Menelusuri Akar Sejarah Pendidikan Aksara Di Indonesia

Ditinjau dari segi historisnya, penggunaan ungkapan karakter secara spesifik dalam pendidikan muncul sejak akhir kala ke-18. Orang yng pertama kali mencetuskannya ialah F.W. Foerster, seorang tokoh asal Jerman. Istilah karakter mengacu pada pendekatan idealis spiritual dalam konteks pendidikan. Penggunaan perumpamaan karakter dalam konteks pendidikan ini menitikberatkan pada nilai-nilai transeden yng diyakini menjdai motor yng menggerakan sejarah, baik dalam konteks individu maupun sosial. Akan akan tetapi, sebenarnya pendidikan abjad ialah esensi sejarah pendidikan itu sendiri.
Lahirnya istilah pendidikan huruf bergotong-royong ialah suatu upaya bagi atau mampu juga dikatakan untuk membangkitkan kembali pedagogi ideal-spiritual yng selama ini karam dihantam topan positivisme yng diusung ke permukaan oleh filsuf asal Perancis Auguste comte. Inilah yng menjadi kekalutan Foerster, mengakibatkan dia secara tegas menolak gagasan Comte yng mereduksi pengalaman kita-kita hanya dibatasi pada hidup yng Perlu serba ilmiah.

  Pemahaman 5R Serta Penerapannya Dalam Dunia Kerja