تَعْدُ عَيْنَاكَ عَنْهُمْ تُرِيدُ زِينَةَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَلَا تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُ عَنْ ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوَاهُ وَكَانَ أَمْرُهُ فُرُطًا

  Hakikat Kesatuan Sila-Sila Pancasila Yang Bertingkat Dan Berupa Pyramidal

“Dan bersabarlah kamu bantu-membantu dengan orang-orang yang beribadah kepada Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (alasannya) mengharapkan aksesori dunia ini dan janganlah kau mengikuti orang yang hatinya sudah Kami lalaikan dari mengenang Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas” (Al-Kahfi: 28).

Ya Rabb, latih kami untuk menjadi hamba-Mu. Satukan kami, rahmati kami dan ampuni kami. Dan jangan hentikan kami sebelum engkau ridho dan memasukan kami kedalam syurga-Mu yang aman dan infinit.

Nuruddin Al Indunissy
Founder RehabHati