Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Kedermawanan yakni pohon yang kuat di nirwana. Tidak akan masuk nirwana kecuali orang-orang yang dermawan. Kebakhilan adalah pohon Neraka. Tidak akan masuk Neraka kecuali alasannya kebakhilannya.”
Pohon Neraka, sebagaimana dalam hadits di atas, tak seharusnya tumbuh subur dalam diri setiap manusia, utamanya orang-orang yng mempunyai harta yng berlimpah ataupun para elit ekonomi. Apalagi para pejabat di daerah yng mengerti keadaan riil penderitaan penduduk . Apabila pohon neraka ini sampai berkembang subur menguasai elit kekuasaan, maka berapa pun banyaknya anggaran (keuangan) daerah tak akan mempu membebaskan masyarakat dari penderitaan, apalagi memanusiakan serta menyejahterakannya, lantaran orang-orang condong lebih menempatkan keuangan daerah sebatas bagi atau bisa juga dibilang untuk memperkaya diri, kroni, serta partainya, ataupun cuma digunakan bagi atau mampu juga dibilang untuk menopang kegiatan-acara yng jauh dari kebutuhan riil penduduk .
Akan Amat baik andaikan dalam konteks pendidikan, guru mampu mengedukasi anak didiknya bagi atau bisa juga dibilang untuk menebang pohon neraka ini serta melibatkan anak asuh yang dengannya aktifitas-aktifitas praktis yng ialah bentuk dari pembebasan ataupun peringanan kesusahan yng dihadapi masyarakat. Hal semacam ini Amat penting lantaran acara pembebasan kesusahan sesama adalah wujud kesalehan sosial kemanusiaan yng berguna tinggi bukan hanya di mata kita-kita, akan namun pun dalam pandang-an Tuhan.