Mutualis Simbiosis Dalam Persahabatan

 

Setiap individu dalam hidupnya tidak bisa lepas dari orang lain, bergaul menjadi fitrah dan kebutuhan dasar manusia untuk memenuhi kebutuhannya, insan mesti menjalin kekerabatan dengan sesamanya. Kehadiran orang lain yaitu suatu keharusan alasannya adalah manusia tidak mampu hidup sendiri. Atas dasar inilah dalam menjalin relasi persahabatan dengan orang lain, manusia mesti menjunjung tinggi prinsip mutualis simbiosis (relasi yang saling menguntungkan).

Namun pengertian dalam persahabatan bukan hanya untuk tujuan tetentu yang hanya menguntungkan diri sendiri, alasannya adalah kalau demikian, ikatan tersebut tidaklah infinit. Persahabatan itu akan hilang seiring tergapainya tujuan yang diinginkannya.

Dalam menjalin relasi persahabatan, perumpamannya mampu diliat dari kedua belah tangan kita, mirip yang Nabi Muhammad SAW ibaratkan. Dimana kedua belah tangan kita saling batu membantu satu sama lain dalam perjuangan mencapai tujuan, keduanya bersatu padi dalam merealisasikan tujuan, keduanya melebur untuk meraih tujuan yang sama.

Implementasinya dalam jalinan persahabatan, insan akan lebih handal seandainya dilandasi koordinasi sebagaimana kedua belah tangan. Mereka selalu saling pundak membahau untuk mencapai bersama, mananggung setiap cobaan bareng dan saling “berbagi bahu” setiap kesedihan yang menimpa, persahabatan sejati mampu menangani segala cobaan itu. Dan kebahagian akan menjadi milik bareng , saling menolong dikala diharapkan walau tanpa diminta serta saling mempertahankan rahasia dan malu.

Proses dari sobat menjadi sahabat memerlukan usaha pemeliharaan dari kesetiaan, tetapi bukan pada saat kita memerlukan pertolongan, barulah kita memiliki motivasi mencari perhatian (dengan bersikap manja), perlindungan dan pernyataan kasih dari orang lain, tetapi justru ia berinisiatif menunjukkan dan wujudkan apa yang di perlukan oleh sahabatnya.

  Spritualitas Orang Muda, Pola Hidup Sesuai Dengan Kondisi Ekonomi Seksualitas

Kerinduan adalah menjadi bagian dari kehidupan sahabatnya, karena tidak ada persahabatan yang di awali dengan perilaku egois. Semua orang niscaya membutuhkan teman sejati, namun tidak siapa pun berhasil mendapatkannya. Banyak pula orang yang telah menikmati indahnya sebuah persahabatan, namun ada juga yang begitu hancur karena di khianati oleh sahabatnya.

Sahabat…. Ijinkanlah kita berpegangan tangan dalam hidup ini, jangan pernah menjadi orang ajaib. Kita terlalu baik untuk dipisahkan, (Poetri Soeryaningrum via conference bbm untuk seorang teman yang kita cintai).

S.Maronie

07 Juli ‘10

01.28 am

@my guest room