Selfie itu memotret diri sendiri dengan posel tanpa sumbangan orang lain, entah itu memotret muka atau bab-bagian tubuh tertentu atau mampu pula seluruh tubuh, namun kebayakan muka yang jadi sasaran tembak, kemudian disebar dijejaring sosial, entah itu facebook dan seterusnya.
” Selfies atau selfie ialah upaya untuk pertanda terhadap orang banyak betapa hebatnya dia. Namun hal itu bisa jadi bermaksud ingin diamati,” kata Psikolog Salma Prabhu, dikutip Indiatimes, Senin 12 Januari 2015.
Hal yang serupa juga dibilang Psikologis Klinis dan Ahli Media Sosial, Ankita Gaba. ” Foto seorang diri bukan alasannya dogma diri tinggi tetapi alasannya butuh perhatian,” kata Gaba.
Ankita Gaba, seorang Psikologis Klinis dan Ahli Media Sosial, menyampaikan: “Foto sendiri yang dijalankan juga oleh diri sendiri bukan karena akidah diri Anda tinggi tetapi sebab butuh perhatian.” “Nanti usang kelamaan jika terus dijalankan bisa menjadikan seseorang mempunyai obsesi yang tidak sehat alasannya adalah kurangnya perhatian itu,” tambahnyanya.
Seperti dikenali Selfie mulai viralselama tahun 2013, Selfie juga diklain selaku kata yang paling banyak dipakai selama 2013 oleh kamus bahasa Inggris Oxford. Selfie lebih dominan kerjaan laki, presentasinya 17%, sedangkan wanita cuma 10%.
http://www.dream.co.id