Penggunaan Tata Cara Gosip Administrasi Pada Perusahaan (2)

Peranan Sistem Informasi

Sampai pada tahun 1960-an, peran metode isu masih sederhana adalah, memproses transaksi, menyimpan data,accounting dan aplikasi proses data elektro (electronic data processing) lainnya. Kemudian pada tahun 1970-an, informasi spesifikasi permulaan produk yang dibentuk oleh information reporting systems tidak dapat menyanggupi keperluan pengambilan keputusan manajemen. Oleh sebab itu dibuatlah desain decision support systems (DSS). Peranan gres ini ialah menawarkan pertolongan interaktif terhadap administrasi untuk proses pengambilan keputusan mereka.
Memasuki tahun 1980-an, perkembangan yang cepat dari tenaga proses mikrokomputer, aplikasi perangkat lunak dan jaringan telekomunikasi menjadikan apa yang disebut dengan end user computing. Kemudian konsep executive information systems (ESS) dibangun, dimana sistem gosip ini menawarkan jalan yang gampang bagi manajemen atas untuk mendapatkan berita kritikal yang diharapkan saat sedang dibutuhkan. Pengembangan dan aplikasi dari teknik kecerdasan produksi atau artificial intelligence (AI) memberi gebrakan gres dalam sistem berita bisnis. Sistem pakar atau expert systems (ES) dan sistem berbasis pengetahuan membuat peran gres bagi metode gosip.
Sebuah peran gres yang penting lagi bagi sistem gosip muncul di tahun 1980-an dan diperlukan terus berlanjut hingga ke tahun 1990-an. Peran tersebut yakni desain peran strategis (strategic role) dari metode info yang disebut strategic information systems (SIS). Pada konsep ini, sistem berita diperlukan dapat memainkan peranan pribadi dalam meraih tujuan atau sasaran strategis dari perusahaan. Hal ini menawarkan tanggung jawab gres bagi tata cara berita di dalam bisnis, apalagi di kala globalisasi seperti sekarang ini.
Hampir di seluruh sektor bisnis di dunia ini menggunakan tata cara gosip di perusahaan mereka. Bukan hanya itu, mereka pun selalu berusaha melakukan aneka macam macam cara untuk menggembangkan sistem informasi yang dipakai di perusahaan mereka. Hal tersebut disebabkan alasannya adalah metode informasi memegang peranan yang cukup penting dalam bisnis mereka. Adapun peranan dan fungsi utama dari tata cara isu yaitu :
1. Mendukung Operasi Bisnis .
Mulai dari akuntansi hingga dengan penelusuran pesanan konsumen, sistem gosip menawarkan bantuan bagi administrasi dalam operasi/acara bisnis sehari-hari. Ketika balasan/tanggapanyang cepat menjadi penting, maka kesanggupan Sistem Informasi untuk dapat mengumpulkan dan mengintegrasikan berita keberbagai fungsi bisnis menjadi kritis/penting.
2. Mendukung Pengambilan Keputusan Managerial.
Sistem informasi dapat mengkombinasikan berita untuk membantu manager mengerjakan mengerjakan bisnis dengan lebih baik, info yang serupa mampu membantu para manajer mengidentifikasikan kecenderungan dan untuk memeriksa hasil dari keputusan sebelumnya. Sistem Informasi akan menolong para manajer menciptakan keputusan yang lebih baik, lebih singkat, dan lebih memiliki arti.
3. Mendukung Keunggulan Strategis.
Sistem gosip yang dirancang untuk menolong pencapaian target strategis     perusahaan mampu men-ciptakan keunggulan berkompetisi di pasar[1].
Penjelasan lebih mendalam perihal fungsi utama tata cara isu dalam sebuah organisasi akan dijelaskan pada bab pembagian terstruktur mengenai tata cara isu di bawah ini:
Klasifikasi Sistem Informasi
Pada prakteknya, berbagai peranan tersebut diintegrasi menjadi suatu adonan atau fungsi-silang (cross-functional) metode info yang mengerjakan banyak sekali fungsi, lebih jelasnya diperlihatkan pada gambar 1 berikut.

