Wasantara tumbuh dan meningkat sesuai dengan kepentingan nasional Indonesia, berangkat dari pengalaman sejarah bangsa Indonesia yang beresiko perpecahan, impian untuk mempergunakan konstelasi geografi Indonesia yang berupa kepulauan dan berada di tengah-tengah dunia (posisi silang) untuk kejayaan bangsa dan negara. Pandangan tersebut berkaitan dengan desain geopolitik dan geostrategi yang perlu mendapat pengukuhan internasional. Oleh karena itu, bangsa Indonesia memperjuangkan dalam forum hukum bahari internasional maupun mengakibatkan perjanjian dengan negara-negara tetangga tentang batas wilayah. Baru pada tahun 1982, konvensi Hukum Laut mendapatkan asas negara kepulauan atau asas nusantara diterima selaku aturan internasional, dan bersamaan dengan itu pula ditetapkan perluasan yurisdiksi negara-negara pantai di lautan bebas atau ZEE. Hasil konvensi ini disahkan pada bulan Agustus 1983 di New York.
A. MENGENALI GEOGRAFI, GEOPOLITIK DAN GEOSTRATEGI BANGSA INDONESIA
A1. MENGENALI GEOGRAFI
Kondisi geografis dan kedudukan geografis dalam kaitannya dengan percaturan dunia serta kebijakan-kebijakan dalam pemanfaatan kondisi dan kedudukan geografi turut memilih dalam pembentukan wawasan nasional.
Kepulauan Nusantara merupakan kepulauan paling besar di dunia. Bentuknya memanjang di sekitar katulistiwa. Negara kepulauan yang luas dan jumlah penduduk yang besar (ke-4 dunia) jika kita rinci karakteristik geografi dan orangnya yaitu selaku berikut.
a. Panjang wilayah 1/8 katulistiwa (1/8 X 40.000 km).
b. Jarak terjauh Utara-Selatan 1.118 km dan jarak terjauh Timur-Barat 5.110 km.
c. Dilalui oleh garis Katulistiwa, berada di antara 6° Lintang Utara – 11o Lintang Selatan; 95° Bujur Timur – 141° Bujur Timur.
d. Berada di antara dua buah benua Asia – Australia; dan di antara dua buah samudra, yakni Samudra Pasifik dan Samudra Hindia.
e. Terdiri dari 17.508 buah pulau besar dan kecil.
f. Luas daratan ± 1,9 juta km dan luas perairan 2/3 dari seluruh daerah.
g. Indonesia bab Barat mayoritas daratan daripada perairan, sedangkan Indonesia bab Timur lebih secara umum dikuasai perairan dibandingkan dengan daratan.
h. Pada biasanya tanahnya subur, kecuali di beberapa kawasan di Kalimantan dan Irian.
i. Bumi mengandung kekayaan alam (mineral) yang potensial. Dari 11 mineral terpenting di dunia, 7 jenis terdapat di Indonesia.
j. Penduduk yang cukup besar menduduki urutan ke-4 di dunia. Namun, dari jumlah penduduk yang besar tersebut penyebarannya tidak merata. Daerah Jawa, Madura, Bali dan Lombok (JAMBAL) dikategorikan sebagai tempat terpadat, sedangkan tempat yang lain masih jarang penduduknya.
Kondisi geografi berbentukkepulauan yang luas dan panjang dengan penduduk yang beragam (ratusan suku bangsa yang berbicara dalam 746 bahasa kawasan (12% dari jumlah bahasa di dunia) memang sulit dipersatukan.
A2. mengetahui GEOPOLITIK DAN GEOSTRATEGI
Kebijakan dan pelaksanaan dalam memanfaatkan laba letak geografi yang strategis berhubungan dengan geopolitik dan geostrategi bangsa Indonesia. geopolitik ini mengandung pemahaman kebijakan politik yang mengaitkan dampak letak geografi bumi yang menjadi kawasan (ruang hidup) insan yang tinggal di atas permukaan bumi. Bagi bangsa Indonesia, geopolitik merupakan ilham dalam mempertimbangkan faktor- faktor geografis kawasan negara untuk meraih tujuan nasional. Artinya, geopolitik ialah kecerdikan dalam rangka meraih tujuan nasional dengan memanfaatkan keuntungan letak geografis negara berdasarkan pengetahuan ilmiah ihwal kondisi geografis tersebut. Sedangkan geostrategi yakni kebijaksanaan pelaksanaan dalam memilih tujuan-tujuan dan fasilitas -sarana tersebut guna mencapai tujuan nasional dengan memanfaatkan konstelasi geografis negara.Geopolitik Indonesia dikembangkan sesuai dengan Pancasila sehingga tidak mengandung komponen-bagian ekspansionisme maupun kekerasan.
Pada geostrategis, keadaan dan letak negara Indonesia pada posisi silang memperlihatkan pengaruh kepada segenap kehidupan bangsa. Pengaruh-efek tersebut mampu menguntungkan, tetapi juga mengundang aneka macam bentuk ancaman. Analisis posisi silang negara Indonesia itu tidak cuma tentang segi fisik-geografisnya saja, melainkan tentang aspek-faktor kehidupan sosial, adalah:
a) demografi (kependudukan) antara daerah yang berpenduduk padat di utara dan kawasan yang berpenduduk jarang di selatan;
b) ideologi antara komunisme di utara dan liberalisme di selatan;
c) politik antara demokrasi rakyat di utara (Asia Daratan bab utara) dan demokrasi parlementer di selatan;
d) ekonomi antara sistem ekonomi terpusat di utara dan tata cara ekonomi liberal di selatan;
e) sosial antara komunisme atau sosialisme (komune) di utara dan individualisme di selatan;
f) budaya antara kebudayaan Timur di utara (Budha/Kong Hu Chu) dan kebudayaan Barat di selatan;
g) hankam antara tata cara pertahanan kontinental (kekuatan di darat) di utara dan sistem pertahanan maritim di barat, selatan dan timur.
Posisi silang dengan segala kesudahannya, memaksa bansga Indonesia memilih taktik turut serta mengontrol lalu lintas kekuatan-kekuatan atau imbas tersebut dengan ikut berperan sebagai subjek dengan mengontrol, dan memanfaatkan kekuatan-kekuatan tersebut untuk kepentingan nasional. Alternatif kedua menuntut kesanggupan bangsa Indonesia membuat kekuatan sentrifugal artinya lalu lintas kekuatan-kekuatan yang melewati Nusantara mesti bisa dikontrol, dikendalikan dan dimanfaatkan menunjukkan sinergi pada kekuatan bangsa dalam pembangunan nasional. Pengaruh-dampak buruk akhir posisi silang harus mampu diselesaikan dengan membangun Tannas bangsa Indonesia