Dewan kota menyampaikan mengikuti jejak beberapa kota lain, tergolong Madrid, yang mulai memberlakukan proses audisi bagi para pemusik jalanan di tahun 2013.
Ibu kota Spanyol pada waktu itu menuntut para pemusik untuk tampil di hadapan suatu panel juri sebelum menerima izin, tetapi mereka tidak diminta ijazah resmi.
Dewan kota kini membagi Plovdiv ke dalam tiga zona, dengan jalan kawasan perbelanjaan utama dan wilayah Kota Tua terbuka hanya untuk pemusik yang mempunyai kualifikasi.
Sedangkan area kedua kini ditawarkan untuk mereka yang tidak memiliki ijazah resmi, tetapi harus telah pernah tampil di acara musik atau ikut dalam kompetisi.
Yang ketiga yakni di luar kedua wilayah tersebut. Para pengamen lain bebas mencari nafkah di tempat ketiga ini.
“Saya tidak ingin menyampaikan bahwa tolok ukur ini sangat ketat. Para pejabat hanya ingin menentukan bahwa para musisi cukup elok untuk menghibur turis dan warga setempat,” kata ketua kebijakan biasa dewan kota Bulgaria, Georgi Marinov seperti dikutip dari BBC, Minggu (29/3/2015).
Tidak semua musisi memprotes aturan tersebut. Georgi Dimitrov, salah satu pengamen kawakan, menyatakan di lapangan mereka saling sikut. “Dengan adanya hukum ini, maka pertengkaran antar pengamen bisa dikurangi alasannya adalah telah ada kawasan masing-masing,” tuturnya.
http://www.bbc.com/indonesia/majalah/2015/03/150327_bulgaria_pengamen
http://global.liputan6.com/read/2198743/larangan-unik-pengamen-di-bulgaria-harus-berijazah