1. Sistem Informasi untuk Operasi Bisnis
Sistem Informasi Operasi memproses data yang berasal dari dan yang dipakai dalam aktivitas perjuangan. Peranan tata cara info untuk operasi bisnis adalah untuk memproses transaksi bisnis, mengatur proses industrial, dan mendukung komunikasi serta produktivitas kantor secara efisien.
Transaction Processing Systems
Transaction processing systems (TPS) meningkat dari tata cara gosip manual untuk tata cara proses data dengan derma mesin menjadi tata cara proses data elektronika (electronic data processing systems). TPS mencatat dan memproses data hasil dari transaksi bisnis, seperti pemasaran, pembelian, dan pergantian persediaan. TPS menghasilkan berbagai gosip produk untuk penggunaan internal maupun eksternal. Sebagai teladan, TPS membuat pernyataan konsumen, cek honor karyawan, kuitansi pemasaran, order pembelian, formulir pajak dan rekening keuangan. TPS juga memperbaharui database yang digunakan perusahaan untuk diproses lebih lanjut oleh SIM.
Process Control Systems
Sistem gosip operasi secara rutin menciptakan keputusan yang mengontrol proses operasional, seperti keputusan pengendalian produksi. Hal ini melibatkan process control systems (PCS) yang keputusannya mengendalikan proses bikinan fisik yang secara otomatis dibentuk oleh komputer.
Office Automation Systems
Office automation systems (OAS) mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mengantardata dan informasi dalam bentuk komunikasi kantor elektronika. Contoh dari office automation (OA) ialah word processing, surat elektronik (electronic mail),teleconferencing, dan lain-lain.
2. Sistem Informasi untuk Pengambilan Keputusan Manajemen.
Sistem informasi manajemen atau SIM (management information system) yakni sistem isu yang dirancang untuk menawarkan info akurat, tepat waktu, dan berkaitan yang diperlukan untuk pengambilan keputusan oleh para manajer. Konsep SIM ialah meniadakan pengembangan yang tidak efisien dan penggunaan komputer yang tidak efektif. Konsep SIM sungguh penting untuk tata cara gosip yang efektif dan efisien oleh alasannya adalah:
Menekankan pada orientasi administrasi (management orientation) dari pemrosesan gosip pada bisnis yang bertujuan mendukung pengambilan keputusan manajemen (management decision making).
Menekankan bahwa kerangka sistem (system framework) harus digunakan untuk menertibkan penggunaan tata cara informasi. Penggunaan tata cara info pada bisnis harus dilihat sebagai suatu integrasi dan bekerjasama, tidak selaku proses yang bangun sendiri.
Secara garis besar SIM terdiri dari 3 macam ialah:
Information Reporting Systems
Information reporting systems (IRS) menyediakan gosip produk bagi manajerial end users untuk membantu mereka dalam pengambilan keputusan dari hari ke hari. Akses data IRS berisi gosip wacana operasi internal yang telah diproses sebelumnya oleh transaction processing systems. Informasi produk memberi gambaran dan laporan yang mampu dilengkapi (1) berdasarkan seruan, (2) secara periodik, atau (3) dikala terjadi suasana pengecualian. Sebagai teladan, manajer penjualan mampu menerima laporan analisa penjualan setiap minggunya untuk mengevaluasi hasil pemasaran produk.
Decision Support Systems
Decision support systems (DSS) merupakan kemajuan dariinformation reporting systems dan transaction processing systems. DSS yaitu interaktif, metode berita berbasis komputer yang memakai model keputusan dan database khusus untuk membantu proses pengambilan keputusan bagi manajerial end users. Sebagai contoh, program kertas kerja elektronik mempermudah manajerial end user mendapatkan tanggapansecara interaktif untuk peramalan penjualan atau keuntungan.
Executive Information Systems

Executive information systems (EIS) yaitu tipe SIM yang sesuai untuk kebutuhan informasi strategis bagi manajemen atas. Tujuan dari sistem info administrator berbasis komputer yakni menawarkan terusan yang gampang dan cepat untuk gosip pilih-pilih perihal aspek-faktor kunci dalam menjalankan tujuan strategis perusahaan bagi manajemen atas. Jadi EIS harus gampang untuk dioperasikan dan diketahui (O’brien, 2000).
3. Sistem Informasi untuk Keuntungan Strategis
Sistem gosip mampu memainkan tugas yang besar dalam mendukung tujuan strategis dari sebuah perusahaan. Sebuah perusahaan dapat bertahan dan berhasil dalam waktu lama jika perusahaan itu berhasil membangun strategi untuk melawan kekuatan kompetisi yang berupa (1) kompetisi dari para pesaing yang berada di industri yang serupa, (2) ancaman dari perusahaan baru, (3) ancaman dari produk pengganti, (4) kekuatan tawar-menawar dari pelanggan, dan (5) kekuatan tawar-menawar dari pemasok. Kelima aspek tersebut merupakan hal-hal yang harus diperhatikan dalam membangun upaya peamsaran yang mengarah kepada competitive advantage strategies. Hubungan kelima faktor tersebut mampu digambarkan seperti pada gambar 2 berikut.

