Efek Negatif Media Sosial Kepada Wanita

Dampak Negatif Media Sosial Terhadap Perempuan

Asalnya kehidupan wanita terjaga di

balik tirai, di balik tembok rumah ayahnya,di

balik tembok rumah suaminya, Mereka

terjaga dan terpelihara.

Adapun saat keadaan mengharuskannya

untuk keluar. Ada adat dan seperangkat

aturan yang wajib dia gigit dengan gigi

gerahamnya. Sehingga sulit sekali untuk

menemukannya walau hanya sekedar melihat

ujung pakaiannya saja.

Namun sekarang, media umum sudah mengganti

prilaku sebagaian besar perempuan. Tabir itu

kini sudah tersingkap, tembok yang dahulu

kuat sekarang sudah runtuh dan rasa malu yang

dulu terpelihara kini perlahan tiada. Adab

dan seperangkat hukum sekarang terabaikan,

jangankan di gigit dengan gigi geraham, di

perintah pegang akrab saja malah mereka

lepaskan.

Boleh jadi perempuan berada di

rumah-rumahnya, dengan busana-pakaian

yang menutupi dirinya. Namun mereka

membuka tabir itu dengan menampakan diri,

meruntuhkan tembok yang kuat cuma demi

keberadaan dan mereka rela memangkas aib

cuma demi puja puji. Dan sekarang bagaikan

rumah tak berdinding, siapapun bisa menyaksikan

dirinya dan semua aktifitas nya.

Kini persepsi laki-laki aneh yang di dunia

aktual tak disukai, namun di dunia maya

sungguh disukai. Rayuan gombal lelaki yang

di dunia kasatmata sungguh menjijikan. Namun di

dunia maya sangat dibutuhkan.

Begitu memilukan kenyataan pada zaman ini,

Dimana raga-raga mereka berada

dirumahnya, tetapi kecantikannya mampu

dicicipi oleh siapa saja yang melihatnya.

Kini sebagian mahkota itu telah hilang

ditelan zaman,dan sebagian mutiara yang

berguna sekarang sudah kehilangan kilaunya.

Namun saya percaya di bagian sudut bumi

sana,

Masih ada sebagian wanita yang

terpelihara dibalik tabir, tersimpan di balik

  Sikap Setia Kepada Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945

tembok yang kuat dan terjaga dibalik

benteng kemuliaan (berjulukan rasa malu).

Keberadaannya tidak dimengerti, mereka

tersimpan dan tersembunyi.

“Merekalah mahkota yang tak kehilangan

kemuliaannya, Mutiara yang tak kehilangan

kilaunya.”

Semoga itu dirimu,wahai saudariku.

(Terinspirasi dari tulisan seseorang)