Daftar Isi
Contoh Cara Menentukan Masalah Utama pada Berita
Berita 1: Jalanan pun Kaprikornus Ruang Belajar
Sepasang ecrek-ecrek dan tamtam teronggok di taman. Seorang ibu melepas pangais dan
membiarkan balitanya bermain dengan buku gambar, pensil warna, dan balok-balok puzzle.
Itulah panorama di perempatan pojok taman RS Sariningsih, perempatan Dago-Merdeka, Kamis (25/1), pukul 14.00 WIB siang.
Mereka yakni bawah umur jalanan yang sedang asyik memanfaatkan akomodasi mobile class (kelas berlangsung). Sebuah tempat berguru penduduk (TBM) baru yang disosialisasikan Ditjen Pendidikan Luar Sekolah (PLS) Depdiknas serempak dengan digelarnya sosialisasi Program Kesetaraan di BP-PLSP Regional II Jawa Barat, di Lembang.
Menurut Direktur Kesetaraan Ditjen PLS Depdiknas, Ella Yulaelawati, kendaraan beroda empat ini secara nasional jumlahnya gres 15 unit. Mobil tersebut dipakai untuk menolong penduduk dalam mengakses pendidikan, terutama masyarakat yang tidak terjangkau pendidikan formal.
Untuk Jawa Barat, berdasarkan Kasubdin PLS Disdik Jabar, Herang Abiyanto, mobile class ialah bentuk perilaku proaktif pemerintah dalam memberikan terusan pendidikan untuk semua lapisan. Untuk Jawa Barat, mobil ini baru dioperasikan tiga unit, ialah di Kota Bandung, Garut, dan Tasikmalaya.
Mobile class dilengkapi 200 buku, fasilitas belajar, dan empat orang tutor. Bersama para tutor inilah, mereka berguru membaca, menulis, dan berhitung. Adapun bawah umur usia dini, diajak menggambar dan bercerita.
Jika hujan, anak-anak mampu memakai kendaraan beroda empat tersebut selaku ruang kelas. Seperti siang itu, dikala hujan turun, semua anak membawa buku dan mainan mereka masuk mobil. Para tutor pun melanjutkan ceritanya di dalam mobil dengan kapasitas ruang duduk sampai 40 orang.
(Sumber: http://www.asumsi-rakyat. com, dengan pengubahan)
Berita 2: Menuntut Ilmu di Atas Laut
Suatu siang pada bulan November 2006, angin maritim berembus di sebelah timur Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Tidak peduli cuaca yang memanggang bumi, serombongan bocah berkulit legam dan berambut kecoklat-coklatan berlari menyusuri bibir pantai. Mereka lalu melintasi suatu jembatan.
Mereka yaitu belum dewasa suku Bajo yang telah tidak tabah menunggu peluncuran suatu kelas berlangsung di Pantai Abeli, Desa Retoaha, Kota Kendari. Di sebuah bangunan panggung di segi jembatan, memang berlangsung program seremoni dalam rangka peluncuran sebuah kapal motor yang dirancang selaku kelas berjalan.
Kapal yang lepas dari tambatan dermaga kali ini adalah kapal yang fungsinya sungguh berbeda. Kapal tersebut bukanlah armada yang disiapkan selaku alat bantu menangkap ikan. Ia tidak disiapkan untuk menyusuri Teluk Kendari, tetapi untuk menghampiri perkampungan nelayan suku Bajo di area itu. Kapal motor itu dirancang selaku kelas berjalan untuk paket A, B, dan C bagi anakanak putus sekolah dan warga pesisir setempat yang tidak sempat mengenyam dingklik Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, dan Sekolah Menengan Atas.
Ide ini berawal dari kegundahan masyarakat penggiat pendidikan luar sekolah dan pemerintah tempat setempat atas sulitnya menunjukkan layanan pendidikan kepada warga nelayan suku Bajo sebab aspek geografi, sosial-budaya, dan ekonomi. Salah satu penyelesaian yang dianggap jitu ialah menyediakan layanan pembelajaran model ”jemput bola”. Ruang pembelajaran sedapat mungkin menghampiri domisili peserta didik.
Mengingat warga setempat hidup di kawasan perairan laut, kelas berlangsung mesti diwujudkan dengan kapal motor. Direktorat Pendidikan Kesetaraan Depdiknas langsung menanggapi gagasan itu dengan menawarkan dana sekitar Rp300 juta. Dana itu sudah tergolong biaya pengadaan kapal kayu berukuran 25 meter x 7 meter, perangkat pembelajaran berbentuktelevisi, dan honor tutor.
(Sumber: http://www.kompas. com, dengan pengubahan)
Apakah problem utama yang dibahas dalam kedua teks gosip tersebut? Langkah-langkah apa yang perlu dijalankan untuk memperoleh persoalan utama dari isu bertopik sama tersebut? Untuk mengetahuinya, simaklah uraian berikut!
1. Mendata Masalah-Masalah dari Tiap-Tiap Berita
Langkah penting yang perlu dilakukan agar mampu mendapatkan dilema utama dari berbagai informasi bertopik sama adalah mendata problem pada setiap info. Perhatikan teladan berikut ini! Data Masalah dalam Teks Berita
Teks Berita 1
Judul Berita: Jalanan pun Jadi Ruang berguru
Teks Berita 2
Judul Berita: Menuntut Ilmu di Atas Laut
2. Cara Menentukan Masalah Utama dari Tiap-Tiap Berita
Langkah kedua yang perlu dijalankan yaitu memilih masalah utama dari tiap-tiap info. Masalah utama tersebut mampu dirumuskan dari rangkuman dilema. Adapun rangkuman persoalan dirumuskan dengan cara merangkum dilema-duduk perkara yang sudah didata di atas. Perhatikan pola berikut ini!
Teks Berita 1
Judul Berita: Jalanan pun Jadi Ruang Belajar
Teks Berita 2
Judul Berita: Menuntut Ilmu di Atas Laut
3. Menyimpulkan Kesamaan Masalah Utama
Langkah terakhir yaitu menyimpulkan persoalan utama teks info dengan cara membandingkan problem utama yang dibahas pada tiap-tiap berita. Berdasarkan tabel di atas mampu dirumuskan kesamaan dilema utama pada teks isu 1 dan 2 selaku berikut!
Kesamaan masalah utama yang dibahas pada teks gosip ”Jalanan pun Jadi Ruang Belajar” yang diangkut di situs http://www. fikiran-rakyat. com dan teks isu ”Menuntut Ilmu di Atas Laut” yang diangkut di situs http://www. kompas. com ialah untuk menyediakan akses pendidikan kepada semua masyarakat, khususnya masyarakat yang tidak terjangkau pendidikan formal dan bawah umur putus sekolah, pemerintah mengadakan acara kelas berjalan.
Dalam menyimpulkan persoalan utama dari berbagai gosip bertopik sama mesti disebutkan sumber berita yang dibandingkan. Hal ini untuk memperlihatkan bahwa masalah yang dibahas sungguh-sungguh bersumber dari sumber yang asli (orisinil) sehingga kebenarannya mampu dipertanggungjawabkan.