Santri Dan Kekuatan Finansial Di Masa Global, Suatu Refleksi Harisantri Nasional 2016

Bila didefinisikan, santri merupakan sebutan bagi peserta ajar ataupun murid yng belajar di pondok pesantren. Keistimewaan santri tak terlepas dari keistimewaan pesantren itu sendiri. Sebagai lembaga pendidikan tertua di Nusantara, pesantren ialah forum pendidikan yng mengajarkan ilmu-ilmu keagamaan yng titik tekannya terdapat atau terletak pada internalisasi nilai-nilai keislaman dan local wisdom. Sedangkan pertimbangan dari definisi Hadratussyekh KH. Hasani Nawawie, Santri, didasari peninjauan prilakunya, merupakan orang-orang yng berpegang teguh kepada Al-Qur’an dan mengikuti sunnah Rasul saw, dan teguh pendirian. Ini merupakan arti berdasar pada sejarah dan fakta, yng tak bisa diganti dan diubah selama-lamanya. Allah Maha Mengetahui atas kebenaran sesuatu dan kenyataannya.
Belakangan ini, santri menjadi sosok yng menjadi cita-cita bagi terciptanya iklim indonesia yng bermartabat dan berbudi luhur. Di tengah merosotnya budbahasa generasi muda dan para pemimpin, pesantren menjadi lembaga pilihan yng dinilai paling tepat bagi atau mampu juga dikatakan untuk menyelamatkan anak-anak sedini mungkin dari efek yang sudah di sebutkan. Akan akan namun di segi lain, masih ada kekalutan sebagian pihak sebetulnya output pesantren tak memiliki bekal lifeskill bagi atau bisa juga dikatakan untuk menunjang ke hidup-an finansialnya di masa depan.

  √ Arti Kata Heureuy dalam Kamus Bahasa Sunda dan Turunannya