Desain Stratifikasi Sosial

Konsep stratifikasi sosial adalah sebuah rancangan dalam sosiologi yang melihat bagaimana anggota penduduk dibedakan menurut status yang dimilikinya. Pembedaan tersebut dilihat secara vertikal atau berjenjang. Pembedaan secara vertikal di sini maksudnya adalah akan ada individu yang memiliki kedudukan lebih tinggi dan ada yang memiliki kedudukan lebih rendah. Pembedaan ini terjadi alasannya adalah ada status berlainan yang dimiliki oleh setiap anggota masyarakat. Status ini diberikan oleh masyarakat menurut nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat. Nilai yang dianggap tinggi oleh masyarakat akan tercermin dalam status yang tinggi dan sebaliknya nilai yang dianggap rendah akan tercermin dalam status yang rendah

Bagaimana status dapat dimiliki oleh setiap anggota masyarakat? Status yang dimiliki oleh setiap anggota penduduk ada yang didapat dengan sebuah perjuangan (achievement status) dan ada yang didapat begitu saja atau yang disebut dengan (ascribed status).

Setiap anggota masyarakat akan ditempatkan ke dalam kelas-kelas sosial atau strata berdasarkan mutu yang dimiliki. Bila masyarakat menganggap mutu yang dimiliki oleh seorang anggota masyarakat rendah maka orang tersebut akan ditempatkan pada kelas yang rendah tetapi sebaliknya jika masyarakat menganggap mutu yang dimilikinya tinggi maka masyarakat akan menempatkan orang itu pada kelas yang tinggi. Apakah hal ini berlaku sama dalam semua penduduk ? Tentu tidak karena hal ini sungguh terkait dengan nilai yang dianut oleh masyarakat.

Stratifikasi timbul dalam suatu penduduk sungguh terkait dengan nilai penghargaan terhadap sesuatu. Ketika dalam masyarakat ada sesuatu yang lebih dihargai dibandingkan yang lainnya maka dikala itu pula akan muncul stratifikasi sosial.

Perpindahan anggota penduduk dari satu strata ke strata lainnya dalam stratifikasi sosial kita kenal selaku desain mobilitas sosial. Terbagi atas mobilitas vertikal, ialah pergerakan atau perpindahan status anggota penduduk dari satu strata ke strata yang lain; dan mobilitas horisontal yang mengacu perpindahan individu di dalam satu lapisan strata.

  Urbanisasi Masyarakat Kota Pontianak, Seksualitas Politik Sosial

Privilege, prestise dan power ialah tiga dimensi yang dipergunakan oleh sebagian para sosiolog dalam menjelaskan stratifikasi sosial.

• Privilege berkaitan dengan kekayaaan atau ekonomi dari individu atau golongan tertentu dalam sebuah penduduk . Faktor-faktor yang digunakan dalam mengukur privilege ini diantaranya yakni pendidikan, pekerjaan, penghasilan dan kepemilikan.

• Prestise berkaitan dengan nilai-nilai kehormatan yang diyakini oleh suatu penduduk dalam memandang hal tertentu yang melekat pada individu atau sekelompok orang. Pengukuran dimensi prestise ini sangat berkaitan dengan budaya sebuah penduduk

• power berhubungan dengan kekuasaan yang dimiliki oleh individu atau sekelompok orang. Berbicara perihal kekuasaan pastinya sungguh berkaitan dengan kekuatan yang mampu menghipnotis orang lain.