Ada lima tipe karakteristik kompetensi, yakni:
- motif-motif (motives), sesuatu yng secara konsisten dipikirkan serta dimau-kan, yng menyebabkan langkah-langkah seseorang
- ciri-ciri (traits), karakteristik fisik serta respon-respon yng konsisten terhadap suasana ataupun informasi
- desain diri (self-concept), perilaku-sikap, nilai-nilai ataupun citra perihal diri sendiri seseorang
- wawasan (knowledge), isu yng dimiliki seseorang dalam area spesifik tertentu
- kemampuan (skill), kecakapan seseorang bagi atau bisa juga dikatakan untuk memperlihatkan peran fisik ataupun tugas mental tertentu.
Level kompetensi seseorang berisikan dua bagian. Bagian yng bisa dilihat serta dikembangkan, disebut permukaan (surface) semisal wawasan serta keterampilan, serta bagian yng tak bisa dilihat serta susah dikembangkan disebut menjdai sentral ataupun inti kepribadian (core personality), semisal sifat-sifat, motif, sikap serta nilai-nilai. Menurut patokan kinerja pekerjaan (job performance criterion) yng diprediksi, kompetensi bisa dibagi ke dalam dua klasifikasi, yaitu kompetensi awal ataupun ambang (threshold competencies) serta kompetensi yng membedakan (differentiating competencies). Yang pertama (threshold competencies) yaitu karakteristik esensialminimal (biasanya merupakan pengetahuan serta keterampilan) yng diperlukan oleh seseorang bagi atau bisa juga dibilang untuk mampu berfungsi efektif dalam pekerjaannya tetapi tak membedakan kinerja pekerja yng superior serta kinerja pekerja yng biasa saja. Kompetensi klasifikasi kedua ialah kompetensi yng membedakan yaitu aspek-aspek yng membedakan antara pekerja yng mempunyai kinerja superior serta biasa-umumsaja (rata-rata).
Kinerja profesional konselor sekolah merujuk pada sejumlah perilaku positif yng Perlu ditunjukkan pada periode melakukan peran-tugas profesional menjdai konselor sekolah sesuai yang dengannya indikator yng ditetapkan di dalam Standar Kualifikasi Pendidikan serta Kompetensi Konselor SKPKK). “Mutu” dalam studi ini merujuk pada ‘kualitas sebetulnya’ (quality in fact) yng diartikan menjdai pemenuhan spesifikasi sebagaimana yng sudah ditetapkan (Sallis,1993). Kinerja konselor sekolah dinyatakan bermutu andai dia mengambarkan perilaku peran yng sesuai yang dengannya indikator kompetensi inti yng ditetapkan dalam SKPKK. Mutu kinerja konselor sekolah, yang dengannya demikian merujuk pada derajat kesesuaian antara sikap konkret yng ditunjukkan oleh konselor sekolah pada kurun melaksanakan tugastugas spesifik menjdai konselor sekolah yang dengannya indikator kompetensi inti yng ditetapkan di dalam SKPKK. Semakin sesuai kinerja seseorang konselor sekolah yang dengannya spesifikasi
yng ditetapkan dalam SKPKK, maka semakin berkualitas kinerja profesional konselor sekolah yng bersangkutan. Mutu kinerja profesional konselor sekolah yang dengannya demikian bisa diartikan menjdai terpenuhinya spesifikasi sikap tugas profesional oleh konselor sekolah sesuai yang dengannya yng ditetapkan dalam indikator SKPKK.
Source Article and Picture :