Puasa Ramadhan

Assalamu’alaikum warahmtullahi wabarakaatuh
Bapak dewan guru yang kami hormati,teman-sobat yang kam i cintai. Untuk memulai jumpa kita pada dikala ini, marilah kita besam-sama memanjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah swt., karena dengan segala anugrah-nyah kita mampu menikmati segala akomodasi, baik berbentukkesehatan jasmani maupun rohani, dan juga berupa kenikmatan iktikad dan islam. Semoga kita tergolong hamba Allah yang betul-betul kepercayaan berkat hidayah-Nya.
Shalawat serta salam mudah-mudahan tetap terlimpahkan terhadap junjungan nabi besar Muhamad saw., sebab beliaulah selaku delegasi hasanah dalam hidup ini, dan patutlah kita ambil suri tauladannya.
Kehadiran bulan suci Ramadhan sangatlah dinanti-nanti oleh orang islam dipenjuru dunia. Dan menurut perhitungan mulai hari ini, maka bulan suci Ramadhan tinggal satu minggu lagi. Bagi umat islam haruslah merencanakan diri untuk mengembangkan doktrin dan taqwa terhadap Allh swt. Bulan Ramadhan sebagai peluang besar untuk melaksanakan aneka macam amal kebajikan, karena Allah akan memberikan pahala yang berlipat ganda.
Dalam bulan ramadha Allah mengharuskan kita semua untuk berpuasa. Dan kewajiban puasa ramadhan ini hanyalah ditujukan keapda orang-orang beriman di dalam harinya. Maka pada peluang yang bagus itu haruslah kita gunakan, agar kita bener-bener bisa menjangkau keberuntungan. Puasa dibulan ramadhan dan beribadah di malam harinya hendaknya didasari dengan kepercayaan dan semata-mata mengharap ridha Allah semata, semoga dosa-dosa yang pernah kita kerjakan senantiasa diampuni oleh Allah, sebagaimana seseorang bayi yang baru lahir dari perut ibunya.
Artinya: Bulan ramadhan yakni bulanyang sudah Allah mewajibkan atasmu berpuasa, dan saya mensyariatkan bagimu ibadat pada malam harinya. Maka barangsiapa yang berpuasa dalam bulan ramadha dan beribadat di malam harinya alasannya adalah dogma dan mengharap ridha Allah keluarlah ia dari dosa-dosanya sebagaimana seseorang bayi yang gres keluar dariperut ibunya. (HR. Ibnu Majah dan Baihaqi)
Orang-orang yang berpuasa dengan di dasari iktikad semata-mata mengharap ridha Allah, maka dosa-dosa yang berlalu akan diampuninya. Dengan mengetahuihal seperti ini, mari kita berupaya dengan optimal melaksanakan puasa ramadhan dengan penuh tulus agar yang kita kerjakan tidak tidak berguna namun mampu mendatangkan pahala yang berlipat ganda. Dan disamping itu pula dosa-dosa yang berlalu akan diampuni oleh Allah swt.
Nabi saw. Bersabda:
Artinya: barang siapa berpuasa Ramadhan karena keyakinan dan mengaharap ridha Allah diampuni semua dosanya yang telah kemudian.
Perlu kita ketahui, bergotong-royong puasa itu tidak hanya menahan rasa haus dan lapar, tetapi segala omongan yang bisa mendatangkan fitnah haruslah kita jauhi, agar pahala puasa tidak terhapus. Nabi saw. Bersabda:
Artinya: bukanlah puasa itu cuma dari makan dan minum, teapi puasa itu dari perkataan-perkataan kotor dan caci maki.
Untuk itu kita mesti mampu menjaga segala sesuatu yang menyebabkan keburukan, baik obrolan, maupun tingkah laris, supaya pahala puasa tidak hilang. Tapi sayang seribu sayang tak sedikit orang yang melaksanakan puasa Ramadhan, akan tetapi tak inginmeninggalkan hal-hal yang bisa merusak pahala puasa. Maka dengan demikian puasa yang dihasilkanya hanyalah rasa lapar dan dahaga.
Nabi saw. Bersabda:
Artinya: berapa banyak orang berpuasa yang tidak menerima apa-apa kecuali lapar dan dahaga.
Dalam bulan Ramadhan kepercayaan seseorang di tatar, bagaimana mutu akidah sesorang yang bekerjsama. Bila kualitasnya baik, maka bermakna ia sukses dalam cobaan selama bulan Ramadhan. Namun sebaliknya kalau keyakinan sesorang kualitasnya buruk selama bulan Ramadhan, maka memiliki arti dia gagal dalam menempuh cobaan pada bulan Ramadhan.
Dengan puasa yang kita kerjakan dengan bantu-membantu, maka terbentuklah insan-insan yang paripurna. Dan memang berpuasa di bulan Ramadhan yakni membentuk insan yang bertakwa terhadap Allah swt.
Demikianlah yang mampu kami sampaikan dengan sarat cita-cita biar kita dalam menyongsong bulan suci Ramadhan benar-benar kita persiapkan bekal akidah dan takwa yang mantap, agar pada dikala memasuki bulan suci Ramadhan kita bisa lebih fokus melaksanakan ibadah, baik yang wajib maupun yang sunat.
Cukup sampai di sini jumpa kita lewat mimbar kuliah tujuh menit, semoga menenteng faedah yang kami sampaikan tadi. Bilahi taufik walhidayaht.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.