3 Kaidah / Aturan Dalam Menulis Naskah Drama

Drama merupakan karya sastra berbentuk dialog yang dipentaskan. Ide penulisan naskah drama sangat bermacam-macam, pengalaman, kejadian atau keadaan di sekitar dapat kita jadikan pandangan baru. Beranikah kamu menulis naskah drama berdasarkan inspirasi segarmu?

Tahukah kau bagaimana kaidah menulis naskah drama?

3 Kaidah / Aturan dalam Menulis Naskah Drama

Perhatikan tindakan berikut.

1. Seluruh kisah berupa percakapan (dialog), baik tokoh maupun naratornya. Cerita dalam drama berbentuk obrolan, monolog maupun epilog. Semua ucapan mereka mesti ditulis.

2. Naskah drama dilengkapi petunjuk tertentu misalnya gerakan, verbal, perilaku pemain, latar, tata lampu, suasana, keadaan, dan sebagainya.
Petunjuk teknis tersebut ditulis di dalam tanda kurung (. . .) atau dengan abjad yang berbeda dengan abjad pada dialog contohnya dengan dicetak miring, garis bawah, atau diberi warna.

3. Nama tokoh terletak di atas atau di samping kiri dialog para tokoh.

Menulis naskah drama berdasarkan keaslian wangsit tidak terlampau sulit. Cobalah kau perhatikan teladan penulisan naskah drama berikut.

Contoh Cara Menulis Naskah Drama dengan Kaidah yang Benar

Nola : Mengapa wajahmu tampak pucat, Sus? (sambil memandang Susi penuh perhatian)

Susi : Aku sedang tidak yummy badan kepalaku terasa sakit kepala perutku sakit. (memegang kepala dan perut sambil merintih bunyi pelan)

Nola : Kamu mungkin sedang sakit. Ayo aku antar ke UKS. (keduanya berlangsung menuju ruang UKS)

(Di ruang UKS)

Petugas : Ada apa?

Nola : Susi sedang sakit, Bu.

Petugas : Mari saya periksa. (Susi merebahkan tubuhnya di ruang periksa)