Pengertian Dan Penjelasan Rating Scale
Dari ke tiga skala pengukuran mirip yang telah dikemukakan, data yang diperoleh semuanya yaitu data kualitatif yang kemudian dikuantitatifkan. Tetapi dengan Rating Scale, data mentah yang diperoleh berupa angka kemudian ditafsirkan dalam pemahaman kualitatif. Responden menjawab, bahagia atau tidak bahagia, oke atau tidak setuju, pernah atau tidak pernah yakni ialah data kualitatif. Dalam skala versi Rating Scale, responden tidak akan menjawab salah satu dari tanggapan kualitatif yang telah disediakan, namun menjawab salah satu jawaban kuantitatif yang telah disediakan. Oleh sebab itu Rating Scale ini lebih fleksibel, tidak terbatas untuk pengukuran sikap saja namun untuk mengukur pandangan responden kepada fenomena yang lain, seperti skala untuk mengukur status sosial ekonomi, wawasan, kemampuan, dan lain-lain.Yang penting dalam Rating Scale yaitu harus mampu mengartikan setiap angka yang diberikan pada alternatif tanggapan pada setiap item instrumen. Orang tertentu memilih tanggapan angka 2, tetapi angka 2 oleh orang tertentu belum tentu sama maknanya dengan orang lain yang juga menentukan tanggapan dengan angka 2. Contoh “Beri tanda silang (x) pada angka yang cocok dengan penilaian Anda kepada pelayanan PT. Telkomsel !”
Sangat Sangat Buruk Baik
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Rating Scale adalah alat kolektordata yang digunakan dalam pengamatan untuk menerangkan, mengelompokkan, menganggap individu atau suasana Rating Scale ialah alat kolektordata yang berupa suatu daftar yang berisi ciri-ciri tingkah laris/sifat yang harus dicatat secra bertingka. Rating Scale merupakan sebuah daftar yang menghidangkan sejumlah sifat atau sikap sebagai butir-butir atau item. Dari beberapa pendapat tersebut, mampu disimpulkan pengertian Rating Scale yaitu salah satu alat untuk menemukan data yang berupa suatu daftar yang berisi tentang sfat/ciri-ciri tingkah laris yang ingin diselidiki yang harus dicatat secara bertingkat.
Penilaian yang diberikan oleh observer berdasarkan pengamatan spontan terhadap sikap orang lain, yang berjalan dalam bergaul dan berkomunikasi sosial dengan orang itu selama kurun waktu tertentu. Unsur evaluasi terdapat dalam pernyataan pandangan langsung dari orang yang menilai subyek tertentu pada masing-masing sifat atau perilaku yang tercantum dalam daftar. Penilaian itu dituangkan dalam bentuk penentuan gradasi antara sedikit sekali dan aneka macam atau antara tidak ada dan sangat ada.
Karena evaluasi yang diberikan merupakan pendapat langsung dari pengamat dan bersifat subyektif, skala penilaian yang diisi oleh satu pengamat saja tidak bermakna untuk menerima citra yang agak obyektif tentang orang yang dinilai. Untuk itu dibutuhkan beberapa skala evaluasi yang diisi oleh beberapa orang, yang kemudian dipelajari bahu-membahu untuk menerima sebuah diskripsi ihwal kepribadian seseorang yang cukup terandalkan dan sesuai dengan kenyataan.
· Kegunaan Pemakaian Rating Scale
Hasil pengamatan dapat dikuantifikasikan beberapa pengamat menyatakan penilaiannya atas seorang siswa kepada sejumlah alat/sikap yang serupa sehingga penilaian-penilaian itu ( ratings ) dapat dikombinasikan untuk menerima citra yang cukup terandalkan.
· Kesalahan-kesalahan dalam Rating Scale
1) Pengamat menciptakan generalisasi perihal perilaku atau sifat seseorang sebab bergaul akrab dengan siswa
2) Pengamat tidak berani untuk memperlihatkan penilaian sangat bagus atau sungguh kurang dan sebab itu menganggap sebuah item dalam daftar pada gradasi cukupan (error ofcentral tendency ).
3) Pengamat membiarkan dirinya terpengaruh oleh penilaiannya kepada satu dua sikap atau sifat yang dinilai sangat bagus atau sangat kurang, sehingga penilaiannyaterhadap item-item lain condong jatuh pula pada gradasi sangat bagus atau sangat kurang ( hallo effect ). Misalnya kalau guru telah mempunyai kesan negatif kepada seorang siswa ( A ) yang penampilannya kurang menawan dan lalu menentukan gradasi kurang pada item-item yang lain.
4) Pengamat tidak menangkap maksud dari butir-butir dalam daftar dan kemudian mengartikannya menurut interprestasi sendiri ( logical error )
5) Pengamat kurang memisahkan jawaban kepada butir yang satu dari jawaban terhadap butir lainnya ( carry over effect ).
· Bentuk-bentuk Rating Scale : Terdapat beberapa bentuk rating scale antara lain :
1) Skala Numerik/Kwantitatif
2) Skala ini memakai angka-angka ( skor-skor ) untuk menunjukan gradasi-gradasi, diikuti penjelasan singkat pada masing-masing angka.
3) Skala Penilaian Grafis.
4) Skala memakai suatu garis selaku kontinum. Gradasi-gradasi ditunjuk pada garis itu dengan menyuguhkan deskripsi-deskripsi singkat di bawah garisnya Pengamat memperlihatkan tanda silang di garis pada tempat yang sesuai dengan gradasi yang dipilih.
5) Daftar Cek. Skala ini memiliki item dalam tes hasil belajar, bentuk obyektif dengan type opsi berganda ( multiple choice ). Pada masing-masing sifat atau perilaku yang mesti dinilai, disajikan empat sampai lima pilihan dengan deskripsi singkat pada masing-masing pilihan. Pengamat menawarkan tanda cek pada opsi tertentu di ruang yang disediakan.
Rating Scale, data mentah yang diperoleh berupa angka lalu ditafsirkan dalam pemahaman kualitatif. Responden menjawab, bahagia atau tidak bahagia, baiklah atau tidak oke, pernah atau tidak pernah yakni merupakan data kualitatif. Dalam skala model Rating Scale, responden tidak akan menjawab salah satu dari balasan kualitatif yang telah ditawarkan, tetapi menjawab salah satu balasan kuantitatif yang telah disediakan. Oleh alasannya itu Rating Scale ini lebih fleksibel, tidak terbatas untuk pengukuran perilaku saja tetapi untuk mengukur pandangan responden terhadap fenomena yang lain, mirip skala untuk mengukur status sosial ekonomi, wawasan, kesanggupan, dan lain-lain.
Yang penting dalam Rating Scale ialah harus dapat mengartikan setiap angka yang diberikan pada alternatif jawaban pada setiap item instrumen. Orang tertentu memilih jawaban angka 2, namun angka 2 oleh orang tertentu belum tentu sama maknanya dengan orang lain yang juga menentukan balasan dengan angka 2.