Kecerdasan spiritual ataupun Spiritual Quotient yng lantas disingkat yang dengannya SQ adalah satu dari sekian banyaknya dari dua kecerdasan kita-kita lain-lainnya ialah IQ dan EQ. Di antara dua kecerdasan lain-yang lain (IQ dan EQ), Kecerdasan spiritual (SQ) yaitu kecerdasan tertinggi yng menjadi kesempatanbawaan kita-kita. Kecerdasan spiritual menyempurnakan dan mengoptimalkan kerja IQ dan EQ.
SQ (Spiritual Quotient) yng dalam perumpamaan bahasa Indonesia disebut Kecerdasan Spiritual, ialah suatu kecerdasan yng menciptakan individu mampu mendengar bisikan yng menuntunnya ke arah kebaikan dan kebenaran.
SQ merupakan kecerdasan jiwa, yakni tingkat kesadaran gres yng bertumpu pada bab dalam diri yng bekerjasama yang dengannya kearifan di luar ego ataupun jiwa sadar kita-kita.
Dengan tatacara kecerdasan spiritual, seseorang akan terasa tak ingin terbatas pada batasan yng bersifat kontekstual, tetapi pun ingin keluar dari suasana yng ada bagi atau bisa juga dikatakan untuk menuju kebenaran, ada harapan bagi atau mampu juga dikatakan untuk menentukan arah dan pengambilan keputusan yng bersifat paralel yang dengannya tujuan-tujuan yng sifatnya tak cuma tampak pada hari ini, tetapi pun yng bersifat menembus situasi yng ada.
Salah satu ciri kecerdasan spiritual ialah bisnis mengosongkan asumsi, bagi atau mampu juga dibilang untuk menjernihkan hati, menimbulkan bisa mendengar bisikan yng membuktikan jalan bagi atau mampu juga dikatakan untuk melepaskan diri dari hal-hal yng tak sempurna yng biasa kita jadikan titik sentral acuan pikir kita selama ini.
Strategi aktivasi Kecerdasan Spiritual dalam diri kamu bisa di kerjakan yang dengannya tindakan berikut:
- Kenali hal-hal apa yng lazimnya diutamakan oleh diri kita.
- Evaluasi, telah tepatkah jikalau kita menempatkan hal-hal yang telah di sebutkan menjadi sesuatu yng utama?
- Lepaskan hal-hal yng sesungguhnya salah, yng selama ini kita jadikan titik sentral teladan pikir kita dan kita anggap menjdai yng utama.
- Temukan konsentrasi utama. Tempatkan cuma yng memanglah semestinya diutamakan menjdai sentral ke hidup-an, ialah ALLAH SWT, bukan yng lain.
Kecerdasan spiritual berkaitan akrab yang dengannya kemampuan seseorang bagi atau bisa juga dibilang untuk bertauhid. Ia tak mudah terpengaruhi bagi atau mampu juga dibilang untuk mengutamakan hal-hal yng sifatnya hanya semu dan sementara. Kecerdasan spiritual menuntun seseorang melalui bisikan-bisikan nurani dan lintasan lintasan asumsi yng bernuansakan kebenaran agama. Hingga, akan terefleksi dalam sikap dan sikap lahiriah yng selaras yang dengannya nilai-nilai mulia agama.
Indikasi yng mengambarkan bekerjsama kecerdasan spiritual berkembang yang dengannya baik di antaranya ia mudah bagi atau mampu juga dikatakan untuk beadaptasi yang dengannya segala bentuk lingkungan yng baru, bisa mengambil nasihat dan pelajaran dari kegagalan di era lalu, mempunyai perspektif yng luas dalam menatap sesuatu, memiliki kesadaran hidup yng tinggi dan paham secara mendalam makna hidupnya yng bahu-membahu.
Rujukan
- Ratna Sulistami dan Erlinda Manaf Mahdi, Universal Inteligence, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama, 2006.
Ahmad Mujib Sabtu, 05 Maret 2016 Pendidikan
Source Article and Picture :