Beberapa taktik berkompetisi yang dapat dibangun untuk memenangkan persaingan yakni:
q       Cost leadership (kelebihan biaya) – menjadi produsen produk atau jasa dengan biaya rendah.
q       Product differentiation (perbedaan produk) – berbagi cara untuk menghasilkan produk atau jasa yang berlawanan dengan pesaing.
q       Innovation – memperoleh cara baru untuk melakukan usaha, termasuk di dalamnya pengembangan produk baru dan cara gres dalam memproduksi atau mendistribusi produk dan jasa.
Peran Strategis Untuk Sistem Informasi
Sistem info administrasi (SIM) mampu membantu perusahaan untuk (1) memajukan efisiensi operasional, (2) memperkenalkan inovasi dalam bisnis, dan (3) membangun sumber-sumber berita strategis.[2]
1. Meningkatkan efisiensi operasional
Investasi di dalam teknologi metode informasi dapat membantu operasi perusahaan menjadi lebih efisien. Efisiensi operasional menciptakan perusahaan mampu menjalankan strategi kelebihan biaya (low-cost leadership).
Dengan menanamkan investasi pada teknologi tata cara gosip, perusahaan juga mampu menanamkan rintangan untuk memasuki industri tersebut (barriers to entry) dengan jalan meningkatkan besarnya investasi atau kerepotan teknologi yang diharapkan untuk memasuki persaingan pasar.
Selain itu, cara lain yang dapat ditempuh adalah mengikat (lock in) konsumen dan penyuplai dengan cara membangun korelasi baru yang lebih bernilai dengan mereka.
2. Memperkenalkan inovasi dalam bisnis
Penggunaan ATM (automated teller machine) dalam perbankan ialah acuan yang bagus dari penemuan teknologi tata cara berita. Dengan adanya ATM, bank-bank besar dapat menemukan keuntungan strategis melebihi pesaing mereka yang berlangsung bertahun-tahun.
Penekanan utama dalam tata cara berita strategis yakni membangun ongkos pertukaran (switching costs) ke dalam hubungan antara perusahaan dengan konsumen atau pemasoknya. Sebuah contoh yang bagus dari hal ini adalah metode pemesanan penerbangan terkomputerisasi yang disediakan kepada distributor perjalanan oleh perusahaan penerbangan besar. Bila sebuah agen perjalanan telah melaksanakan metode reservasi terkomputerisasi tersebut, maka mereka akan segan utnuk memakai sistem pemesanan dari penerbangan lain.
3. Membangun sumber-sumber info strategis
Teknologi tata cara informasi memampukan perusahaan untuk membangun sumber isu strategis sehingga mendapat potensi dalam keuntungan strategis. Hal ini berarti memperoleh perangkat keras dan perangkat lunak, mengembangkan jaringan telekomunikasi, menyewa seorang ahli tata cara berita, dan melatihend users.

Sistem berita memungkinkan perusahaan untuk menciptakan basis isu strategis (strategic information base) yang mampu menyediakan berita untuk mendukung strategi berkompetisi perusahaan. Informasi ini merupakan aset yang sangat berharga dalam memajukan operasi yang efisien dan manajemen yang efektif dari perusahaan. Sebagai teladan, banyak perjuangan yang menggunakan gosip berbasis komputer wacana konsumen mereka untuk menolong merancang kampanye pemasaran untuk menjual produk gres kepada pelanggan.

Sistem isu ialah serangkaian mekanisme formal di mana data dikumpulkan,
diproses menjadi informasi dan didistribusikan ke para pengguna. Sistem Informasi
Akuntansi (SIA) yakni sebuah  tata cara isu yang mengatasi segala sesuatu yang
berkenaan dengan akuntansi. Selama lima puluh tahun terakhir, metode informasi akuntansi
sudah diwakili oleh sejumlah pendekatan atau versi yang berbeda. Tiap versi gres berubah
alasannya adalah adanya kelemahan dan  keterbatasan dari versi sebelumnya. Fitur yang menarik
dalam evolusi ini yakni model-versi yang lebih usang tidak dengan segera digantikan oleh
teknik yang lebih baru. Jadi, pada sebuah waktu, terdapat banyak sekali generasi metode di banyak sekali
perusahaan yang berbeda, bahkan bisa sama-sama ada dalam suatu perusahaan. Akuntan
yang terbaru perlu membiasakan diri dengan berbagai fitur operasional semua pendekatan
SIA yang mungkin akan dihadapinya. Dimana dalam evolusi versi metode berita ini
terdapat lima model yaitu :
1. Model proses manual
2. Model metode file datar
3. Model sistem basis data
4. Model  tata cara REA
5. Model metode ERP .

KESIMPULAN :
Adapun tujuan dan faedah yang dapat diperoleh dari penerapan tata cara info pada perusahaan , antara lain:
1. Kita dapat mengenali berbagai jenis versi system berita akuntansi.
2. Kita mampu mengenali dan mengerti yang dimaksud dengan model proses manual.
3. Kita mampu mengetahui yang dimaksud dengan model file datar.
4. Kita dapat mengenali yang dimaksud dengan versi basis data.
5. Kita dapat membedakan antara versi system REA dan system ERP
(Yohanes Tito H)