Istilah-Perumpamaan Ini Punya Sebutan Yang Disopankan!


Ada tidak sedikit bahasa yng memiliki banyak sekali pergantian perumpamaan, akan tetapi maknanya tetap percis, di antaranya terdapat dalam Bahasa Indonesia. Istilah-ungkapan yang telah di sebutkan ‘diperhalus’ semoga nilai perumpamaan bisa meningkat. Namun kita pun tetap Perlu melihat didasari makna, bukan istilahnya.
Dalam bahasa terbaru, perumpamaan ini mungkin disebut menjdai kamuflase kata. Banyak tindakan tak lezat yng sebutannya dialihkan, disopankan, serta dihaluskan. Sebutan yang telah di sebutkan bantu-membantu telah Suka kita dengar dalam keseharian. Akan namun, kita tak sadar bergotong-royong bahwasanya istilah ini memiliki arti tidak baik yng istilahnya diperhalus. Apa sajakah perumpamaan-istilah yng dimaksud? Berikut ini ialah istilah yang dengannya istilah yng diperhalus:

1. Maling, Copet, Nyolong, Pencurian = Korupsi

Korupsi dipakai dalam ranah politik maupun pegawai yng sejatinya melakukan langkah-langkah pencurian, pemalingan, pencopetan, penyolongan terhadap kekayaan. Tindakan ini istilahnya diperhalus menjadi korupsi, tetapi sesungguhnya orang yng korupsi itu percis saja semisal maling.

2. Pelacuran = Prostitusi, Pekerja Seks Komersial, Tuna Susila

Pelacuran sudah seperti semisal pekerjaan, profesi yang dengannya memberikan jasa seksual. Adapun ungkapan lain yng lebih halus yaitu prostitusi, pekerja seks komersial (PSK) maupun tuna watak. Padahal sejatinya isinya pelacur seluruh.
Mungkin besok maknanya lain lagi, bisa diperhalus lagi, bukan prostitusi, namun jadi daerah training reproduksi.

  √ Arti Kata Riweuheun dalam Kamus Bahasa Sunda

3. Utang = Kredit, Peminjaman Dana

Yah, utang/hutang memanglah bukan tindakan tidak baik, malah tindakan mulia lantaran sifatnya memberikan kesempatan kebaikan bagi orang lain. Tapi perumpamaan utang telah mengalami pergantian, semisal berganti menjadi peminjaman dana, ada yng lebih ekstrim lagi diperhalus menjadi kredit.
Kalau ada orang beli sepeda motor melalui kredit maka beliau disebut sedang kredit sepeda motor, tetapi bahu-membahu dia membelinya pakai duit dukungan melalui akomodasi kredit.

4. Pelajar = Peserta Didik

Ada yng gokil dari istilah ini, ialah pergantian sebutan dari pelajar menjadi akseptor latih. Sama saja ada rombongan piknik terus ikut menjadi akseptor. Begitu pun yang dengannya pendidikan, ada yng menyelenggarakan pendidikan lantas siswa ikut menjadi penerima.
Semoga saja tak kian parah, apalagi terlalu diperhalus menjadi audiens, ataupun mungkin lebih hancur lagi menjadi penonton pendidikan.

5. Bekas Pacar = Mantan Pacar

Mantan pacar pun istilahnya diperhalus yng berasal dari kata bekas. Pada pada dasarnya bekas pacar ialah benda bekasan, ataupun lebih jeleknya lagi yang dengannya ungkapan ‘pernah digunakan’. Tapi karena ada pihak oknum tertentu yng masih mengingat abad-masa indah bareng pacarnya, maka sebutannya menjadi ‘mantan pacar’, padahal bekerjsama ia hanyalah rongsokan pacar (karena bekas) hehehe.

6. Jomblo = Single, Lajang

Jomblo mungkin menyakitkan bagi segelintir orang. Tapi istilah jomblo ini tak senantiasa tidak baik serta kasihan, karena terdapat pengindahan kata yakni menjadi single ataupun lajang. Seakan-akan perbedaan penyebutan status jomblo serta single itu Amat berbeda. Gengsinya lebih besar andai disebut menjdai single dibandingkan dengan jomblo.

7. Penjara = Lembaga Permasyarakatan

Penjara pun mempunyai makna penghalusan, ialah lembaga permasyarakatan. Tempat ini Suka dipakai bagi atau mampu juga dibilang untuk menahan para narapidana, pelaku kejahatan. Tapi supaya terdengar lembut serta halus, sebutan ‘penjara’ melenceng menjadi lembaga permasyarakatan.

  Pemahaman Kovenan (Covenant)

8. Pengamen = Seniman Jalanan

Dianggap demikian memanglah benar, namun istilah kiasan tetaplah istilah kiasan. Bagaimanapun pengamen pun seorang seniman, selama masih memanfaatkan musik menjdai properti instrumen.

9. Tidak Tampan/Cantik = Memiliki Wajah Biasa Saja

Biasanya sebutan sopan bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengungkapkan ketidakcantikan/ketidaktampanan seseorang ialah yang dengannya menyebutnya ‘memiliki wajah yng biasa-umumsaja’. Tidak mungkin disebut menjdai ‘mempunyai wajah tidak cantik’ lantaran itu terlalu bernafsu.

10. Bodoh = Kemampuan Berpikir Dibawah Rata-Rata

Orang enggan bagi atau mampu juga dibilang untuk menyampaikan seseorang yang dengannya istilah ‘kurang pandai’, apalagi dalam situasi obrolan resmi. Biasanya kita condong mengambil alih kata ‘terbelakang’ ataupun ‘tolol’ yang dengannya istilah ‘kemampuan berpikir dibawah rata-rata’ bagi atau mampu juga dibilang untuk melindungi kesopanan serta kehalusan bercakap.
Ternyata ada tak sedikit istilah yng disopankan ya. Meskipun begitu, masih terdapat ramai sekali kata serta perumpamaan yng belum bisa dicantumkan disini. Apabila berkenan kau bisa ikut berkontribusi yang dengannya menambahkannya di kolom komentar. Semoga pembaca bisa menerima wawasan yng luas.

Source Article and Picture :