Perbandingan Ideologi Nasional Pancasila dikaitkan dengan ideologi-ideologi besar dunia mirip agama, liberalisme Dan komunisme
Sebelum penulis membandingkan ideologi Pancasila, agama, liberalisme, dan komunisme, penulis menerangkan terlebih dulu tentang ideologi agama, liberalisme, dan komunisme.
Ideologi Agama
Dalam Ideologi Agama, konsepsi negara dan agama adalah satu, artinya bahwa pemerintahan dikerjakan berdasarkan firman-firman Tuhan, dan segala tata kehidupan dalam penduduk , bangsa, dan negara didasarkan atas firman-firman Tuhan. Dengan demikian agama menguasai penduduk politis. Dalam praktek kenegaraan terdapat dua macam pengertian negara berideologi agama, yakni:
Negara Berideologi Agama Langsung
Dalam tata cara negara berideologi agama langsung, kekuasaan yakni eksklusif ialah otoritas Tuhan. Adanya negara di dunia ini yaitu atas hasratTuhan, dan yang memerintah adalah Tuhan. Contohnya, dalam perang dunia II, rakyat Jepang rela mati berperang untuk kaisarnya, sebab berdasarkan kepercayaannya, kaisar ialah sebagai anak Tuhan. Doktrin-dogma dan aliran-anutan meningkat dalam negara berideologi agama eksklusif , selaku upaya untuk memperkuat dan meyakinkan rakyat terhadap kekuasaan Tuhan dalam negara.
Dalam tata cara negara yang demikian, maka agama menyatu dengan negara, dalam arti seluruh tata cara negara, norma-norma negara ialah merupakan otoritas pribadi dari Tuhn melalui Wahyu.
Negara Berideologi Agama Tidak Langsung
Berbeda dengan metode negara berideologi agama pribadi, negara berideologi agama tidak langsung berpegangan bahwa bukan Tuhan sendiri yang memerintah dalam negara, melainkan Kepala Negara atau Raja, yang memiliki otoritas atas nama Tuhan. Kepala Negara atau Raja memerintah negara atas keinginanTuhan, sehingga kekuasaan dalam negara ialah sebuah karunia dari Tuhan. Dalam sejarah kenegaraan kerajaan Balanda, raja mengemban peran suci ialah kekuasaan yang merupakan amanat dari Tuhan. Raja mengemban peran suci dari Tuhan untuk memakmurkan rakyatnya.
Negara merupakan penjelmaan dari kekuasaan Tuhan, dan oleh karena kekuasaan raja dalam negara ialah ialah kekuasaan yang berasal dari Tuhan, maka sistem dan norma-orma dalam negara dirumuskan menurut firman-firman Tuhan. Demikianlah kedudukan agama dalam negara berideologi agama dimana firman Tuhan, norma agama serta otoritas Tuhan menyatu dengan negara.
Paham liberalisme meningkat dari akar-akar rasionalisme adalah paham yang menaruh rasio selaku sumber kebenaran tertinggi, materialisme yang meletakkan materi selaku nilai tertinggi, empirisme yang mendasarkan atas kebenaran fakta empiris (yang ditangkap dengan indera manusia) serta individualisme yang menaruh nilai dan keleluasaan individu sebagai nilai tertinggi dalam kehidupan penduduk dan negara. Menurut paham liberalisme menatap bahwa manusia selaku manusia eksklusif yang utuh dan lengkap dan terlepas dari insan yang lain. Manusia selaku individu mempunyai peluangdan selalu berjuang untuk dirinya sendiri. Menurut Hobbes istilah ”homo homini lupus” bararti bahwa dalam hidup penduduk bareng akan menyimpan peluangpertentangan, manusia akan menjadi ancaman bagi insan yang lain. Liberalisme yaitu bahwa rakyat merupakan ikatan dari individu-individu yang bebas, dan ikatan hukumlah yang mendasari kehidupan bareng dalam negara.
Kebebasan insan dalam realisasi demokrasi selalu mendasarkan atas keleluasaan individu di atas segala-galanya. Rasio ialah hakikat tingkatan tertinggi dalam negara, sehingga dimungkinkan akan berkedudukan lebih tinggi daripada nilai religius. Hal ini mesti diketahui sebab demokrasi akan mencakup seluruh sendi-sendi kehidupan dalam kehidupan masyarakat, bangsa dan negara, antara lain bidan politik, ekonomi, sosial, kebudayaan, ilmu pengetahuan bahkan kehidupan agama ataupun religius. Atas dasar inilah perbedaan sifat serta aksara bangsa sering mengakibatkan gejolak dalam menerapkan demokrasi yang cuma mendasarkan pada paham liberalisme
Ideologi Komunis
Berbagai macam rancangan dan paham sosialisme bekerjsama hanya paham komunismelah selaku paham yang paling terang dan lengkap. Paham ini yaitu sebagai bentuk reaksi atas pertumbuhan masyarakat kapitalis selaku hasil dari ideologi liberal. Menurut paham ini, munculnya masyarakat kapitalis mengakibatkan penderitaan rakyat, sehinggakomunisme muncul selaku reaksi atas penindasan rakyat kecil oleh kalangan kapitalis yang disokong pemerintah. Ideologi komunisme mendasarkan pada sebuah keyakinanbahwa insan pada hakekatnya yakni makhluk sosial saja dan sekumpulan hubungan sehingga yang mutlak yaitu komunitas dan bukan individualisme. Karena tidak adanya hak individu, maka mampu ditentukan bahwa berdasarkan paham komunisme bahwa demokrasi individualisme itu tidak ada, yang ada ialah hak komunal.
Dalam masyarakat terdapat kelas-kelas yang saling berinteraksi secara dialektis yaitu kelas kapitalis dan kelas proletar (buruh). Kelas Kapitalis selalu melaksanakan penindasan atas kelas buruh proletar. Semua ini mesti dilenyapkan. Untuk merubah hal tersebut, maka harus dijalankan dengan mengganti secara revolusioner infrastruktur masyarakat. Etika ideologi komunisme adalah mendasarkan suatu kebaikan hanya pada kepentingan demi laba kelas masyarakat secara totalitas.
Kaitannya dengan negara, bahwa negara yaitu selaku manifestasi dari insan selaku makhluk komunal. Mengubah penduduk secara revolusioner harus selsai dengan kemenangan pada pihak kelas protelar. Pemerintah negara harus dipegang oleh orang-orang yang meletakkan kepentingan pada kelas proletar. Hak individual dianggap tidak ada dan hak asasi dalam negara cuma berpusat pada hak kolektif. Sehingga komunisme ialah anti demokrasi dan hak asasi manusia.